Mohon tunggu...
bagus aditya sulistyo
bagus aditya sulistyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengatasi FOMO: Bagaimana Mengatasi Ketakutan untuk Ketinggalan yang Berlebihan

7 Mei 2023   15:47 Diperbarui: 7 Mei 2023   16:00 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada generiasi milenial ini, media sosial sudah sangat mempengaruhi gaya hidup seseorang. Kecanduan media sosial di generasi milineal ini memiliki dampak positif dan negatif di kehidupan sehari-hari mereka. Kita semua menggunakan media sosial untuk memenuhi keingintahuan terhadap berbagai hal yang terdapat di  media sosial. 

Dimana dengan kecanduan media sosial menjadikan diri mereka selalu ingin terupgrade dengan informasi-informasi terbaru. Selain hal itu, semakin lama seseorang mengakses media sosial menjadikan faktor pemicu FoMO.

Nah! Apasih FoMO itu? FoMO atau Fear of Missing Out adalah perasaan khawatir dari dalam diri seseorang pada keadaan dimana ia merasa tidak bisa mengikuti suatu kegiatan yang sedang populer di masa itu. 

Biasanya, FoMO akan timbul ketika seseorang melihat orang lain di media sosial sedang melakukan kegiatan yang sedang populer di masa itu namun, orang yang memiliki FoMO akan merasa bahwa dia tidak akan merasa cukup terlibat di dalam komunitas atau kegiatan tertentu. Berikut survei yang dapat kita lihat dari laman situs Hootusuite We Are Social.

Pada hasil survei diatas, terlihat bahwa rata-rata masyarakat di Indonesia setiap hari menghabiskan waktu selama 3 jam 26 menit dalam mengakses media sosial. Hal ini dapat dikatakan sebagai penyebab dari faktor yang menjadi sokongan besar terhadap sensasi FoMO di era Milenial ini.

Menurut Przybylski,et.al (dalam Dossey, 2014) menemukan beberapa fakta mengenai FoMO diantaranya adalah FoMO merupakan kekuatan pendorong dibalik penggunaan internet dan media sosial khususnya, tingkat FoMO tertinggi dialami oleh remaja dan dewasa awal (emerging adulthood), rendahnya kepuasaan dalam hidup dapat mendorong FoMO yang tinggi dan FoMO yang tinggi disebabkan karena terlalu sering mengakses internet ketika sedang menjalani aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi seperti mengemudi maupun sedang belajar didalam kelas.

Berikut dampak dari FoMO! Dampak dari FoMO dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan seseorang bahkan bisa mempengaruhi kesehatan mental dan emosional, keputusan finansial, dan hubungan sosial. 

Jika FoMO terus menerus di biarkan dan tidak di tangani dengan baik akan berdampak buruk bagi orang tersebut, seseorang yang mengalami FoMO akan selalu merasa tidak puas dengan dirinya sendiri karena tidak bisa mengikuti dan terlibat aktivitas yang sedang populer pada saat ini. 

FoMO banyak terjadi di era digital saat ini, di mana media sosial menjadi platform utama untuk berbagi pengalaman dan kegiatan. Kebanyakan orang merasa tertekan untuk memposting foto atau video dari aktivitas mereka di media sosial agar terlihat keren dan tidak ketinggalan zaman.

Berikut adalah beberapa penyebab FoMO yang umum terjadi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun