Mohon tunggu...
Abdul Rahim
Abdul Rahim Mohon Tunggu... Freelancer - pengajar di Fakultas Ushuluddindan Studi Agama UIN Mataram, Pegiat Rumah Belajar dan Taman Baca Kompak, Lombok Timur

I'm the moslem kontak 087863497440/085337792687 email : abdulrahim09bi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ledok Sambi: Sejuknya Desa Kaki Gunung Merapi Seolah Pulang Kampung ke Lombok.

6 Desember 2015   13:36 Diperbarui: 20 Mei 2016   09:38 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pribadi (Maulid Adat di Bayan, Lombok Utara)

Di tengah harap-harap cemas menunggu keluarnya Living Allowance dan Reimburse (penggantian) biaya pembelian tiket dari LPDP, peserta Program Pengayaan Afirmasi yang sedang menjalani pengayaan di Universitas Gadjah Mada diprogramkan oleh pihak LPDP untuk mengikuti kegiatan outing class pada minggu pertama desember ini. Seminggu sebelum acara tersebut, masing-masing koordinator kelas dikonfirmasi terlebih dahulu untuk memberitahukan akan dilaksanakannya outing kepada peserta di masing-masing kelas. Kami yang mendapatkan pengayaan di UGM terbagi menjadi 3 kelas, 2 kelas pengayaan TOEFL dan 1 kelas pengayaan IELTS bagi peserta yang akan melanjutkan studi ke luar Negeri. Kegiatan outing class yang rencananya akan dilaksanakan di desa Borobudur dengan acara sepeda santai, namun tidak jadi, akhirnya dialihkan dengan acara outbond di Kaliurang.

Persepsi kawan-kawan di kelas saya ketika menyebut Kaliurang, mereka mengira acara outing class tersebut akan diadakan di jalan Kaliurang yang berkisar di sekitaran Fakultas Kehutanan, Fak. Peternakan, ataupun Fak. Pertanian UGM. Padahal di selebaran permakluman terkait acara tersebut, ada tambahan lokasi yang disebutkan, yaitu Ledok Sambi, salah satu tutor pengajar pada kelas pengayaan memberi sedikit bocoran tentang lokasi Ledok Sambi tersebut sebagai desa wisata yang masih segar dengan nuansa alam pedesaan.

Seminggu menunggu, Tanggal 5 Desember yang jatuh pada hari Sabtu akhirnya tiba juga. Malam harinya koordinator kelas TOEFL 208 membuat tantangan di grup whatsapp untuk sekelas agar menulis catatan perjalanan selama di Ledok Sambi esok hari, lalu diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris sebagai topik bahasan pada kelas tambahan nantinya. Dari selebaran yang dibagikan kami diminta untuk berkumpul di Pusat Pelatihan Bahasa (PPB) UGM pada pukul 6.30. Sembari menunggu Bus, pagi itu diisi dulu dengan kebiasaan yang jarang sekali dicegah pada masa-masa ini, yaitu foto-fotoan dulu sebelum berangkat, ada yang selfie sendiri, ada yang groufie menggunakan Tongkat "sakti" narsis, sampai yang paling sopan dengan meminta orang lain untuk memotret. Rata-rata kualitas kamera ponsel mereka di atas 8 MP, sedangkan gadget penulis bermerk Nokia X2 dengan kualitas kamera 20 MP, seolah malu menampakkan diri untuk dipakai memotret, karena di antara angka 20 tersebut ada titik di tengah-tengahnya yang menandakan kualitas kamera standar, yah minimal ada kameranya dari pada tidak sama sekali.

Di selebaran memang dicantumkan akan disediakan snack pagi, tetapi kotak snack belum juga terlihat di sekitar meja hotspot PPB UGM tersebut, sehingga para peserta seolah menagih saling tanya menanyakan snack pagi tersebut. Rata-rata belum sarapan karena sepagi itu belum ada warung yang buka. Untuk mengusir jenuh sementara menunggu Bus, penulis ikut pula narsis-narsisan bersama teman-teman kelas pengayaan TOEFL 208, kelas TOEFL 209 fotoan bersama teman-teman sekelas mereka, tak ketinggalan kelas IELTS 210 grofie juga sekelas. kelas TOEFL 208 saling membelakangi grofie-nya dengan kelas IELTS 210. Tak lama, koordinator pengayaan di PPB UGM pun memanggil tiap koordinator kelas, lalu memberikan presensi kehadiran untuk ditandatangani, sekaligus memberitahukan tiap kelas akan naik di bus yang mana. Kelas kami 208 kebagian Bus B, selanjutnya dari PPB UGM kami menyeberang menuju GSP UGM dekat dengan Auditorium nan megah.

Sebelum naik ke Bus, kembali lagi foto-fotoan, kali ini dengan spanduk yang sudah disediakan panitia terkait outing kelas pengayaan LPDP di UGM. Saat naik ke Bus, di sana sudah tersedia kotak-kotak jajan dan air minum, Ternyata Bus tersebut adalah Bus pariwisata dengan slogan Liburan Jogja, terbaca dari Pin yang dibagikan untuk kami kenakan agar mudah dikenal ketika berada di lokasi outbond nanti. Setelah penjelasan singkat dari pemandu wisata di Bus, perjalanan dimulai, dan kami dipersilahkan untuk menikmati jajanan yang sudah disediakan di tiap kursi, padahal sejak naik tadi sudah lebih dahulu dicicipi sebelum ada instruksi untuk dinikmati.

Perjalanan dari PPB UGM menuju Ledok Sambi di Kaliurang yg letaknya pada KM 20 menghabiskan waktu sekitar 30 menit. Kami pun langsung menuju lokasi outbond, menuruni lembah yang hijau dialiri sungai dan ada jembatan bambu terpasang untuk menyeberang. Pertama kali memperhatikan sekitar, suasananya tak jauh beda dengan beberapa lokasi wisata alam yang pernah penulis kunjungi di Lombok, seperti Air terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu di Desa Aik Buka' Lombok Tengah, Air terjun Semporonan di tengah hutan Batu Layar, Senggigi Lombok Barat, air terjun Sendang Gile di Senaru, Lombok Utara, Air terjun Mayung Polak di belantara Hutan Desa Timba Nuh, Lombok Timur, air terjun Tiu Kelep di Lombok Utara, Wisata alam Sesaot, Wisata alam Suranadi bahkan mirip juga suasana pegunungan di Sembalun Lombok Timur. Suasana Desa Ledok Sambi memang masih cukup segar, jika dibandingkan (maaf, bukan bermaksud pamer keindahan alam Lombok) dengan beberapa wisata alam di Lombok jauh lebih alami yang ada di Lombok karena hutannya masih terjaga, air pegunungan mengalir berlimpah serta biaya yang jauh lebih murah, hanya saja tidak ada flying fox dan arena permainan seperti di Ledok Sambi.

sumber : Ahmad Jumaili (Benang Stokel)
sumber : Ahmad Jumaili (Benang Stokel)
Sesampai di bawah, sudah tersedia aneka hidangan untuk sarapan di sebuah pendopo yang cukup luas. Penganan khas desa, ketan rebus dengan lauk tempe bacem yang dibungkus daun pisang, Pastel isi sayur, kacang rebus serta teh hangat dengan aroma melati yang cukup menyengat harumnya ketika dihirup. Selesai sarapan, kami diminta berkumpul di lapangan, membentuk sebuah lingkaran dengan tangan saling berkaitan antara teman samping kanan dan kiri. Permainan pagi itu dimulai dengan uji konsentrasi mengikuti instruksi dari Tim wisata Ledok Sambi yang cukup lucu. Instruktor mengucapkan kata-kata semisal berisi harapan lalu peserta diminta untuk tepuk tangan sekali atau dua kali. Misalnya instruktor mengucapkan, "yang cewek semoga mendapatkan jodoh yang ganteng, baik dan kaya, tepuk 2 kali", ternyata ada juga peserta cowok yang ikut tepuk tangan, atau ucapan instruktor " yang jomblo tidak pernah bahagia selalu susah, tepuk satu kali", masih juga ada yang tepuk tangan dan sontak membuat semua peserta tertawa.

Masih dengan permainan uji konsentrasi mengikuti instruksi, kali ini diikuti dengan lagu yang diminta untuk kami hapalkan, di ujung lagu dikatakan "choose another friends jump jim ju", lalu instruktor menyebut angka perbandingan antara perempuan dan pria dalam satu kelompok. Instruktor menyebut angka 84, berarti yang perempuan 8 dan pria 4 orang, namun kami kebagian kelompok sisa, perempuan 6 orang dan pria 5 orang. Selanjutnya dengan aba-aba dari instruktor kami diminta untuk menentukan ketua tim dengan menunjuk ke arah orang yang kita pilih. Salah seorang dari kelas ielts terpilih sebagai ketua, setiap ketua tim diminta berkumpul di depan untuk diberikan pengarahan dari instruktor. Selanjutnya setiap tim diminta untuk menamakan tim mereka berdasar kartun heroik yang pernah eksis dan membuat yel-yel khas tim.

Setelah diskusi sesama tim, diputuskan tim kami menamakan diri tim P-Man, kartun heroik yang dulu pernah tayang setiap hari minggu semasa kami SD. Tim lainnya ada yang menamakan diri Tim Banana, Avatar, Ninja Hatori, Sudirman dan Minions. Yel-yel mereka lucu-lucu dan rata-rata lebih panjang dari pada yel-yel kami dari tim P-Man yang sederhana dan pendek. Permainan dilanjutkan dengan setiap tim dihandle oleh beberapa instruktor, kami dan 2 tim lainnya, tim sudirman dan avatar kebagian pada permainan transfer kelereng menggunakan potongan pipa yang dipegang masing-masing peserta tim sampai ke ember yang sudah disediakan untuk menampungnya.

Peserta yang sudah lewat kelereng di pipa yang dipegang, selanjutnya pindah lagi ke belakang untuk menyambung pipa agar sampai ke ember. Tak satupun kelereng yang berhasil kami masukkan ke ember, begitu juga dengan 2 tim lainnya. Sementara 3 tim lainnya sedang bermain di flying fox dan flying bamboo. Permainan di antara 3 tim yaitu tim P-Man, Avatar dan Sudirman dilanjutkan dengan permainan mengangkat bola dengan tali yang sudah diikat pada sebuah gelang untuk dibawa ke sebuah pipa yang diberdirikan di atas alas papan. Sampai waktu untuk permainan angkat bola habis, tak satupun dari ketiga tim yang berhasil menempatkan bola di pipa, lalu kami (tim P-Man) dan tim sudirman beranjak ke flying bamboo dan tim avatar di flying fox, sementara 3 tim lainnya berpindah ke permainan yang telah kami lewati tadi.

Pada flying bamboo banyak peserta yang tidak berani mencoba, karena takut kecebur di kolam lumpur ketika bambu sebagai pegangan tidak sampai ke seberang. Begitu juga penulis tidak dapat sampai di seberang dan akhirnya menurunkan kaki ke kolam lumpur, ternyata petugasnya yang sengaja menarik tali sehingga ketika hampir sampai ke seberang, jalannya bambu melambat dan berhenti sekitar satu setengah meter dari tepi kolam. Peserta yang sudah melewati flying bamboo dilanjutkan ke arena flying fox melewati bantaran sungai, lalu naik lagi untuk flying jarak 200 meter dan lebih tinggi juga dengan pos pemberhentian di dekat arena flying bamboo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun