Mohon tunggu...
Baharudin Pitajaly
Baharudin Pitajaly Mohon Tunggu... -

penikmat Kopi, peminat ikan Kakap

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Miskin di Tanah dengan Sumber Meneral Berlimpah

19 September 2016   16:18 Diperbarui: 19 September 2016   16:31 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah selesai istri saya membeli beberapa kebutuhan untuk di keperluan dapur, saya langsung mengajak istri ke tempat jualan mama-mama Timika yang tadi sudah istri saya sampaikan.

“Yuk, kita ke tempat jualan mama-mama Timika, saya pengen lihat apa yang mereka dagangkan!”

Kebutulan istri pengen beli ubi jadi kita langsung ke tempat jualan mama-mama Timika tersebut, pas sampai terlihat menyedihkan tempat di mana mereka berdagang dengan kondisi becek dan seadanya. Sementara pendatang dengan kondisi tempat dagang yang terbilang sangat layak dan nyaman.

Ini bagi saya kesalahan sepenuhnya ada pada  Pemerintah yang tak memperhatikan masyarakat Timika sendiri.

Pandangan itu membuat munculnya belbagai pertanyaan yang datang menumpuk pada benak saya hingga rongga-rongga kepala pun serasa sesak oleh bermacam tanda tanya. kenapa pemerintah setempat tidak membuat pasar yang khusus untuk mama-mama di Timika agar mampu menujang kehidupan ekonominya.

***

“Entah lah!!!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun