Seperti inilah yang diinginkan oleh generasi kita saat ini. Generasi yang menginginkan segalanya bisa diakses lewat ujung jari tanpa harus terikat dengan sistem atau aturan yang ketat.inilah generasi yang menolak cara-cara pendidikan lama dengan sistem tradisional dan serba mengikat tanpa memberikan kebebasan yang leluasa kepada para peserta didik.
E-LEARNING DAN PERLUASAN AKSES PENDIDIKAN
Dengan sistem e-learning maka setiap peserta didik bisa menikmati konten pembelajaran yang mereka inginkan dan relevan sesuai dengan kebutuhan mereka. Tanpa perlu lagi untuk pusing menjalankan proses pendidikan secara off line yang terikat dengan tempat dan waktu yang telah dijadwalkan secara baku oleh sebuah lembaga pendidikan.
Bukan rahasia umum lagi, bahwa kebanyakan orang yang tidak bisa melanjutkan kuliahnya karena faktor minimnya akses pendidikan. Dengan demikian maka sistem e-learning yang telah disiapkan oleh sebuah lembaga pendidikan sangat memudahkan bagi mereka untuk memperoleh akses pendidkkan, kapanpun dan dimanapun. Mereka tidak perlu lagi hadir dikelas-kelas atau ruang pembelajaran, cukup mengakses materi kuliah lewat gadget/smart phone atau menggunakan PC/laptop kemudian memulai untuk belajar.
Dengan demikian, maka sistem e-learning ini sangat menunjang mereka yang ingin mengakses pendidikan meskipun berada jauh dipelosok negeri yang tidak memiliki sarana pendidikan.
E-LEARNING DAN PENGUATAN LEMBAGA PENDIDIKAN
Dalam prakteknya, HarukaEdu menawarkan konten e-learning berupa materi berbasis video, audio, materi presentasi, forum dikusi, live chat serta tugas-tugas yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Dengan konten e-learning seperti ini maka sangat memungkin seseorang untuk belajar dan mencari materi sesuai dengan yang diinginkanya.
Pada titik ini, sebetulnya sebuah lembaga pendidikan telah mampu menghadirkan satu proses pembelajaran yang menggairahkan bagi peserta didiknya.Tidak ada lagi pembelajaran yang kaku dan hanya terjadi satu arah dimana peserta didik hanya menjadi obyek yang senantiasa menerima hasil produksi kata-kata dari sang pengajar.
Dengan kondisi ini maka sangat memungkinkan sebuah lembaga pendidikan akan bisa terus bertahan menyelenggarakan proses pendidikan tanpa perlu ragu atau takut untuk tergerus oleh perubahan zaman yang memang tidak bisa untuk dibendung atau dihindari.
Banyak kasus yang terjadi dimana sebuah lembaga pendidikan mulai ditinggalkan oleh peminatnya atau peserta didiknya, karena tidak bisa atau tidak mampu melakukan perubahan dalam proses menyajikan pembelajaran kepada peserta didiknya. Lembaga pendidikan ini hanya mengandalkan model tradisional dan mengabaikan perubahan zaman yang menuntut model baru yang berbasis online dalam menyajikan pembelajaran kepada peserta didiknya.