Penulis bertandang ke Desa Long Beluah guna mendokumentasikan pelatihan . Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh pemerintah desa yang telah bekerjasama dengan Yayasan Pionir Bulungan.
Di tengah teriknya matahari, pihak penyelenggara mengisyaratkan untuk beristirahat. Waktu tersebut dimanfaatkan penulis untuk menelusuri Desa Long Beluah untuk mengitari desa tersebut.
Desa Long Beluah menyimpan bangunan antik dan menarik. Pemandangan tersebut membawa penulis kepada sebuah pemandangan zaman lampau. Terlihat sebuah lumbung padi milik warga desa yang warnanya kini memudar. Atap sirap kayu, ukiran motif Dayak merupakan satu kesatuan pada bangunan tersebut.
Saat mendekati, bangunan tersebut tidak terawat. Sebagai orang awam akan seni, penulis merasa bangunan tersebut memiliki nilai seni yang tinggi. Pada pondasinya terbuat dari kayu dengan ukiran sebuah wajah.
Selain itu terdapat balai adat yang sering digunakan sebagai pusat kegiatan sosial maupun acara adat. Di sekeliling balai adat memiliki bangunan tradisional yang dipenuhi dengan ukiran-ukiran dayak dan lukisan bergambar singa dan naga.
Pandangan mata tertuju pada sebuah dermaga perahu. Sungai Kayan tampak deras kala itu. Dari kejauhan, hanya terdengar gemuruh kendaraan muatan besar.