Aku merangkak karena kaki ku sakit. Mencoba meraih batu dan ku lemparkan ke arah mereka, tak hanya sekali, beberapa kali. Selemparannya.
Si tiga orang tadi mengelak bak petinju, tapi terus ku lempari mereka dengan batu yang berhasil ku raih. Masih dengan rangkakan ku.
Tanpa sadar seorang pria lain dari arah belakang ku memukul ku. Aku terantuk dan terbentur batu. Aku kenal siapa yang memukul ku, supir mikrolet itu.
Ia mengambil sabuk yang melingkari celananya dan langsung melilitkan ke leher ku. Aku tak bisa berontak, hanya meronta itu pun tak berarti buatnya. Hingga aku kehabisan nafas dan meregang.
##
Aku sadar, aku kalap hari itu. Bertengkar kecil dengan sang pacar karena alasan sepele, ia tak mau mengantar ku pergi ke Kampus. Maka ku putuskan pergi ke kampus tanpa pacar ku dan menaiki mikrolet.
##
*Cerita ini adalah fiktif namun terinspirasi dari cerita nyata kasus pembunuhan terhadap mahasiswi Bina Nusantara (Bisnus) bernama Livia Pavita Soeslitio. Ia yang dikabarkan hilang pada tanggal 16 Agustus 2011 dan lima hari kemudian mayatnya ditemukan di sebuah selokan di Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten.
Tanggal 26 Agustus atau sepuluh hari setelah Livia hilang, Polisi berhasil mengungkap pelaku dibalik kematian ini. Ia tewas tercekik. Sebelum tewas Livia diperkosa secara bergiliran oleh pelaku RH, IN, SR dan AB. Keempat tersangka kini meringkuk di Polres Jakarta Barat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI