Tiba-tiba, tetanggaku menunjukkan sebuah vidio melalui ponselnya. Dan saat aku melihatnya, badan dan kakiku begita lemas tak berdaya. Kegelisahanku berubah menjadi kebencian dan emosi. Ini adalah petaka yang ditakuti bagi setiap kepala rumah tangga.
"Dimana istriku?" Tanyaku.
"Dia pergi berminggu-minggu bersama lelaki lain." jelasnya.
"Ibu tahu siapa lelaki itu?"
"Anu ndan... Lelaki itu... anu..." ucapnya dengan suara terbata-bata.
"Siapa Bu?"
"Pak Anto."
Terdengar nama Anto. Seakan menusuk jantungku. Semua badanku terasa kaku.
"Cobaan apalagi ini ya Tuhan..."
Emosi dan amarahku semua lenyap ketika anakku datang ke rumah bersama adik dari tetanggaku. Aku beranjak memeluk anakku. Satu bulan lebih hati ini merindukan tawa, tangis, senyum dari anakku.
Aku berusaha untuk tetap tegar dan kuat