"Diandra? Halo? Kau di sana? Ada apa?"
"Halo mbak? Aku di kompleks Blok M sekarang. Sesuatu telah terjadi. Sebentar mbak, aku akan mengaktifkan kamera video pada kaca mata hitamku. Sebentar mbak..." Kembali terdengar bunyi kresek-kresek. Pratiwi memberi isyarat kepada Maia untuk menyalakan televisi layar datar.
Layar televisi berukuran raksasa itu menyala. Awalnya gambarnya kabur dan bergoyang. Dan akhirnya fokus. Samar terdengar bunyi benturan dan jeritan.
"Apa yang terjadi Diandra?"
"Mmmm... Aku sukar untuk menjelaskan. Sebaiknya mbak lihat sendiri..."
Pratiwi memicingkan matanya. "Oh Palekokan. Apa itu? Robot?"
"Bukan, mbak. Bukan robot. Kelihatannya itu semacam mobil dari baja, yang dibuat berbentuk banteng, badak dan gajah!!"
"Minta ijin untuk bertindak mbak..."
"Negatif, Diandra. Benda itu, apapun itu, sangat berbahaya. Dan kau sendiri di sana. Tunggu sampai bantuan datang.15 menit lagi."
"15 menit itu terlalu lama mbak, dan kerusakan akan semakin parah. Lagipula aku tidak sendiri..."