Mohon tunggu...
Bagus Styoko Purwo
Bagus Styoko Purwo Mohon Tunggu... Guru - Guru di Bekasi Kota

Menulis tema-tema kehidupan. Fiksi dan non Fiksi. Mengajar diperguruan tinggi di Bekasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepekan Puisi Bagus

10 September 2016   14:14 Diperbarui: 10 September 2016   14:18 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi-Puisi Bagus Styoko Purwo

Penyair Forum Sastra Bekasi

Sajak Urban

Debu berangkat ke udara

Langit kotor merana

Ketika manusia terjaga

Hilang kesejatian kata

Kata-kata berjejalan

Dalam kota sumpek

Keringat menyalin asa

Manusia lupa pada asal

Sajak berbaris di media

Berpijak pada isi kepala

Penyair dan penguasa

Bersaling himpit dalam kenyataan

Bekasi, 11 Agustus 2016

Sajak Jenuh

Kepala bersanding jenuh

Terkotak-kotak beban masa depan

Anak-anak berusaha mengusir kemalangan

Dari sekolah dasar hingga tamat sma

Muatan-muatan kebijakan tersampaikan

Di seminar, penataran, sosialisasi aturan

Agar bapak ibu guru terbawa perubahan

Namun penghasilan sebulan diam di tempat

Bekasi, 11 Agustus 2016

Sajak Malam

bila malam silih berganti angina

 berhenti di antara dengkur mencari

ke mana lobang mimpi menjumpai kekasih tak sampai di hati ini

pagi sebentar lagi berbunyi

bersama gerimis embun

 angina tak sabar menenun hari

 entah apakah kekasih sungguh menjaga hati

Bekasi, Juli 2016

TREND KEGALAUAN

Tiba-tiba hujan air mata

Berkabut malam membasahi seprai kamar

Gemuruh ombak yang terasa di kerongkongan

Kemarau panjang yang membumi hangus ladang

Sayatan luka yang membasahi bingkai dirinya dan kenangan bersamanya

Hidup pun enggan mati pun jangan

Selaput Darah Berkerudung Hitam

malam sudah tak sedingin dulu

yang biasanya menerobos kulit ari

menggoncang-goncangkan aliran darah

muncrat memercaki pakain putih

sebelum sembahyang di mulai

pagi sudah tidak sesejuk dulu

ketika ketiak daun-daun basah embun

burung-burung camar mengaji di dahan dahan

pak tua yang batuk-batuk diam sesaat

dan meninggal menjelang dhuha datang

langit sudah tidak setinggi dulu

di mana para malaikat begitu lelah menggapai ke angkasa

dan suara-suara langit tak mudah terjamah para normal

ramainya bumi bahkan dengan mudah menganggu khusyu dzikir para malaikat

dan pada mulanya darah itu menghidupkan manusia

memberikan energi bernyawa dan bergerak terjang sana sini

jantung bernada mayor minor

seolah seperti nyayian malam-malam cinta yang bersenyawa

mengiringi, mengentak-hentak bumi

seketika saat selaput darah berkerudung hitam itu

berakhir dengan hamdallah dan basuhan air sekujur tubuh

Bekasi, 19 Mei 2012

Sebentar Berfilsafat

Cinta kebenaran

Cinta kebijaksanaan

Permulaan cinta

bumi yang hampar

manusia jualah yang tertampar

sebuah kebaikan berasal dari secuil garam

lalu, membukit bahkan menyerupai pucuk merapi

mengepul, berlava, dan sungguh mencengkam

ketika bagaimana terjadinya

filsafatlah yang bercerita

tentang Tuhan

realitas agung yang bahkan segengam saja

telapak tangan tangan yang meleleh

sebab kandungan Tuhan

manusia papah menimangnya

tentang manusia

realitas bernyawa dan bergerak

suara tajam yang merobek-robek kelam

menara angkuh yang menjuntai

bahkan manusialah yang memulai

tentang alam

realitas peranakan unsur-unsur material

tumbuh perlahan dan dewasa sekarang

hingga pada akhirnya

kita semualah yang menunggu

pada saat panggilan itu menggema

manakah yang tersebut sebagai keabadiaan tunggal, kemajemukan berantai, dan makro kosmologi peradaban yang terekam-

Bekasi, 21 Mei 2012

Bagus Styoko Purwo, penyair Forum Sastra Bekasi, tinggal di Babelan Kota, mengajar di SMK Ananda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun