Tiket pertandingan pun selalu ludes jauh-jauh hari sebelum laga keduanya digelar baik di Surabaya maupun di Malang. Terakhir kedua tim bertemu pada turnamen Piala Gubernur Jawa Timur pada 2020 lalu, saat itu Persebaya sukses membekuk Arema FC dengan skor 4-2 di Stadion Supriyadi Kota Blitar. Kedua tim pun menjadi tim asal Jawa Timur yang selalu eksis di papan atas persepakbolaan tanah air dan sukses menyabet beragam gelar.
Derby Mataram (PSIM Yogyakarta vs Persis Solo)
Rivalitas kedua tim pun diwarnai oleh sejarah dimasa lalu saat kedua daerah bekas kerajaan Mataram itu terpecah menjadi dua, Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Keraton Kasunanan Surakarta atau Solo.
Benih persaingan yang terjadi sejak masa lampau silam guna memperebutkan supremasi daerah yang memiliki budaya Jawa paling otentik. Membuat laga kedua tim tersebut selalu berlangsung panas dan diwarnai tensi tinggi di lapangan.Â
Kedua kelompok suporter baik pendukung PSIM, Brajamusti dan Maident serta pendukung Persis, Pasopati kerap terlibat konflik baik saat kedua tim bertemu maupun di luar pertandingan. Hal ini terjadi mengingat jarak antara Yogyakarta dan Solo yang tidak terlalu jauh membuat kedua kelompok suporter rawan terjadi gesekan terutama saat kedua kelompok suporter melewati daerah rival mereka masing-masing.
Memenangkan laga derby berarti sama saja dengan menjadi yang terbaik di tanah Mataram. Sehingga laga dipastikan akan berlangsung keras sejak peluit pertama dibunyikan. Sempat berada dilevel tertinggi sepak bola tanah air diawal kompetisi profesional Liga Indonesia, namun dalam beberapa musim terakhir kedua tim masih belum bisa beranjak dari kasta kedua sepak bola Indonesia. Musim ini keduanya pun memiliki target yang sama yakni promosi ke Liga 1.
Baik PSIM dan Persis saat ini juga didukung oleh finansial tim yang kuat sehin
gga mereka mampu mendatangkan pemain-pemain berkualitas ditimnya masing-masing. PSIM mendapat sokongkan dana dari pengusaha, Bambang Sutanto. Sementara Persis baru saja diambil alih kepemilikannya oleh Kaesang Pangarep, Erick Thohir, dan juga Kevin Nugroho. Tentu dengan dukungan dana yang cukup melimpah tersebut akan sangat menarik apabila pecinta sepak bola tanah air dapat melihat persaingan keduanya di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H