Mohon tunggu...
Baiq Varida Suryani
Baiq Varida Suryani Mohon Tunggu... Lainnya - UNIVERSITAS MATARAM

suka berenang dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Edukasi Program Pemilahan Sampah Untuk Generasi Peduli Lingkungan SDN 31 Mataram

30 Desember 2024   13:33 Diperbarui: 30 Desember 2024   13:33 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

EDUKASI PROGRAM PEMILAHAN SAMPAH UNTUK GENARASI PEDULI LINGKUNGAN SDN 31 MATARAM 

 

 

[Baiq Varida Suryani]1, [Latifa Yaza Lestari]2 

1[Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar], [Universitas Mataram] [Kota Mataram]

E-mail: varidabaiq@gmail.com, latifalyl663@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program pemilahan sampah di SDN 31 Mataram dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa terhadap pengelolaan sampah. Menggunakan penelitaian kualitatif, penelitian ini melibatkan semua siswa sebagai sampel dengan metode pengumpulan data yang terdiri dari survei awal dan akhir, observasi, serta wawancara dengan orang tua dan guru. Hasil menunjukkan bahwa 85% siswa mengalami peningkatan signifikan dalam pengetahuan mengenai jenis-jenis sampah dan cara pemilahannya. Aktivitas pemilahan sampah juga mencatat partisipasi aktif 90% siswa, yang menunjukkan antusiasme dan keterlibatan mereka. Wawancara dengan orang tua mengungkapkan bahwa 70% dari mereka mulai menerapkan praktik pemilahan di rumah, sehingga menciptakan dampak positif di lingkungan keluarga. Selain itu, 75% guru melaporkan perubahan positif dalam sikap siswa terhadap kebersihan lingkungan. Penelitian ini menegaskan bahwa program pemilahan sampah tidak hanya berhasil meningkatkan pemahaman siswa, tetapi juga berdampak luas pada kesadaran lingkungan di masyarakat. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi untuk melanjutkan dan mengembangkan program pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah.

Kata kunci: penilahan sampah, generasi peduli lingkungan

 

Abstract

This study aims to evaluate the effectiveness of the waste sorting program at SDN 31 Mataram in enhancing students' knowledge, skills, and attitudes toward waste management. Utilizing a mixed methods approach, the research involved 30 fourth-grade students as the sample, employing data collection methods that included pre-and post-surveys, observations, and interviews with parents and teachers. The results indicated that 85% of students showed a significant increase in knowledge regarding different types of waste and sorting methods. The waste sorting activities also recorded 90% active participation from students, reflecting their enthusiasm and engagement. Interviews with parents revealed that 70% began implementing waste sorting practices at home, thereby creating a positive impact within the family environment. Additionally, 75% of teachers reported positive changes in students' attitudes towards environmental cleanliness. This study underscores that the waste sorting program not only effectively improved students' understanding but also had a broader impact on environmental awareness in the community. The findings provide recommendations for continuing and expanding environmental education programs in schools.

Keyword: waste sorting, a generation that cares about the environment

PENDAHULUAN (10%)

Masalah sampah telah menjadi isu global yang mendesak, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut penelitian oleh Nurhayati (2021), Indonesia menghasilkan lebih dari 68 juta ton sampah per tahun, dan hanya 15% yang berhasil didaur ulang. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik, terutama di kalangan generasi muda. Pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah dianggap sebagai strategi yang efektif untuk menanamkan kesadaran ini, dengan harapan bahwa siswa akan membawa nilai-nilai ini ke dalam kehidupan sehari-hari mereka dan berkontribusi pada pengurangan masalah sampah di masyarakat.

Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah melalui program pemilahan sampah di sekolah. Menurut Supriyanto (2022), program edukasi pemilahan sampah di sekolah tidak hanya mengajarkan siswa tentang cara memisahkan sampah, tetapi juga meningkatkan pemahaman mereka tentang dampak sampah terhadap lingkungan. Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan praktis, seperti workshop dan sosialisasi, mereka dapat belajar langsung mengenai pentingnya memilah sampah organik dan anorganik. Hal ini berpotensi meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa dan masyarakat sekitar.

Selain itu, pembentukan Tim Peduli Lingkungan di sekolah-sekolah juga terbukti efektif dalam mendorong keterlibatan siswa dalam pengelolaan sampah. Menurut Rina (2023), tim ini berfungsi untuk memantau dan mengawasi pemilahan sampah di lingkungan sekolah, serta mengadakan kampanye kebersihan. Dengan begitu, siswa tidak hanya belajar tentang pemilahan sampah, tetapi juga berlatih untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab. Kegiatan ini juga dapat menginspirasi siswa untuk mengambil inisiatif dalam menjaga kebersihan lingkungan di rumah dan komunitas mereka.

Pendidikan tentang pengelolaan sampah juga dapat membantu mengembangkan sikap proaktif di kalangan siswa. Menurut Iskandar dan Budi (2022), melibatkan siswa dalam kegiatan pengelolaan sampah dapat meningkatkan rasa tanggung jawab mereka terhadap lingkungan. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam program pemilahan sampah, mereka belajar bahwa tindakan mereka memiliki dampak langsung terhadap kondisi lingkungan. Ini juga membantu membangun kebiasaan positif yang akan terbawa hingga dewasa, menciptakan masyarakat yang lebih sadar lingkungan.

Program pemilahan sampah di sekolah juga sejalan dengan kebijakan nasional mengenai pengurangan sampah. Menurut Dinas Lingkungan Hidup (2021), pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk mengurangi sampah sebanyak 30% pada tahun 2025 melalui berbagai program edukasi dan kampanye. Sekolah-sekolah, termasuk SDN 31 Mataram, berperan penting dalam mencapai target ini dengan mendidik siswa tentang pentingnya pemilahan dan daur ulang sampah. Dengan dukungan dari pemerintah, diharapkan program ini dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.

Selain itu, penelitian oleh Prasetyo (2023) menunjukkan bahwa kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat sangat penting dalam keberhasilan program pemilahan sampah. Dengan melibatkan orang tua dalam sosialisasi dan kegiatan di sekolah, siswa akan merasa lebih termotivasi untuk menerapkan apa yang mereka pelajari di rumah. Keterlibatan komunitas dalam program ini juga dapat memperkuat jaringan dukungan untuk pengelolaan sampah yang lebih baik di lingkungan sekitar.

Program pemilahan sampah di SDN 31 Mataram dapat menjadi contoh bagi sekolah lain untuk menerapkan pendidikan lingkungan yang serupa. Menurut Santoso (2021), program yang didesain dengan baik dapat menciptakan dampak jangka panjang pada kesadaran dan perilaku siswa terhadap lingkungan. Dengan berbagi pengalaman dan praktik terbaik, sekolah-sekolah lain dapat terinspirasi untuk mengembangkan program pendidikan lingkungan yang efektif, sehingga menciptakan generasi yang lebih bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Melalui program ini, diharapkan siswa dapat memahami pentingnya pengelolaan sampah yang baik sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka. Menurut Aisyah (2021), pendidikan lingkungan harus bersifat interaktif dan menyenangkan agar siswa lebih tertarik dan terlibat aktif. Dengan mengadakan lomba dan pameran hasil daur ulang, siswa dapat menunjukkan kreativitas mereka sambil belajar tentang pentingnya mendaur ulang dan mengurangi sampah. Dengan demikian, program pemilahan sampah di SDN 31 Mataram diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah lain dalam menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan.

METODE (15%)

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, yang memungkinkan peneliti untuk mendalami pengalaman dan perspektif siswa serta guru terkait program pemilahan sampah di SDN 31 Mataram. Partisipan dalam penelitian terdiri dari semua siswa, semua guru, serta orang tua siswa, yang dipilih secara purposive berdasarkan keterlibatan mereka dalam program. Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik, termasuk wawancara semi-terstruktur dengan guru dan orang tua untuk menggali pandangan mereka, observasi langsung selama kegiatan pemilahan sampah untuk mencatat praktik siswa, serta penyebaran kuesioner kepada siswa untuk mengukur pemahaman dan sikap mereka terhadap pemilahan sampah sebelum dan setelah program dilaksanakan.

Data yang diperoleh dari wawancara dan observasi dianalisis menggunakan analisis tematik, yang mencakup pengumpulan data, pengkodean, dan pengidentifikasian tema utama. Untuk data kuesioner, analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan respons siswa. Untuk memastikan validitas dan reliabilitas data, peneliti melakukan triangulasi dengan membandingkan informasi dari berbagai sumber dan mengadakan member checking dengan meminta umpan balik dari partisipan mengenai temuan awal penelitian. Di sisi etika, penelitian ini memperhatikan aspek izin dari pihak sekolah dan orang tua sebelum pengumpulan data, serta memberikan jaminan bahwa data akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Dengan metode penelitian ini, diharapkan hasil yang diperoleh dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang efektivitas program pemilahan sampah dan dampaknya terhadap kesadaran lingkungan siswa.

Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode. Pertama, survei awal dan akhir diberikan kepada siswa untuk mengukur pengetahuan dan sikap mereka terhadap pemilahan sampah. Kuesioner yang sama juga diberikan setelah program selesai untuk mengevaluasi perubahan yang terjadi. Selain itu, observasi langsung dilakukan selama kegiatan pemilahan sampah untuk mengevaluasi tingkat partisipasi siswa dan interaksi antar mereka. Peneliti mencatat aktivitas siswa, keterlibatan mereka dalam proses pemilahan, serta cara mereka berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompok. Wawancara semi-struktur juga dilakukan dengan orang tua siswa dan guru untuk menggali dampak program ini di lingkungan keluarga dan sekolah.

Penelitian ini mematuhi prinsip-prinsip etika, dengan memperoleh izin dari pihak sekolah dan orang tua sebelum melibatkan siswa. Semua data yang dikumpulkan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 31 Mataram selama enam bulan, dari Januari hingga Juni, dengan program pemilahan sampah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan bulanan yang melibatkan siswa, guru, dan orang tua. Dengan pendekatan sistematis ini, diharapkan penelitian dapat memberikan wawasan mendalam tentang efektivitas program pemilahan sampah serta kontribusinya terhadap peningkatan kesadaran lingkungan di kalangan siswa dan masyarakat.

HASIL DAN PEMBAHASAN (70%)

  • Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program pemilahan sampah di SDN 31 Mataram berhasil mencapai beberapa tujuan penting dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa mengenai pengelolaan sampah. Dari total 30 siswa yang terlibat dalam penelitian, sekitar 85% mengalami peningkatan pengetahuan tentang jenis-jenis sampah dan cara pemilahannya setelah mengikuti program selama enam bulan. Sebelum program, mayoritas siswa hanya memiliki pengetahuan dasar tentang sampah, tetapi setelah mengikuti kegiatan edukasi dan praktik pemilahan, mereka dapat menjelaskan dengan baik perbedaan antara sampah organik dan anorganik.

Observasi selama kegiatan pemilahan sampah menunjukkan bahwa 90% siswa terlibat secara aktif dalam proses memilah sampah. Mereka tidak hanya mampu membedakan jenis sampah, tetapi juga menunjukkan antusiasme dalam melakukan kegiatan tersebut. Hasil ini mengindikasikan bahwa pengalaman langsung dalam pemilahan sampah sangat efektif dalam membentuk pemahaman siswa terhadap isu lingkungan.

Wawancara dengan guru mengungkapkan bahwa program ini berhasil memotivasi siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Sekitar 75% guru melaporkan adanya perubahan positif dalam sikap siswa terhadap pengelolaan sampah, seperti lebih disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan. Para guru juga mencatat peningkatan minat siswa untuk belajar lebih banyak tentang isu lingkungan dan keberlanjutan.

Selain dampak pada siswa, wawancara dengan orang tua siswa menunjukkan bahwa program pemilahan sampah juga telah mempengaruhi perilaku keluarga dalam mengelola sampah di rumah. Sekitar 70% orang tua melaporkan bahwa mereka mulai menerapkan praktik pemilahan sampah setelah melihat keterlibatan anak-anak mereka dalam program di sekolah. Banyak orang tua yang menyatakan bahwa anak-anak mereka kini lebih sering mengingatkan keluarga untuk memilah sampah dan membuangnya di tempat yang tepat.

Secara keseluruhan, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa program pemilahan sampah di SDN 31 Mataram tidak hanya berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam mengelola sampah, tetapi juga menciptakan dampak positif yang meluas ke lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar. Program ini terbukti efektif dalam membangun kesadaran lingkungan yang lebih baik di kalangan siswa dan masyarakat.

  • Pembahasan

Program pemilahan sampah di SDN 31 Mataram menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa akan pentingnya pengelolaan sampah. Peningkatan pengetahuan siswa tentang jenis-jenis sampah dan cara pemilahannya sejalan dengan prinsip pendidikan lingkungan yang menyatakan bahwa pengalaman langsung dapat memperkuat pemahaman. Menurut Supriyanto (2022), pendidikan lingkungan yang melibatkan siswa dalam kegiatan praktis tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga membentuk sikap dan perilaku yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa program ini memberikan lebih dari sekadar pengetahuan teoritis; ia membekali siswa dengan keterampilan yang relevan untuk berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

Keterlibatan aktif siswa dalam proses pemilahan sampah, yang tercermin dari 90% partisipasi, menunjukkan efektivitas metode pembelajaran yang diterapkan. Keterlibatan ini penting karena secara psikologis dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab siswa terhadap lingkungan. Rina (2023) menyatakan bahwa ketika siswa diikutsertakan dalam kegiatan praktis, mereka tidak hanya belajar, tetapi juga mengalami langsung dampak dari tindakan mereka terhadap lingkungan. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif, program ini berhasil mengubah pemahaman mereka menjadi tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Dari segi sikap siswa, perubahan positif yang dilaporkan oleh guru menunjukkan bahwa program ini berhasil menciptakan budaya peduli lingkungan di sekolah. Iskandar dan Budi (2022) mengemukakan bahwa lingkungan sekolah yang mendukung pendidikan lingkungan dapat memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif. Ketika siswa merasa didukung oleh lingkungan sekolah dan para guru, mereka lebih termotivasi untuk terlibat dalam aktivitas yang berkaitan dengan pengelolaan sampah. Hal ini menciptakan suasana belajar yang kondusif, di mana siswa merasa dihargai dan diakui kontribusinya terhadap lingkungan.

Dampak positif dari program ini juga meluas ke lingkungan keluarga, di mana 70% orang tua melaporkan bahwa mereka mulai menerapkan praktik pemilahan sampah di rumah. Ini menunjukkan bahwa pendidikan yang diterima di sekolah dapat memiliki pengaruh yang signifikan di luar dinding kelas. Prasetyo (2023) menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga dalam menciptakan kesadaran lingkungan yang lebih luas. Ketika siswa membawa nilai-nilai yang dipelajari di sekolah ke dalam kehidupan sehari-hari di rumah, mereka berperan sebagai agen perubahan yang mempengaruhi perilaku keluarga mereka, sehingga menciptakan efek domino yang positif dalam masyarakat.

Program pemilahan sampah di SDN 31 Mataram telah menunjukkan bahwa pendidikan lingkungan dapat berfungsi sebagai alat yang efektif untuk membangun kesadaran siswa. Menurut Hartati (2021), pendidikan lingkungan yang terintegrasi dalam kurikulum dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang isu-isu lingkungan serta memotivasi mereka untuk berpartisipasi aktif. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa siswa tidak hanya memahami konsep pemilahan sampah, tetapi juga merasa terdorong untuk mengambil tindakan positif di lingkungan sekitar mereka.

Keterlibatan siswa dalam program ini juga meningkatkan keterampilan sosial dan kolaboratif mereka. Menurut Maria (2022), kegiatan kelompok dalam pendidikan lingkungan dapat membangun kerja sama dan komunikasi di antara siswa. Dalam konteks pemilahan sampah, siswa belajar untuk bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas, berbagi tanggung jawab, dan saling mendukung. Keterampilan ini sangat penting, terutama di era globalisasi di mana kolaborasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan lingkungan yang kompleks.

Dampak program ini tidak hanya dirasakan di kalangan siswa, tetapi juga mempengaruhi lingkungan sekolah secara keseluruhan. Menurut Sutrisno (2023), penerapan program pendidikan lingkungan dapat menciptakan budaya sekolah yang lebih peduli terhadap kebersihan dan keberlanjutan. Ketika siswa aktif terlibat dalam pemilahan sampah, mereka berkontribusi pada lingkungan sekolah yang lebih bersih dan sehat. Hal ini dapat meningkatkan kualitas lingkungan belajar, yang pada gilirannya berdampak positif pada prestasi akademik siswa.

Dalam konteks jangka panjang, program pemilahan sampah ini juga dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku siswa hingga dewasa. Seperti dijelaskan oleh Damaris (2022), pendidikan lingkungan yang diterima selama masa kanak-kanak dapat membentuk sikap dan perilaku yang berkelanjutan di masa depan. Dengan membiasakan siswa untuk memilah sampah sejak dini, mereka diharapkan akan menjadi individu yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan ketika mereka tumbuh dewasa.

Akhirnya, keberhasilan program ini menunjukkan pentingnya dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat. Menurut Farhan (2023), kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan lingkungan. Dengan adanya kerjasama ini, program pemilahan sampah dapat diperluas dan ditingkatkan, sehingga lebih banyak siswa dan keluarga yang terlibat dalam usaha pelestarian lingkungan. Hal ini akan menciptakan kesadaran yang lebih luas dan tindakan kolektif dalam mengatasi masalah sampah di masyarakat.

SIMPULAN (5%)

Program pemilahan sampah di SDN 31 Mataram telah berhasil mencapai tujuan utama dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa mengenai pengelolaan sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa mengalami peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan tentang jenis-jenis sampah dan cara pemilahannya setelah mengikuti program. Keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan pemilahan menunjukkan bahwa pengalaman praktis efektif dalam membentuk pemahaman dan sikap positif terhadap lingkungan.

Selain itu, program ini tidak hanya berdampak pada siswa, tetapi juga mempengaruhi perilaku keluarga. Banyak orang tua yang mulai menerapkan praktik pemilahan sampah di rumah sebagai hasil dari pendidikan yang diterima anak-anak mereka di sekolah. Hal ini menciptakan efek domino yang positif, di mana kesadaran lingkungan yang dibangun di sekolah juga tercermin dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

Dari segi sosial, perubahan positif dalam sikap siswa dan dukungan dari guru menunjukkan bahwa program ini berhasil menciptakan budaya peduli lingkungan di sekolah. Dengan melibatkan semua pihak, baik siswa, guru, maupun orang tua, program ini menegaskan pentingnya kolaborasi dalam pendidikan lingkungan.

Secara keseluruhan, keberhasilan program pemilahan sampah di SDN 31 Mataram menunjukkan bahwa pendidikan lingkungan yang efektif dapat membentuk generasi yang lebih peduli terhadap keberlanjutan dan pengelolaan sumber daya alam. Oleh karena itu, diperlukan dukungan berkelanjutan untuk mengembangkan dan memperluas program ini agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi siswa dan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Periodicals Journal

Nurhayati, A. (2021). "Dampak Sampah terhadap Lingkungan dan Kesehatan." Jurnal Penelitian Lingkungan.

Supriyanto, B. (2022). "Pendidikan Lingkungan di Sekolah: Strategi dan Implementasi." Jurnal Pendidikan dan Lingkungan.

Rina Susanti. (2023). "Peran Siswa dalam Pengelolaan Sampah di Sekolah." Jurnal Kepemimpinan Pendidikan.

Iskandar, R., & Budi, S. (2022). "Pengaruh Pendidikan Lingkungan terhadap Sikap Siswa." Jurnal Pendidikan dan Lingkungan Hidup.

Prasetyo, H. (2023). "Strategi Kolaboratif dalam Pendidikan Lingkungan." Jurnal Pendidikan dan Masyarakat.

Santoso, A. (2021). "Membangun Kesadaran Lingkungan Melalui Pendidikan di Sekolah." Jurnal Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Aisyah, S. (2021). "Strategi Pendidikan Lingkungan untuk Generasi Muda." Jurnal Pendidikan dan Lingkungan.

Hartati, N. (2021). "Integrasi Pendidikan Lingkungan dalam Kurikulum Sekolah." Jurnal Pendidikan Lingkungan dan Keberlanjutan.

Maria, S. (2022). "Peran Kegiatan Kelompok Dalam Pendidikan Lingkungan." Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran.

Sutrisno, A. (2023). "Budaya Sekolah Peduli Lingkungan." Jurnal Manajemen Pendidikan dan Kebijakan.

Damaris, R. (2022). "Dampak Pendidikan Lingkungan Terhadap Sikap Berkelanjutan." Jurnal Psikologi dan Pendidikan.

Farhan, I. (2023). "Kolaborasi Dalam Pendidikan Lingkungan: Peran Masyarakat dan Pemerintah." Jurnal Kebijakan Publik dan Lingkungan.

Books

Dinas Lingkungan Hidup. (2021). "Rencana Aksi Pengurangan Sampah Nasional."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun