SBY ini tampaknya tidak tegas, pengecut, hal ini dapat dibuktikan dari tidak beraninya dia membubarkan Ahmadiaah yang jelas-jelas menghujat Nabi Muhammad SAW yang ajarannya bertentangan dengan syariat Islam. SBY menyuruh pembantunya untuk menerbitkan SK Bersama, yang tidak menyelesaikan masalah, tapi justru mendatangkan masalah. Orang-orang Ahamdiyah masih menyebarkan ajarannya, yang menimbulkan reaksi dari masayarakt, yang menyebabkan bentrokan masa.
SBY juga gampang dipermainkan bawahannya. Hal ini nampak dari kasus Padi Super Toy, yang dikatakan istimewa yang diklaim dapat panen tiga kali dengan hasil 15 ton per ha dengan hanya sekali tanam (sistem keprasan seperti tebu), yang ternyata hanya isapan jempol belaka. Ribuan petani gagal panen dan minta ganti rugi ratusan miliar rupiah kepada Pemerintah.
SBY tidak bisa menguasai Menterinya yang berasal dari Partai lain (bukan Partai Demokrat), sehingga sering kebijakan Menteri berbeda dengan kebijakan Presiden.
Menghadapi Banyak Masalah
SBY nampaknya menghadapi banyak masalah. Di awal masa menjadi Presiden, terjadi gempa dan badai Tsunami di Nangroe Aceh Darussalam pada tanggal 26 Desember 2004, yang sangat dahsyat yang menggemparkan seluruh dunia, yang merenggut 128.715 nyawa, belum terhitung orang-orang yang hilang.
Masalah kedua adalah kenaikan harga BBM dunia yang berimbas pada kenaikan harga BBM dalam negeri, kenaikan harga pangan dunia, yang pada akhirnya menghadapi Hak Angket DPR.
Presiden yang ”Sial”
Penulis pernah membaca sebuah artikel dari seorang peramal terkenal tentang SBY sebelum dia diangkat jadi presiden, bahwa bila SBY jadi Presiden RI, maka Indonesia akan banyak menghadapi masalah dan musibah.
Waktu itu saya tak percaya ramalan tersebut, dan saya tetap memilih SBY saat Pemilu. Tapi dengan kejadian-kejadian di tersebut, mau tak mau akhirnya saya percaya juga, bahwa SBY memang ”sial”.
Apakah memang betul begitu?. Tapi bila melihat fakta-fakta berikut, mungkin artikel yang menyatakan SBY itu sial, ada benarnya. Entahlah. Hanya Allah yang tahu.
Gempa dan Tsunami di Aceh