"Anak laki laki harus kuat ya, tidak boleh mudah menyerah dan tidak boleh mudah memasukan hal kecil ke dalam hati", ungkapan dari Ayahku yang selalu ku ingat. Ayah bilamana aku merefleksikan diriku kembali pada suatu titik dimana usia mu ta muda lagi. diman engkau selalu menajdi bagian daripada proses kedewasaan ku, kau ajarkan aku kerendahan hati dan apa arti kejujuran. Rasanya tangisan ini tidak dapat dibendung kembali bila ku ingat dirimu yang mampu hadir di kala aku merasa sakit, dikala tubuhku membutuhkan istirahat begitupun dirimu yang tak ada istirahatnya menjadikan aku sosok lelaki tegar dan patuh ibadah terhadap Tuhanku.Â
Kini 8 tahun berlalu aku sudah bermetamorphosis menjadi sosok yang baru, lonjakan karir yang terjadi dan kepercayaan dari atasan ku memnjadikan aku sebagai seorang tokoh supervisi di departemen yang baru. Au sama sekali tidak menyeselai perpindahan - perpindaan ku , semua berporses menambah rasa kepercayaan diri dan juga pengetahuan ku di bidang yang aku sukai dan seusuai dengan edukasi ku, Aku tidak menyangkanya, Hadiah jabatan ini kuperembahakn untuk orang tuaku, terutama ayahandaku.Â
Prestasi - prestasi  yang kuraih melalui kegiatan inovasi tetunya juga memiliki makna tersendiri, mulai dari rasa ketidapercayaan lawan departemen ku, pihak - pihak yang terlibat sampai dengan atasku pun, aku pernah mengalami masa sulit mendapatkan kepercayaan. Dengan tekad dan niat tulusku untuk memajukan perusahaan dan tentunya menjadi sosok role model yang selalu aku kedepankan membuat ku berpikir kembali untuk mendapatkan upaya dan kerja keras ku untuk menjadi sosok supervisi yang mengedepankan inovasi dan hasil nyata dalam kretifitas bekerja. Lambat laun dan semua yang kujalani di perusahaan ini mengantarkan ku pada era kesuksesan ku.
2020 merupakan tahun dimana aku diangkat satu level lebih tinggi di arah manajemen tingkat tengah. Sebagai seroang superintendent tentunya aku memiliki beban tersendiri tidak hanya mendapatkan apa arti dari makna "trust" tetapi bagaimana mungkin pekerja muda bisa menduduki pencapaian ini. Aku memusatkan perhatian karirku kepada bagaimana aku mampu melupakan beban kerja ku yang terkadang menggau sisi psikologis ku, terutama geseskan antara kepercayaan dan hasil. Luka yang ku dera dari beberapa orang rasanya hilang siran begitu saja ketika aku mengingat perkataan Ayahanda ku, "Nak, kamu harus menjadi sosok yang memiliki rasa ikhlas yang luar biasa", niscaya beban berat itu akan sirna begitu saja. Pekerjaan dengan bebragai tuntutan dan pemenuhan keajiban ku sesuai dengan peraturan yang telah  ditetapkan baik dari sisi kepemerintahan maupun kebijakan perusahaan tentunya menjaid modal dasar ku untuk memberikan yang terbaik.Â
"Seorang pemimpin tidak akan pernah berhasil tanpa dukungan dari bawahan, rekan sekitar ataupun dari pimpinan tertinggi. AKu selalu berpatokan pada prinsip ku yaitu menajdi seorang pemimpin muda yang memilki segudang prestasi dan mampu mengerjakan apa saja yang dijadikan tugas dan tanggung jawab.Â
Tak terasa saat ini aku diangkat menjadi seorang asistent manager muda di depatemen yang mengelola kemanan , keselematan dan lingkungan. Rahmat mu sangat Agung, Tuhan. Aku sangat bersyukur di titik ini aku merasa di titik yang mungkin bisa ku nyatakan adalah titik balik tertinggi di tahun 2022. Namum entah mengapa rasanya hatiku sembilu sekali. Bila u ingat dan urasakan betapa aku merindukan sosok laki - laki hebat yang ku sapa dengan penuh rasa hormat : "Ayah". Sekuat - kuat anak mu di rantau dan berkarir. Tak terbendung rindu anak lelaki mu ini.Â
Sepeninggal kau pergi meninggalkan kami semua di tahun 2021, aku tak mengetahui bagaimana cara meneteskan air mata kebahagaian ini. Bila 8 jam tak cukup waktu ku untuk bekerja, ku ingin meceritakan bagaiamana kegembiraan dan semangat ku dalam bekerja seperti dirimu yang slalu meberikan diriku inspriasi untuk melangkah menuju matahari pagi yang hangat dan menyinari dunia. Rasa hawatir ku terkadang menghampiri diriku disaat  aku harus memikirkan hiruk pikuk dan keselamatan orang banyak di banyaknya kegiatan pekerjaan ku.Â
Diantara ini semua ada rindu untuk mu , Ayah. Kenanan itu , kata - kat adimana kau membutuhkan ku dan bererita dengan senyum hangat, mulai dari bagaimana keadaanku, pekerjaan ku , tangung jawab ku, hingga nasihat mu padaku untuk memiliki tujuan pencapaian hidup dan karir. Sembilu sekali ketika ku ingat semua itu dapat kumiliki ketika aku sudah tak bisa lagi bersamu. Kini ku ikhlaskan segala yang terjadi pada diriku, semua atas kehendak - NYA.Â
Kini ku sadari ada hal - hal baru yang harus ku fokuskan. Mulai dari bagaimana aku menjadi pemimpin yang igin sekali memberikan nilai - nilai perubahaan yang positif untuk tempat ku mencari nafkah dan mendapatkan matahari. Mulai dari bagaiman akau haru smemikirikan sebuah pengembangan , membangun kepercayaan , mengikhlaskan wkatu yang lebih dari 8 jam harus ku tempuh dengan rasa semangat dan tanpa mengeluh, tak kupedulikan besaran rupiah yang ku dapatkan saat ini, Semuanya,... adalah sebuah bentuk keilhkaskan ku kepada seluruh apa yang terjadi, kualami dan yang akan terus kuperbaiki. Kelak suatu hari nanti aku akan menjadi bertambah kuat dan bertaba tegar, seperti dirimu mathari kami, matahari yang selalu menyinari dan sebagai kepala keluarga dari tata surya bimasakti. Â Bilamana aku ingat kembali diriku bukanlah seorang yang gemar menggunakan sosial media seperti kebanayakan insan di dunia ini, membuat ku semakin menguasai bagaimana membagi diri sebagai seorang Ayah. Lelah ini selalu tergantikan dengan senyum hangat istriku, ibarat rembulan, indah.Â
Dimalam - malam yg ku lalui selepas penat ku , 2 bintang kecilku selalu berupaya memompa semangat ku kembali. Â Kini aku mengerti apa yang menjadi ganjalan diriku dalam menjalani hari sebagai seorang pemimpin tidaklah mudah ku tepis. Rasa kecil hati bilamana kegagalan ku datang, tersadarkan aku oleh sebuah kata dan keyakinan, iklas. Iklas itu luas, seluas matahari menyinari ribuan kilometer dalamnya air di lautan. Kini ku mampu mnegubah kegamangan dan ganjalan yang emnghambatku menjaid pimpinan. melalui kekuatan yang kudapatkan dari sebuah kata : "Iklas".Â
Iklasku untuk kepergian sosok Ayah ku.Â