Mohon tunggu...
Bagus Rachmad Saputra
Bagus Rachmad Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Alumni Program Studi S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Malang

Penulis buku Kepemimpinan Pembelajaran Di Era Abad 21 (2020) dan Kumpulan Puisi Titik Balik (2020)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Derby Klub Sepak Bola di Indonesia, Menarik Sekaligus Pelik

7 Mei 2021   20:11 Diperbarui: 9 Mei 2021   11:12 1827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tensi Tinggi: Laga Persebaya vs Arema FC Selalu Berlangsung Sengit-(sumber: vivagoal.com)

Di belahan penjuru dunia, sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari oleh masyarakat. Sepak bola bukan hanya sekadar hiburan namun juga menjadi pertaruhan identitas setiap kelompok masyarakat. 

Di berbagai negara pasti ada persaingan antar tim yang saling beradu gengsi sebagai rival sekota maupun daerah. Persaingan yang berangkat dari perbedaan kelas sosial, pandangan politik, agama, hingga adu gengsi kultur budaya masing-masing daerah menjadi bumbu-bumbu pertandingan yang berjalan dengan sengit dan keras.

Hal ini merujuk pada etimologis bahasa mengenai pengertian derby itu sendiri. Derby dalam bahasa Inggris disebut dengan dar-bee atau dalam bahasa Amerika Serikat disebut dengan der-bee memiliki makna sebagai sebuah kontes atau pertandingan dua rival dalam satu daerah yang sama (Pandit Football, 2016). Tak terkecuali di Indonesia sebagai negara yang masyarakatnya begitu fanatik akan sepak bola.

Derby yang tersaji di Indonesia menarik sekaligus pelik, tak ayal berujung pada tindakan anarkis karena begitu panasnya aroma rivalitas yang tersaji tidak hanya di dalam lapangan tapi juga di luar lapangan. 

Derby yang terjadi di Indonesia memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan derby di negara lain yang terjadi dalam satu kota. Derby di Indonesia justru tersaji karena adanya persaingan antar daerah dan juga sejarah di masa lalu yang menjadi bumbu panas setiap pertandingan akan digelar. Berikut tiga derby terpanas klub sepak bola di Indonesia yang eksis hingga sekarang dan selalu menyedot perhatian publik pecinta sepak bola tanah air.

Derby Indonesia (Persija Jakarta vs Persib Bandung)

Duel: Pemain Persija dan Persib berduel di final Piala Menpora lalu-(sumber: bola.net)
Duel: Pemain Persija dan Persib berduel di final Piala Menpora lalu-(sumber: bola.net)
Derby Indonesia atau biasa disebut dengan El Clasico-nya Indonesia mempertemukan dua tim tradisional Indonesia di era perserikatan hingga era modern saat ini. Dua tim tersebut yakni Persija Jakarta dan Persib Bandung, rivalitas keduanya sering kali diiringi konflik di luar lapangan antar pendukung masing-masing tim. 

Tak jarang pertandingan kedua tim tersebut terpaksa dilakukan di tempat netral atau digelar tanpa penonton karena tidak diizinkannya pertandingan tersebut oleh aparat keamanan di kota masing-masing.

Rivalitas keduanya semakin sengit sejak kompetisi di tanah air dikemas dalam kompetisi sepak bola profesional sejak awal 2000-an. Persija dengan pendukung mereka yang fanatik, The Jakmania mewakili daerah metropolitan dan sebagai daerah ibu kota yang begitu modern. 

Sementara Persib adalah representasi dari masyarakat Jawa Barat dibidang olahraga sepak bola. Sehingga jangan heran jika pendukung Persib Bandung yang menamakan dirinya sebagai Bobotoh atau Viking menyebar di seluruh Jawa Barat bukan hanya diwilayah Bandung.

Laga derby Indonesia dipastikan berjalan seru dan sengit selama 90 menit penuh, tak ayal pemain dari kedua kesebelasan menyuguhkan permainan yang keras guna saling mengalahkan satu sama lain. 

Hanya rivalitas keduanya sering kali tercoreng dengan aksi anarkisme kedua pendukung tim tersebut yang tak jarang berujung pada aksi kekerasan yang menghilangkan nyawa. Upaya damai yang dilakukan oleh PSSI dan masing-masing ketua kelompok suporter kedua tim belum membuahkan hasil yang nyata di akar rumput.

Kedua suporter sering kali masih terlibat bentrok di luar lapangan. Terbaru pada turnamen Piala Menpora lalu, kedua tim bertemu di partai final dan Persija sukses menjadi juara dengan agregat 4-1 atas Persib sedikit tercoreng dengan tindakan kurang terpuji kedua suporter tim. 

Pendukung Persija merayakan euforia kemenangan timnya dengan berlebihan dan melanggar aturan protokol kesehatan saat menggelar konvoi diwilayah Jakarta. Sementara pendukung Persib meluapkan kekesalan mereka dengan melakukan aksi perusakan di kantor Persib dan juga sweeping plat kendaraan bernomor Jakarta. Hal ini sudah cukup menggambarkan begitu kerasnya rivalitas kedua tim dalam persaingan gengsi kedua daerah.

Derby Jawa Timur (Arema FC vs Persebaya Surabaya)

Tensi Tinggi: Laga Persebaya vs Arema FC Selalu Berlangsung Sengit-(sumber: vivagoal.com)
Tensi Tinggi: Laga Persebaya vs Arema FC Selalu Berlangsung Sengit-(sumber: vivagoal.com)

Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang memiliki banyak klub profesional di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Namun di antara pertemuan antar klub Jawa Timur, laga Persebaya Surabaya melawan Arema FC yang dulu bernama Arema Malang merupakan laga paling panas yang dijuluki sebagai laga Super Derby Jatim. 

Laga keduanya bukan hanya rivalitas memperebutkan supremasi siapa klub terbaik di Jawa Timur. Namun juga diwarnai oleh persaingan gengsi kedua daerah yang memiliki kultur keras dan lugas.

Akar rivalitas kedua klub pun terbilang pelik, pasalnya Persebaya lebih dulu berdiri pada tahun 1927 dan berlaga dikompetisi perserikatan. Sementara Arema FC berdiri pada 1987 dan berkompetisi di Galatama. 

Sehingga asal muasal rivalitas keduanya pun cukup pelik untuk diurai. Namun secara pasti ada beberapa penyebab mengapa kedua tim menjadi rival abadi dan kedua kelompok suporter baik Bonek dan Aremania sulit untuk akur dan sering terlibat bentrok.

Beberapa penyebab persaingan kedua tim berangkat pada persaingan anak muda Surabaya dan Malang yang saling berebut supremasi siapa yang terbaik di kultur masyarakat "Arek". Sejarah mencatat kedua pemuda di dua kota tersebut sempat terlibat bentrok saat konser Sepultura dan Kantata Takwa di Gelora 10 November Tambaksari Surabaya.

Pemberitaan media di Jawa Timur yang tidak berimbang sehingga menimbulkan kecemburuan di kalangan kelompok suporter lain, serta statement beberapa petinggi klub kedua tim di masa lalu yang memantik benih-benih persaingan di kedua tim tersebut hingga aksi anarkisme dan tindakan kriminal yang dilakukan oleh masing-masing kelompok suporter membuat bara kebencian d iantaranya sulit mereda. 

Hal inilah yang membuat Kepolisian di wilayah Jawa Timur membuat perjanjian dengan kedua kelompok suporter untuk tidak melakukan away saat timnya melakukan laga tandang ke homebase rival mereka.

Sehingga setiap kali laga Persebaya melawan Arema FC digelar akan selalu menyuguhkan pertandingan yang keras antar pemain demi memenangkan pertandingan berlabel pertaruhan harga diri tersebut. 

Tiket pertandingan pun selalu ludes jauh-jauh hari sebelum laga keduanya digelar baik di Surabaya maupun di Malang. Terakhir kedua tim bertemu pada turnamen Piala Gubernur Jawa Timur pada 2020 lalu, saat itu Persebaya sukses membekuk Arema FC dengan skor 4-2 di Stadion Supriyadi Kota Blitar. Kedua tim pun menjadi tim asal Jawa Timur yang selalu eksis di papan atas persepakbolaan tanah air dan sukses menyabet beragam gelar.

Derby Mataram (PSIM Yogyakarta vs Persis Solo)

Panas: Laga PSIM vs Persis pada Liga 2 2019 lalu berakhir ricuh-(sumber: goal.com)Panas: Laga PSIM vs Persis pada Liga 2 2019 lalu berakhir ricuh-(sumber: goal.com)
Panas: Laga PSIM vs Persis pada Liga 2 2019 lalu berakhir ricuh-(sumber: goal.com)Panas: Laga PSIM vs Persis pada Liga 2 2019 lalu berakhir ricuh-(sumber: goal.com)
Rivalitas antara PSIM Yogyakarta dan Persis Solo sebagai klub inisiator pendirian federasi sepak bola tanah air, PSSI. Menjadi salah satu derby terpanas yang ada di Indonesia, tensi derby yang dikenal dengan istilah Derby Mataram ini tak kalah panasnya dengan derby antara Persija Jakarta vs Persib Bandung atau Persebaya Surabaya vs Arema FC. 

Rivalitas kedua tim pun diwarnai oleh sejarah dimasa lalu saat kedua daerah bekas kerajaan Mataram itu terpecah menjadi dua, Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Keraton Kasunanan Surakarta atau Solo.

Benih persaingan yang terjadi sejak masa lampau silam guna memperebutkan supremasi daerah yang memiliki budaya Jawa paling otentik. Membuat laga kedua tim tersebut selalu berlangsung panas dan diwarnai tensi tinggi di lapangan. 

Kedua kelompok suporter baik pendukung PSIM, Brajamusti dan Maident serta pendukung Persis, Pasopati kerap terlibat konflik baik saat kedua tim bertemu maupun di luar pertandingan. Hal ini terjadi mengingat jarak antara Yogyakarta dan Solo yang tidak terlalu jauh membuat kedua kelompok suporter rawan terjadi gesekan terutama saat kedua kelompok suporter melewati daerah rival mereka masing-masing.

Memenangkan laga derby berarti sama saja dengan menjadi yang terbaik di tanah Mataram. Sehingga laga dipastikan akan berlangsung keras sejak peluit pertama dibunyikan. Sempat berada dilevel tertinggi sepak bola tanah air diawal kompetisi profesional Liga Indonesia, namun dalam beberapa musim terakhir kedua tim masih belum bisa beranjak dari kasta kedua sepak bola Indonesia. Musim ini keduanya pun memiliki target yang sama yakni promosi ke Liga 1.

Baik PSIM dan Persis saat ini juga didukung oleh finansial tim yang kuat sehin

gga mereka mampu mendatangkan pemain-pemain berkualitas ditimnya masing-masing. PSIM mendapat sokongkan dana dari pengusaha, Bambang Sutanto. Sementara Persis baru saja diambil alih kepemilikannya oleh Kaesang Pangarep, Erick Thohir, dan juga Kevin Nugroho. Tentu dengan dukungan dana yang cukup melimpah tersebut akan sangat menarik apabila pecinta sepak bola tanah air dapat melihat persaingan keduanya di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun