Mohon tunggu...
Oktavian Balang
Oktavian Balang Mohon Tunggu... Jurnalis - Kalimantan Utara

Mendengar, memikir, dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyelusuri Telinga Panjang di Desa Long Beluah, Kalimantan Utara

19 Maret 2024   20:38 Diperbarui: 20 Maret 2024   12:57 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pondasi unik pada lumbung padi (Dokpri)

Pelatihan Pemetaan dari Yayasan Pionir Bulungan (Dokpri)
Pelatihan Pemetaan dari Yayasan Pionir Bulungan (Dokpri)

Penulis bertandang ke Desa Long Beluah guna mendokumentasikan pelatihan . Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh pemerintah desa yang telah bekerjasama dengan Yayasan Pionir Bulungan.

Di tengah teriknya matahari, pihak penyelenggara mengisyaratkan untuk beristirahat. Waktu tersebut dimanfaatkan penulis untuk menelusuri Desa Long Beluah untuk mengitari desa tersebut.

Lumbung Padi Desa Long Beluah (Dokpri)
Lumbung Padi Desa Long Beluah (Dokpri)

Desa Long Beluah menyimpan bangunan antik dan menarik. Pemandangan tersebut membawa penulis kepada sebuah pemandangan zaman lampau. Terlihat sebuah lumbung padi milik warga desa yang warnanya kini memudar. Atap sirap kayu, ukiran motif Dayak merupakan satu kesatuan pada bangunan tersebut.

Pondasi unik pada lumbung padi (Dokpri)
Pondasi unik pada lumbung padi (Dokpri)

Saat mendekati, bangunan tersebut tidak terawat. Sebagai orang awam akan seni, penulis merasa bangunan tersebut memiliki nilai seni yang tinggi. Pada pondasinya terbuat dari kayu dengan ukiran sebuah wajah.

Salah satu tiang di Balai Desa (Dokpri)
Salah satu tiang di Balai Desa (Dokpri)

Selain itu terdapat balai adat yang sering digunakan sebagai pusat kegiatan sosial maupun acara adat. Di sekeliling balai adat memiliki bangunan tradisional yang dipenuhi dengan ukiran-ukiran dayak dan lukisan bergambar singa dan naga.

Tiang unik (Dokpri)
Tiang unik (Dokpri)

Pandangan mata tertuju pada sebuah dermaga perahu. Sungai Kayan tampak deras kala itu. Dari kejauhan, hanya terdengar gemuruh kendaraan muatan besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun