Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal maupun secara horizontal Contoh gerakan itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mengarah ke kiri di belahan bumi selatan. Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral ekman (Pond dan Pickard, 1983).
Â
Hasil dan Pembahasan
Abrasi pantai di Indonesia dapat diakibatkan oleh proses alami seperti, gelombang, arus, pasang surut dan sedimentasi, dan juga akibat aktivitas manusia seperti pembangunan pelabuhan, reklamasi pantai untuk permukiman, dan industri serta penambangan pasir ataupun kombinasi antara proses alami dan aktivitas manusia.
Identifikasi Daerah Rawan Abrasi Pantai
Analisis Bahaya Abrasi Pantai
Analisis bahaya abrasi pantai dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi lokasi yang akan terkena abrasi. Abrasi terjadi terjadi dalam waktu yang relatif lama dengan beberapa faktor penyebab yang dominan, antara lain gelombang, arus, angin dan panas. Kondisi topografi dan geologi pantai juga dapat mempengaruhi tingkat abrasi garis pantai dan tingkat bahayanya.
Dalam menganalisis lokasi abrasi pantai diperlukan pembuatan peta bahaya abrasi yang harus meliputi informasi tentang profil garis pantai serta tingkat abrasinya, faktor dominan penyebab abrasi, kondisi topografi dan geologi garis pantai dan karakteristik gumuk pasir. Sumber sedimen yang berasal dari aliran sungai juga perlu digambarkan dalam peta tersebut. Hal ini diperlukan sebagai bahan analisis proses transportasi sedimen secara makro.
Analisis Tingkat Kerentanan terhadap Abrasi Pantai
Analisis kerentanan dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dampak terjadinya abrasi, yang meliputi kerugian ekonomi jangka pendek maupun jangka panjang yang diakibatkan rusaknya kawasan pemukiman, sarana dan prasarana serta kegiatan ekonomi lainnya seperti pariwisata, industri, pertanian, perikanan dan lain-lain.Â
Dalam melakukan metode analisis ini diperlukan penggambaran peta yang berisi informasi aktivitas manusia yang dapat mempercepat proses terjadinya abrasi seperti pariwisata, industri dan kegiatan ekonomi lainnya, penebangan hutan mangrove di sepanjang garis pantai, pengambilan pasir serta perusakan gumuk pasir.
Analisis Tingkat Ketahanan terhadap Abrasi Pantai
Analisis tingkat ketahanan dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi kemampuan Pemerintah setempat serta masyarakat pada umumnya untuk merespon terjadinya bencana abrasi sehingga mampu mengurangi dampaknya. Analisis tingkat ketahanan tersebut dapat diidentifikasi dari 3 aspek, yaitu:
- jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk,
- kemampuan mobilitas masyarakat dalam evakuasi dan penyelamatan,
- ketersediaan peralatan yang dapat dipergunakan untuk evakuasi.
Mitigasi Bencana Abrasi Pantai
Upaya mitigasi bencana abrasi di wilayah pesisir Pantai Kertasari diperlukan dengan erjasama antar stakeholder pemerintah dan masyarakat sekitar. Dengan melibatkan masyarakat serta dunia usaha yang mengelola kawasan pantai untuk ikut serta dalam upaya mitigasi bencana abrasi, maka operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana pelindung pantai dapat dikontrol dengan  baik. Masyarakat dan dunia usaha sekitar wilayah pesisir pantai tersebut dapat melapor ke pemerintah apabila terjadi kerusakan pada sarana dan prasarana pantai tersebut.
Upaya Mitigasi Bencana Abrasi Pantai Struktural
Upaya struktural dalam menangani masalah bencana abrasi adalah upaya teknis yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan proses transport sedimen di sepanjang garis pantai melalui upaya seperti, mengurangi/menahan energi gelombang yang mencapai garis pantai, memperkuat struktur geologi garis pantai, dan juga menambah suplai sedimen. Upaya mitigasi struktural tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu :
Secara alami, seperti penanaman green belt (hutan pantai atau mangrove), penguatan gumuk pasir dengan vegetasi dan lain-lain.