dan suara-suara langit tak mudah terjamah para normal
ramainya bumi bahkan dengan mudah menganggu khusyu dzikir para malaikat
dan pada mulanya darah itu menghidupkan manusia
memberikan energi bernyawa dan bergerak terjang sana sini
jantung bernada mayor minor
seolah seperti nyayian malam-malam cinta yang bersenyawa
mengiringi, mengentak-hentak bumi
seketika saat selaput darah berkerudung hitam itu
berakhir dengan hamdallah dan basuhan air sekujur tubuh
Bekasi, 19 Mei 2012
Sebentar Berfilsafat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!