menyesuaikannya dengan konteks Islam. Mirip dengan skolastisisme di Eropa, filsafat Islam abad pertengahan mengembangkan metode logis dan analitis untuk memahami ajaran agama. Para filsuf
telah mencoba menyelaraskan teologi Islam
pemikiran rasional. Banyak pemikir pada periode ini berfokus pada pertanyaan tentang
keberadaan, hakikat Tuhan, dan hubungan antara Tuhan dan ciptaan. Al-Ghazali, misalnya,
mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam konteks teologi dan kritik terhadap filsafat
murni. Filsafat Islam Abad Pertengahan juga mencakup pembahasan ilmu pengetahuan, sumber
ilmu pengetahuan, dan cara masyarakat memahami realitas. Pemikir seperti Al-Farabi dan
Avicenna mengeksplorasi hubungan antara akal dan wahyu.
Filsafat ini sering membahas bagaimana prinsip-prinsip agama mempengaruhi perilaku
manusia, menekankan kebaikan, keadilan dan tanggung jawab moral. Pemikiran filsafat Islam
abad pertengahan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pemikiran Eropa, terutama pada masa