Mohon tunggu...
Bakaruddin Is
Bakaruddin Is Mohon Tunggu... -

Saya pensiunan PNS di Departemen Pertanian, pendidikan terakhir Faculty of Agriculture and Forestry, Univesity of Melbourne, Australia. Saat ini giat dalam kegiatan Dakwah dan Tabligh serta menjalankan bisnis Air Oxy http://www.my-oxy.com/?id=rudinis dan kalung/ gelang biomagnet http://www.biomagwolrd.com 0815 910 5151

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saya Menyesal Memilih SBY

20 Juli 2010   03:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:44 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di saat sebagian besar rakyat Indonsia sedang pusing dan stress menghadapi masalah begitu banyaknya kompor gas yang tiba-tiba menjadi ”bom” bagi rakyat, terutama rakyat kecil yang baru saja ”belajar” masak dengan gas, merubah kebiasaan selama ini yang biasanya menggunakan minyak tanah, tiba-tiba rakyat dan juga para pengusaha kesal dan jengkel dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL), yang mengakibatkan kenaikan harga yang hampir tidak terkendali bagi semua produk termasuk sembako, padahal sebentar lagi kaum Muslimin akan menyambut bulan suci Ramadhan, yang biasanya ”pasti” akan lebih menyebabkan kenaikan harga yang lebih tinggi lagi.

Kejengkelan itu semakin bertambah lagi melihat betapa arogannya pasukan pengawal Presiden (Paspanpres) yang secara semena-mena memperlakukan seorang warga yang mendapat ancaman akan ditembak segala, sehingga menimbulkan rekaksi yang cukup luas di masyarakat termasuk koran dan TV, sehingga menimbulkan wacana dan keinginan agar SBY tinggal di Iastana Negara saja, bukan di Cekeas, Bogor.

Menyesal Memilih SBY

Soesilo Bambang Yudhoyono atau lebih populer dengan SBY, yang lahir di Pacitan Jawa Timur 9 September 1949. menjadi Persiden RI ke-6, dan merupakan Presiden pilihan rakyat secara langsung. Untuk pertama kali rakyat Indonsia secara langsung memilih presidenn.

Dari segi Demokrasi, Pemilu Persiden 2004 inilah yang paling fair dan syah pilihan rakyat yang sebenarnya. SBY mengalahkan Megawati pada Pemilu Presiden putaran ke-dua dengan perolehan suara 60 %.. Penuulis, termasuk salah seorang yang memilih SBY sebagai Presiden, baik pada Pemilu 2004 maupun 2009, dan saya sangat menyesal telah memilih SBY.

Kecelakaan Lalu Lintas oleh Rombongan SBY

Hanya beberapa waktu setelah dilantik sebagai Presiden, SBY dan pasukan pengawalanya telah ”meminta korban” rakyat dalam suatu kecelakaan lalu lintas di jalan tol yang terjadi pada tanggal 17 November 2004, yang menyebabkan tabrakan mobil secara beruntun yang merenggut beberapa nyawa, kalau tidak salah 6 orang dan beberapa lainnya luka-luka. Salah seoarang yang meninggal adalah sopir, yang malah dituduh sebagai pihak yang bersalah, bukan paspampres yang salah.

Penyebab Kemacetan

Setiap hari kerja, seaat rombongan SBY pergi dari rumahnya di Cikeas Bogor, sampai Ke Istana yang berjarak kurang lebih 50 km, sudah dapat dipastikan akan menyebabkan kemacetan lalu lintas, baik di Jalan Tol apalagi di jalan biasa, karena semua kendaraan dipakasa dihentikan oleh Paspampres. Begitu juga saat Sby pulang dari Istana pulang kembali ke rumahnya di sore hari, akan terjadi kemacetan yang sama.

Tidak jarang Paspampres ini melakukannya dengan kasar dan arogan, sebagaimana yang ditulis oleh seorang pembaca di Koran Nasiolan beberpa hari yang lalu. Dia mendapat ancaman akan ditembak segala.

Lemah dan Tidak Tegas

SBY ini tampaknya tidak tegas, pengecut, hal ini dapat dibuktikan dari tidak beraninya dia membubarkan Ahmadiaah yang jelas-jelas menghujat Nabi Muhammad SAW yang ajarannya bertentangan dengan syariat Islam. SBY menyuruh pembantunya untuk menerbitkan SK Bersama, yang tidak menyelesaikan masalah, tapi justru mendatangkan masalah. Orang-orang Ahamdiyah masih menyebarkan ajarannya, yang menimbulkan reaksi dari masayarakt, yang menyebabkan bentrokan masa.

SBY juga gampang dipermainkan bawahannya. Hal ini nampak dari kasus Padi Super Toy, yang dikatakan istimewa yang diklaim dapat panen tiga kali dengan hasil 15 ton per ha dengan hanya sekali tanam (sistem keprasan seperti tebu), yang ternyata hanya isapan jempol belaka. Ribuan petani gagal panen dan minta ganti rugi ratusan miliar rupiah kepada Pemerintah.

SBY tidak bisa menguasai Menterinya yang berasal dari Partai lain (bukan Partai Demokrat), sehingga sering kebijakan Menteri berbeda dengan kebijakan Presiden.

Menghadapi Banyak Masalah

SBY nampaknya menghadapi banyak masalah. Di awal masa menjadi Presiden, terjadi gempa dan badai Tsunami di Nangroe Aceh Darussalam pada tanggal 26 Desember 2004, yang sangat dahsyat yang menggemparkan seluruh dunia, yang merenggut 128.715 nyawa, belum terhitung orang-orang yang hilang.

Masalah kedua adalah kenaikan harga BBM dunia yang berimbas pada kenaikan harga BBM dalam negeri, kenaikan harga pangan dunia, yang pada akhirnya menghadapi Hak Angket DPR.

Presiden yang ”Sial”

Penulis pernah membaca sebuah artikel dari seorang peramal terkenal tentang SBY sebelum dia diangkat jadi presiden, bahwa bila SBY jadi Presiden RI, maka Indonesia akan banyak menghadapi masalah dan musibah.

Waktu itu saya tak percaya ramalan tersebut, dan saya tetap memilih SBY saat Pemilu. Tapi dengan kejadian-kejadian di tersebut, mau tak mau akhirnya saya percaya juga, bahwa SBY memang ”sial”.

Apakah memang betul begitu?. Tapi bila melihat fakta-fakta berikut, mungkin artikel yang menyatakan SBY itu sial, ada benarnya. Entahlah. Hanya Allah yang tahu.

Gempa dan Tsunami di Aceh

Gempa yang disusul dengan Badai Tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, meluluh-lantakkan Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Badai Tsunami ini merupakan salah satu musibah terbesar abat ini yang merenggut 128.715 jiwa. Belum terhitung banyaknya orang yang hilang. Ribuan rumah hancur, ribuan hektar sawah, ladang dan kebun musnah. Bantuan internasional datang dari seluruh dunia. Ini benar-benar dahsyat. Bagaimana sebuah kapal bisa sampai beberapa kilo meter ke daratan Aceh.

Hilangnya Pesawat Adam Air

Peristiwa yang lain yang tidak kalah menggemparkan, yang menarik perhatian internasional adalah hilangnya Pesawat Adam Air Boeing 737-400 1 Januari 2007, yang terbang dari Surabaya tujuan Menado. Pesawat hilang entah kemana tak tahu rimbanya, lenyap bagaikan ditelan bumi. Kotak hitam pesawat baru ditemukan tanggal 28 Agustus 2007. Semua penumpang yang berjumlah 96 orang dan 6 crew pesawat sampai sekarang tidak pernah ditemukan.

Penerbangan di Indonesia merupakan salah satu yang paling ramai dan tersibuk di dunia, tetapi masih sangat kurang memperhatikan keselamatan penerbangan, sehingga Uni Eropaa melarang pesawat-pesawat Indonesia terbang ke Eropa, termasuk Pesawat Garuda. Baru di awala 2010 Uni Eropa telah mencabut embargo tersebut, khususnya bagi Garuda.

Krisis Keuangan Global

Sejak November 2008, terjadi Krisis Keuangan Global yang dimulai dari Amerika Serikat. Menurut para analis, penyebab utama krisis ini adalah akibat kebijakan Prsiden Amerika Serikat Gerorge Bush yang menyerang Irak beberapa tahun yang lalu, dan sampai saat ini, Juli 2010 di bawah Presiden Obama, pendudukan Amerika terhadap Irak masih berlangsung

Saham-saham di seluruh dunia pada anjlog pada titik terendah selama beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan yang bangkrut, sehingga terjadi pemutusan hubungan kerja besar-besaran di seluruh dunia. Harga minyak dunia juga menjadi turun luar biasa, dimana sebelumnya mencapai 160 US $ per barel, terjun bebas sampai kurang dari 40 dolar per barel pada Jan 2009

Di Indonesia, harga premium yang semula Rp. 6.000 diturunkan tiga kali dan menjadi Rp. 4.500 per liter. Dan ini dianggap ”keberhasilan” SBY oleh Partai Demokrat yang ”mengusung” SBY untuk tampil kembali sebagai Calon Presiden dalam Pemilu 2009. Ini benar-benar ”kebohongan publik”, karena penurunan harga minyak itu karena memang harga minyak internasional turun sangat drastis, bukan karena kemampuan Pemerintahan SBY.

Kapal Laut Hilang Tenggelam ke Dasar Laut

Pada tanggal 10 Januari 2009, terjadi lagi kecelakaan Kapal Laut yang luar biasa, yang sedang berlayar dari Majene Sulawesi Barat ke Kalimantan Selatan, tenggelam ke dasar laut. Dari 250 penumpang, hanya 38 orang yang selamat, 9 meninggal dan sisanya dua ratus lebih hilang tenggelam bersama kapal.

Indonesia Negara Paling Korup di Dunia

Negara Indonesia dikenal sebagai Negara paling kurup di dunia, termasuk tiga besar dunia. Hampir setiap hari televisi dan koran memberitakan terjadinya korupsi dari semua kalangan dan instansi. Kasus BLBI yang melibatkan para pejabat di Kejaksaan Agung seperti kasus Urip dengan Arthalita Surayani atau Ayin yang dituduh menyogok dengan uang sebanyak 6 miliar rupiah, merupakan satu contoh saja.

Belum lagi kasus Al Amin Nasution anggota DPR yang menerima suap dari Pemda Bintan, Kepulauan Riau dalam kasus pengalihan fungsi hutan lindung menjadi hutan produksi dengan uang suap miliaran rupiah. Dan Bulian Royan anggtao DPR dari Partai Bintang Reformasi dalam kasus penyuapan dalam pembelian kapal patroli di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan.

Terkorup di Asia Pasifik

Wikipedia Indonesia Maret 2010, melaporkan Indonesia masih merupakan negara paling korup dari 16 negara Asia Pasifik yang menjadi tujuan investasi pelaku bisnis. Hasil survei pelaku bisnis yang dirilis 6 Maret 2010 oleh perusahaan konsultan “Political & Economic Risk Consultancy” (PERC) yang berbasis di Hongkong, menyebutkan, korupsi yang telah merajalela di semua level menjadi penghambat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang berjanji memerangi korupsi, dalam kampanyenya di pilpres tahun lalu.

Korupsi Semakin Marak

Sampai dengan bulan Juli 2010, sudah hampir 6 tahun sejak SBY jadi Presiden, belum tampak prestasi SBY yang menonjol.

Dari segi pemberantasan korupsi dan penegakan hukum, tampaknya juga tidak ada kemajuan, para koruptor semakin banyak yang tertangkap basah. Kasus Arthalita Suryani atau Ayin dengan uang sogokan sebesar 6 miliar terhadap Jaksa Urip. Kasus Ayin ini lebih menghebohkan lagi saat diketahui bahwa dia tinggal di kamar tahanan yang disulap bagaikan kamar hotel berbintang, lengkap dengan AC dan perangkat karaoke dan fasilitas dokter ahli kecantikan untuk si Ayin.

Kasus anggota DPR dari PBR, Bulyan Royan dengan Dirjen Perhubungn Laut dalam masalah pembelian kapal-kapal patroli sebesar 1.7 miliar rupiah, hanya contoh kecil dari begitu banyak kasus korupsi di Indonesia.

Kasus Bank Century yang mengakibatkan kerugian Rp. 6,7 triluan yang malah dibela mati-matian oleh Fraksi Demokrat, bahwa tidak ada penyimpangan dan penggelontoran dana rakyat yang begitu besar, padahal sebgiann besar anggota DPR (kecuali Partai Demokrat dan konco-konconya), bawa Boediono dan Sri Mulyani bersalah. Kasus Bank Century ini saat ini ”tenggelam” oleh kasus-kasus lain, entah sengaja oleh Pemerintah SBY atau tidak, kita tak tahu.

Kasus korupsi yang paling anyar yang melibatkan begitu banyak pejabat penegak hukum baik kepolisian, kejaksaan, pengadilan, advokat dan pengusaha, adalah markus Gayus Tambunan, pegawai Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Golongan III A (PNS yang baru diangkat dari Sarjana-S1). Ternyata Gayus, yang semula dilaporkan menggelapkan pajak sebesar Rp. 28 miliar, ternyata mempunyai kekayaan lebih dari Rp.100 miliar. Saat ini Kompol Arafat, salah seorang yang terlibat dengan kasus Gayus sudah mulia diadili.

Kasus korupsi terbaru yang menghebohkan masyarakat adalah tentang harta kekayaan para Jenderal di Kepolisian yang baru-baru ini dilaporkan oleh majalah Tempo, yang tentu saja coba ditutup-tutupi oleh Mabes Polri. Seebenarnya kekayaan anggota kepolisian yang diliura batas kerajaan ini bisa dilihat secara kasat mata baik di pusat maupun di seluruh Indonesia, termasuk Kapolda, Kapolres dan Kapolsek, bahkan anggota polisi biasa yang mempunyai kekayaan di atas kemapuna gaji mereka.

Masalah-maslah Lain

Disamping masalah-masalah di atas, masih banyak sekali maslah lain yang dihadapi SBY, yang belum ditangani atau tidak mendapat respons yang baik antara lain:



  1. Masalah mafia hukum, mafia peradilan dan mafia pajak, yang telah merusak segala sendi kehidupan masyarakat. Ini merupakan salah satu penyebab berbagai jenis kejahatan, karena segala sesuatu bisa dibeli. Para aparat yang memestinya membela yang benar, tetapi membela yang bayar, ssehingga orang tidak takut berbuat kejahatan, karena bisa lolos dari jerat hukum.


  2. Masalah lumpur Lapindo yang sampai saat ini mengakattakan begitu banyak korban materi bagi rakyat Sidoarjo. Dana dari Pemerintah Pusat, sudah lebih dari Rp. 7 trilun, yang telah dikucurkan untuk mengatasi lumpur Lapindo, milik Bakrie, ”teman dekat” SBY itu.


  3. Masalah narkoba, baik produksi dalam negeri maupun penyelundupan dari berbagai negara hampir setiap hari terjadi. Indonesia dengan jumlah penduduk lebih 238 juta, merupakan salah satu target pemasaran narkoba internasional yang sangat menggiurakan


  4. Masalah penyelundupan, baik dari Indonesia maupun ke luar Indonesia, termasuk peyelundupan kayu, minuman keras, narkoba, BBM dll.


  5. Masalah meledaknya tabung gas LPJ, terutama kemasan 3 kg yang sudah meminta banyak korban jiwa dan luka-luka serta harta rakyat yang tidak berasalah. Sampai dengan saat ini paling tidak sudah ada 36 kejadian ledakan kompor gas di Indonesia, 14 meninggal dan 40 luka-luka bakar. Terakhir seorang ibu membawa anaknya yang hancur mukanya ke Istana pada hari Senin, 19 Juli, tanpa ada respons dari SBY sedikitpun. Padahal program konversi minyak tanah ke gas ini merupakan program Pemrintah.


  6. Masalah beredarnya miras oplosan yang telah merenggut puluhan jiwa karena ketidak-tegasan Pemerintah SBY dalam memberantas para produsen miras ilegal.


  7. Masalah penyebaran kasus video porno Ariel, Luna dan Cut Tari, yang masih terjadi karena ketidak-mampuan Kementerian Kominfo, yang dipimpin oleh Tifatul Sembiring yang ”lebai” dalam mengambil tindakan. Video itu sudah tersebar ke seluruh dunia, sedang di Indonesia sudah menyebabkan banyak terjadi pelecehan dan kejahatan seksual.


  8. Masalah dua orang janda pahlawan yang sudah menjalani sidang sampai delapan belas kali yang belum juga diputus oleh Pengadilan, yang Senin kemarin melakukan demo diam di Istana, tanpa ada reaksi apapun dari SBY. Kedua ibu yang sudah tua renta ini mengancam akan mengembalikan piagam penetapan suaminya sebagai pahlawan kepada SBY, memindahkan makam suaminya dari Taman Pahlawan ke pemakaman umum, dan akan menolak tunjangan pensiun janda pahlawan, sebagai protes bila mereka kalah dalam pengadilan.


  9. Taman makam Jenderal Soedirman di Pacitan yang sudah diresmikan SBY, yang dilelang di internet, yang sudah mendapat tawaran dari Filipina dan Malaysia, karena Pemerintah Indonesia tidak ada perhatian samasekali.


  10. Tidak taatnya 127 anggota DPR untuk melaporkan harta keka-yaannya, yang diisukan sebagian besar adalah dari Fraksi Demokrat, sebagai pememang Pemilu 2014, yang diangkat oleh MetroTV Selasa 20 Juli 2010, yang begitu banyak mendapat tanggapan dari pemirsa, bahwa yang tidak mau melaporkan harta kekayaannya karena takut ketahuan bahwa mereka mendapat aliran dana dari Bank Century atau telah melalukan korupsi. Banyak yang meminta agar nama-nama anggota dewan itu diumumkan secara terbuka termasuk Dapil-nya, agar tidak dipilih lagi dalam Pemilu yad.


  11. Dan lain sebagainya, yang terlalu panjang bila disebut satu-persatu

Tampaknya SBY lebih banyak memikirkan bagaimana membesarkan Partai Demokrat, dan bagaimana agar kekuasaan tetap dipegang oldeh Partai Demokrat, dengan menyiapkan istrinya Any Yudhoyono untuk menjadi Persiden RI dalam Pemilu 2014, ketimbang memikirkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Biarlah rakyat menderita dan sengsara, asala aku bahagia. Benrakah? Waktu yang akan membuktikannya.

Sudah saatnya ada Undang-undang keharusan Presiden tinggal di Istana Negara. Kalau tidak mau, tidak boleh mencalonkan diri sebagai Presiden. Disamping itu UU tentang Kewajiban melaporkan harta kekayaan bagi pejabat negara, harus direvisi, harus ada sanksi hukum bagi yang melanggarnya. Bagaimana pendapat anda?

Depok, Selasa, 20 Juli 2010

Bakaruddin Is

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun