Mohon tunggu...
Bahrul H Al Amin
Bahrul H Al Amin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penikmat novel, politik dan sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hari-hari Buruk Legenda Hidup Sepak Bola

26 Januari 2021   02:35 Diperbarui: 26 Januari 2021   02:40 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di antara kunci kebangkitan Gerard dari skandal tahun 2014 itu ialah dukungan dari orang-orang terdekatnya dan kesadaran atas kualitas dirinya. Sebagai manusia biasa, ia pun butuh dukungan dari keluarga dan sahabat-sahabatnya. Segera setelah mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya, muncul kembali kesadaran atas kualitas dirinya. Bagaimana ia telah melewati banyak kesuksesan dalam karirnya. Ia pernah merasakan gelar juara Liga Campions Eropa di tahun 2005 saat mampu mengejar ketertinggalan 3-0 dari AC Milan, hingga menang melalui adu penalti.

Ia pun sadar bukan sekali itu saja berbuat kesalahan. Bahkan, orang lain mungkin melakukan kesalahan dengan lebih sering dan lebih buruk. Pada akhirnya, ia tidak membiarkan dirinya larut dalam kesedihan dan keputusasaan.

Steven Gerard, Frank Lampard dan Gennaro Gattuso adalah sosok-sosok legenda hidup sepakbola dunia. Selain dikenang karena kesuksesannya, mereka pun pasti akan dikenal dengan kegagalannya. 

Itulah sebabnya mengapa mereka disebut legenda. Karena, kesuksesan yang mereka raih tidak terlahir tanpa melalui kekecewaan dan kegagalan. Mereka berulang kali mengulang siklus yang sama: gagal-bangkit-sukses.

Seperti yang dialami oleh Steven Gerard. Selepas pensiun sebagai pemain, kini ia menukangi klub Skotlandia, Glasgow Rangers, sebagai pelatih yang membuktikan bahwa kisahnya belum berakhir. Begitu pun dengan Frank Lampard. Dipecat oleh Chelsea, belum berarti karirnya sebagai pelatih tamat. Sementara itu, Gennaro Gattuso mungkin contoh lain di mana jatuh bangunnya bersama klub-klub medioker saat mengawali karir sebagai pelatih, kini beroleh sukses dengan mendapat kesempatan melatih Napoli. Pun bila ia akhirnya dilepas oleh klubnya, tidak berarti sejarah hidupnya akan selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun