Bahasa yang kasar atau tidak sopan dapat memicu konflik dan ketegangan.Hal ini tidak hanya merugikan hubungan pribadi, tetapi juga dapat berdampak negatif pada lingkungan sosial secara keseluruhan.
 2. Mengurangi rasa hormat dari orang lain.Â
Ketika kita menggunakan bahasa yang tidak santun, orang lain mungkin kehilangan rasa hormat terhadap kita. Hal ini dapat merusak reputasi dan menghambat komunikasi yang efektif.Â
3. Menyebabkan kesalahpahaman dan merusak hubungan.
Bahasa yang tidak sopan dapat menyebabkan kesalahpahaman, yang pada akhirnya merusak hubungan baik dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Kesantunan berbahasa membantu menjaga kejelasan dan keterbukaan dalam komunikasi.Â
Adapun solusi dan saran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesantunan dalam berbahasa, diantaranya sebagai berikut:Â
1. Meningkatkan kesadaran diri.
Kesadaran diri adalah langkah pertama untuk meningkatkan kesantunan berbahasa. Menyadari dampak dari kata-kata yang kita gunakan dan bagaimana perasaan orang lain ketika mendengarnya dapat membantu kita memilih kata-kata yang lebih bijak.Â
2. Menggunakan kata-kata yang sopan.
Biasakan untuk menggunakan kata-kata yang sopan dan menghindari kata-kata kasar atau vulgar, baik dalam percakapan langsung maupun di media sosial. Ungkapan sederhana seperti "terimakasih", "tolong", dan "maaf" dapat membuat perbedaan besar dalam interaksi kita sehari-hari.Â
3. Mendengarkan dengan penuh perhatian.
Mendengarkan dengan penuh perhatian dan menghargai pendapat orang lain adalah bagian penting dari kesantunan berbahasa. Ini menunjukkan bahwa kita peduli dan menghargai orang yang berbicara dengan kita.Â
Dunia pendidikan dan peran dari masyarakat juga berpengaruh ke dalam peningkatan kesantunan dalam berbahasa,yaitu sebagai berikut:Â
1. Peran pendidikan formal.
Pendidikan formal memiliki peran penting dalam mengajarkan kesantunan berbahasa. Kurikulum sekolah seharusnya mencakup pelajaran tentang etika berkomunikasi dan pentingnya bahasa yang santun.Â
2. Kontribusi keluarga dan lingkungan.
Keluarga dan lingkungan berperan besar dalam membentuk kebiasaan berbahasa yang santun. Orang tua dapat memberikan contoh dengan berkomunikasi secara sopan dan menghargai satu sama lain dalam keluarga.
 3. Peran media dan tokoh publik.
Media dan tokoh publik dapat memberikan contoh berbahasa yang baik. Tokoh publik yang berbicara dengan santun dapat menginspirasi masyarakat untuk mengikuti jejak mereka dan menjaga kesantunan dalam komunikasi.Â