Â
4. Â Â Â Tiga Tokoh Pemimpin Adat
·     Penghulu adat : lembaga yang mengurus dan bertanggung jawab mengangani masalah sosial keagamaan, ahlak dan moral masyarakat utamanya bekaitan dengan system Lombok Buaq yakni hidup jujur, lurus, tulus, ikhlas , dan adil. Serta ajaran Sangkabira prilaku hidup gotong royong, kebersamaan, dan tolong menolong
·     Pemekel : lembaga yang mengurus dabn bertanggung jawab atas keteraturan dan tertib sosial dalam masyarakat seperti perkawinan, perceraian, pesta dan acara ulang tahun (Diana gawe).
·     Pemangku : lembaga yang dipimpin oleh pemangku, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam pengurusan dan pemanpataan Sumberdaya Alam seperti Lingkungan Hutan, Mata Air, Pertanian, Perkebunan, serta Lingkungan alam lainnya.
Â
5. Â Â Â Tiga Macam Acara Adat
·     Loh Langger : wujud ungkapan masyarakat kepada Tuhan melalui do’a, pujian dan harapan (sesuai ajaran islam) agar diberikan keberkahan alam yang subur
·     Loh Dewa : Syukuran dan selamatan atas hasil pertanian sawah, kebun lading, hasil hutan, hewan ternak dan lain lain. Yang dilakukan di sebuah lokasi yang terdapat pohon besar atau hutan rimba (Gawar Kemaliq) di kampong yang di yakni menjadi tempat bermayamnya para Dewa, yang menjadi sumber kehidupan masyarakat.
·     Loh Makem : Upacara adat yang dilakukan setahun sekali saat menurunkan bibit tanaman dari tempat penyimpanan untuk disebar di tempat pembibitan yang dilaksanakan secara khusus di lokasi mata air (makem). Tujuan upacara Loh Makem agar yang Maha Kuasa memberi air walaupun di musim kemarau dan tidak merusak di musim penghujan.Â
Acara adat Loh Dewa dan Loh Makem dalam arti luas mencerminkan apresiasi masyarakat terhadap lingkungan alam dan pentingnya masyarakat hidup seimbang, arif dan tertata dalam memanfaatkan sumber daya alam.