Mohon tunggu...
Abdul Rahim
Abdul Rahim Mohon Tunggu... Freelancer - pengajar di Fakultas Ushuluddindan Studi Agama UIN Mataram, Pegiat Rumah Belajar dan Taman Baca Kompak, Lombok Timur

I'm the moslem kontak 087863497440/085337792687 email : abdulrahim09bi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ledok Sambi: Sejuknya Desa Kaki Gunung Merapi Seolah Pulang Kampung ke Lombok.

6 Desember 2015   13:36 Diperbarui: 20 Mei 2016   09:38 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pribadi (Maulid Adat di Bayan, Lombok Utara)

Pengunjung arena outbond hari itu bukan kami saja, ada dari Taman Kanak-Kanak, dan juga ibu-ibu dari UPTD Pendidikan kecamatan Pakem Sleman, Jogjakarta, yang lainnya ada mahasiswa dari Universitas Mercubuana yang akan mengadakan camping untuk perekrutan anggota baru salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa. Setelah semua anggota tim telah mencoba flying fox dan flying bamboo, kali ini untuk tiap permainan terdiri dari 2 tim, Tim P-man dan Sudirman terlebih dahulu bermain di balapan Dayung kayak (Perahu) di kolam sebelah utara dengan jarak sekitar 25 meter antara tepi kolam sebelah timur dan barat. Ternyata mendayung kayak tak semudah yang terlihat, penulis beberapa kali muter-muter di tengah karena ketidak seimbangan dayungan yang seharusnya membuat jalannya kayak melaju lurus, cukup lama dan pegal akhirnya sampai juga ke seberang, selanjutnya bergantian dengan anggota tim yang belum mencoba. cukup menyenangkan.

dok. pribadi (Kayak di Ledok Sambi)
dok. pribadi (Kayak di Ledok Sambi)
Seperti halnya permainan transfer kelereng dan angkat bola menggunakan tali tadi, dua permainan selanjutnya masih membutuhkan kerja sama tim. Yaitu teka-teki untuk menyeberangi kolam dengan papan yang akan kami pasang pada balok kayu yang tertancap di tengah kolam. Berbekal 3 papan yang disediakan kami bisa memecahkan teka-teki untuk menyeberang, namun tak cukup waktu sampai semua anggota tim dapat menyeberang. Permainan selanjutnya meniti bambu yang telah terpasang di tengah kolam, lalu di ujung kolam ada semacam tali ayunan untuk melompat ke tepi, lawan kami masih Tim sudirman.

Di tim sudirman masih ada satu orang yang belum masuk ke titian bambu, begitu juga penulis, di tim P-man sebagai peserta terakhir yang masuk. Titian bambu tidak terlalu sulit bagi saya karena dulu waktu kecil sering melewati titian bambu di penyeberangan antar parit yang di pasang di sawah-sawah, atau juga keseimbangan tubuh ketika berjalan di pematang sawah yang kecil. sayangnya tim sudirman sudah habis semua menyeberang ke tepi melalui ayunan, sedang tim kami masih banyak yang tersisa di tengah, bahkan ada beberapa yang jatuh juga tidak sampai ke tepi kolam ketika berayun pada tali.

Sampailah pada permainan terakhir antara tim P-Man dan Sudirman, menggelindingkan ban yang cukup besar dengan menarik tali yang sudah disematkan, tiap sisi ada 4 orang peserta, jadi tiap tim 8 orang yang akan bermain terlebih dahulu, sisanya menunggu di sebelah barat menggantikan peserta yang kelelahan untuk balik lagi membawa ban ke tempat parkir yang sudah ditentukan. Kali ini permainan yang cukup ribet, beberapa kali tali yang dipegang peserta terpaut dengan tali yang dipegang teman lainnya, membutuhkan konsentrasi kapan harus menunduk agar tali tidak saling lilit dengan yang dipegang teman. Walaupun panas sudah cukup menyengat, namun keceriaan masih terlihat dan masih bersemangat untuk menggelindingkan sampai ke tempat parkir yang sudah ditentukan, sayangnya waktu habis, ban kami belum juga sampai ke tempatnya, sedang tim Sudirman berhasil memarkirkan ban mereka.

Tim sudirman dan P-man selanjutnya dipersilahkan beristirahat ke pendopo, di sana ada juga 2 tim yang sudah selesai semua permainan, sementara beberapa tim lainnya masih bermain balap kayak. Di pendopo telah tersedia prasmanan untuk makan siang serta jajanan pagi tadi yang masih banyak tersisa. Salah satu lauknya terasa seperti masakan khas Lombok, Tempe dengan kuah santan yang dibumbui cabe hijau yang diiris-iris, kalau di Lombok masakan tersebut di namakan "Cenge", lalu tumis daun ubi, tempe goreng, ayam goreng dan sambal. Nikmatnya makan dengan sejuknya angin siang menghilangkan penatnya aktifitas tadi, benar-benar pengalaman yang tak terlupakan.

Pengunjung lainnya Ibu-ibu dari UPTD Pendidikan tadi masih bermain teka-teki di kolam penyeberangan, sementara anak-anak TK masih bermain lumpur di kolam sambil menangkap ikan, selanjutnya mereka berpindah untuk mandi di kolam renang khusus untuk anak-anak. Rencana mau mandi di kali yang kami lewati ketika pertama datang tadi, namun tidak banyak yang setuju akhirnya sekedar membersihkan badan di kamar mandi dekat flying bamboo dan tersedia semacam pendopo tempat shalat. Selesai mandi dan shalat, kami bergegas ke pendopo tempat makan siang tadi, ternyata sudah cukup sepi, tinggal para instruktor yang sedang menikmati makan siang, kami pun bergegas untuk meninggalkan lokasi, terlebih dahulu pamitan pada para instruktor.

Sejenak memandang ke seluruh area outbond Ledok Sambi, suasananya tidak jauh beda dengan Hutan di Desa Timba Nuh Lombok Timur, Di tengah hutan ada air terjun super dingin dan sungai yang mengalir sangat jernih, lalu di kaki Gunung Rinjani sebelah selatan, di desa Joben terdapat lembah yang masih sangat alami dengan sumber air yang melimpah pula, tetapi sayangnya tidak ada pengelolaan secara struktural yang baik sehingga dengan mudahnya setiap orang mengaku sebagai pemilik lahan di sekitar lembah tersebut. Wisata outbond seperti di Ledok Sambi belum ada sama sekali di Lombok, padahal melihat potensi wisata hutan Lindung yang masih sangat alami cukup potensial sebagai arena wisata alam, lebih-lebih ditambah arena outbond dengan permainan daerah yang cukup menarik untuk ditawarkan, semisal "beradangan" (Permainan melewati penjaga di garis yang sudah ditentukan), “Bentengan” (permainan menjaga benteng agar tidak dipegang oleh musuh) dan lainnya.

dok. pribadi (Hutan Mayung Polak)
dok. pribadi (Hutan Mayung Polak)
Berbicara tentang wisata pasti semua daerah di Indonesia memiliki area wisata populer sebagai ikonnya. Entah kenapa penulis tertarik mengungkap tentang wisata yang ada di Lombok, karena wisata di Lombok seolah masih tertinggal dari segi fasilitas modern jika dibandingkan dengan wisata-wisata yang ada di daerah lain, walaupun sempat dinobatkan sebagai pemenang destinasi wisata halal. Memang secara kuantitas wisata yang ada di Lombok cukup banyak, dan berbeda-beda jenis, dimulai dari wisata pantai, wisata alam, Hutan, sampai wisata budaya dengan beberapa desa adat dan peninggalan sejarah yang masih dilestarikan di beberapa kawasan. Salah satu kawan Jurnalis di Media yang ada di NTB cukup gencar mempromosikan wisata yang ada di Lombok, baik melalui blog tersendiri maupun status-status di facebook dengan foto-foto keindahan Lombok yang dia jelajahi. Seiring gencarnya beberapa pihak promosi wisata, ada juga pihak yang gencar mempromosikan tindak kriminal yang terjadi di daerah wisata. Seperti pemberitaan beberapa hari lalu tentang turis Amerika yang kena sabet ketika dibegal selepas dari panti di kawasan Lombok Tengah.

Lain halnya dengan kawasan wisata Desa Sembalun di Kaki gunung rinjani sebelah timur, puncak membludaknya wisatawan biasanya ketika musim strowberry. Pemilik lahan mempersilahkan pengunjung memetik sendiri strowberry dan yang pastinya bukan strowberrynya yang menjadi incaran, tetapi hasil jepret-jepret (Foto) di ladang strowberry itulah yang akan jadi fokusnya. Ketika musim strowberry berakhir, biasanya pengunjung menikmati sejuknnya angin di area Pusuk, pertengahan bagian dari Gunung Rinjani dengan sejauh pandangan terbentang terlihat gunung-gunung menjulang tinggi, lalu di Lembahnya desa Sembalun terlihat semua.

dok. pribadi (Puncak Sembalun)
dok. pribadi (Puncak Sembalun)
Selanjutnya wisata cukup indah juga jika dikembangkan menjadi arena outbond, salah satu wilayah perbukitan di desa Guntur Macan kecamatan Gunung Sari Lombok Barat. Bukit Sigebongan menjadi tempat camping yang sangat indah, karena dari atas bukit tersebut seluruh areal kota Mataram, Lombok Barat dan sebagian wilayah Lombok Tengah dapat terlihat dari atas bukit. terlebih malam hari dengan nyala lampu di rumah-rumah warga semakin menambah indahnya pemandangan dari atas bukit. Potensi wisata banyak sekali di daerah Lombok, sayangnya dukungan dan prasarana yang memadai belum cukup masif untuk mempromosikan wisata-wisata tersembunyi itu. Sama halnya dengan air terjun tersembunyi di tengah hutan Desa Batu Layar, Senggigi, air terjun di tengah hutan Lingsar, air terjun Mayung Putek di sembalun dengan akses yang cukup sulit, sehingga lebih mudah ketika warga ingin berwisata pilihan pertama pasti pantai. Karena cukup mudah dijangkau dan tidak terlalu repot.

Di samping wisata-wisata alam tersebut, penulis juga cukup tertarik dengan wisata-wisata sejarah dan budaya yang ada di Lombok, sebagai sebuah khzanah yang sangat perlu dilestarikan. Sebut saja Masjid Kuno yang ada di Bayan, Masjid Kuno di Pujut, Bale Belek yang ada di Jerowaru, Makam Selaparang, makam Loang Baloq, makam Batu Layar, Makam Saleh Sungkar, serta makam-makam lainnya yang berisi nilai sejarah kenapa makam tersebut masih ramai dikunjungi hingga sekarang, masih menyimpan pertanyaan besar bagi yang berminat untuk mengkaji budaya yang ada di Lombok serta kaitannya dengan keberagaman adat yang kadang tidak ada pertautan antara daerah yang satu dengan lainnya walaupun masih dalam lingkup satu suku. Seperti yang ditampilkan ikatan Mahasiswa Lombok Utara yang ada di Jogjakarta beberapa minggu lalu, dengan Konsep acara Gawe Beleq Lombok Utara mereka menampilkan beberapa adat dan tradisi lokal yang ditampilkan di Arena Monumen Serangan Umum 1 Maret.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun