Mohon tunggu...
Bai Ruindra
Bai Ruindra Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger

Teacher Blogger and Gadget Reviewer | Penulis Fiksi dan Penggemar Drama Korea | Pemenang Writingthon Asian Games 2018 oleh Kominfo dan Bitread | http://www.bairuindra.com/ | Kerjasama: bairuindra@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masjid di Alun-alun Kota Bandung Sebuah Rindu yang Terwujud Usia 10 Tahun

30 April 2020   17:58 Diperbarui: 30 April 2020   17:59 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumen pribadi

Di Jalan Asia Afrika dengan banyak sekali monumen penting, kami belok ke halaman masjid di Alun-alun. Saya langsung merinding; mungkin memang demikian tabiat kami orang Aceh atau umat Islam, yang ke mana-mana pergi adalah masjid yang selalu dituju.

Saya ke rumput buatan yang langsung bisa menghadap ke masjid dengan dua menara khas. Dari depan sini bisa melihat bangunan yang menjadi perlindungan umat Islam itu. Dua kubah emas dan satu kubah besar menjadi ciri khas rumah ibadah itu.

Masjid Raya Bandung, tak bisa saya elak untuk berdiri di depannya dan Kang Didno memotret. Akhirnya saya bisa menginjakkan kaki di rumput buatan yang belum pernah dilihat di masjid manapun, termasuk di Masjid Raya Baiturrahman, di mana salah satu masjid terindah dan bersejarah di Indonesia.

Ada bagian dari dalam diri saya, selalu saja masjid yang ingin dikunjungi jika ke suatu daerah. Misalnya saat pertama kali ke Jakarta, adalah Masjid Istiqlal yang berulangkali ingin saya kunjungi dan kemudian tercapai. Saat di Bali, juga masjid yang saya tuju. Begitu juga ketika di Bangkok, juga masjid yang saya cari.

Kemudian, saya tidak memotret atau hanya memotret bagian luar dari masjid saja. Ketika masuk ke dalam masjid yang saya jumpai di daerah manapun ketika jalan-jalan itu, adalah 'melapor' kepada Tuhan tentang keajaiban dari syukur, dan nikmat dari segala rupa. Untuk sampai ke daerah tertentu itu, tidak mungkin saya bisa berangkat ke sana dalam posisi guru honorer, berbanding terbalik saat saya berbicara sebagai seorang blogger atau penulis.

Sudah mau kering mungkin air mata saat berbicara soal ini. Tetapi saya selalu berkata demikian kepada teman yang menemani jalan-jalan. Singgah sebentar saja. Entah itu mau mengenang sejarah. Atau kita hanya salat dua rakaat saja. Sebagai tanda bahwa kita telah sampai ke Bumi Allah yang lain. Dengan harapan, dengan nikmat, dengan rasa syukur yang tak boleh pernah padam.

Salat dua rakaat saja sudah lebih dari cukup. Mungkin untuk salat wajib tidak sesuai dengan waktu namun salah sunnah tak lain ucapan salam bahwa kita telah sampai di suatu daerah. Karena jika nanti 'kenapa-kenapa' ke masjid pula kita akan berlari.

Sekilas Tentang Masjid Raya Bandung

Masjid yang ada di Alun-alun Kota Bandung itu memiliki sejarah panjang. Masjid ini pertama dibangun pada tahun 1810. Pemugaran dilakukan sampai 8 kali pada abad ke-19 dan 5 kali pada abad ke-20, yang kemudian menjadi lebih modern sejak 2001 dan diresmikan menjadi Masjid Raya Bandung pada 04 Juni 2003.

Menari kembar di sisi kiri dan kanan memiliki tinggi 81 meter. Sabtu dan Minggu kita bisa naik ke menara untuk melihat seluruh Kota Bandung. Luas tanah di sekitar masjid adalah 23.448 m dan luas bangunan 8.575 m yang dapat menampung sekitar 12.000 - 14.000 jamaah.

Sumber: Rhmtdns di Wikipedia
Sumber: Rhmtdns di Wikipedia

Masjid Raya Bandung sangat mudah dijangkau karena berada di pusat kota. Jalan Asia Afrika yang terkenal, dekat dengan Gedung Merdeka atau Hotel Preanger yang penuh sejarah, maupun Museum Konferensi Asia Afrika. Tak jauh dari sana terdapat Hotel Savoy Homann yang tak lain tempat menginap peserta konferensi di tahun 1955.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun