Mohon tunggu...
Bagus
Bagus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

berisi tentang tugas opini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menjaga Kesantunan Berbahasa dalam Situasi Non Resmi untuk Menghargai Sesama di Era Digital

8 Juni 2024   09:30 Diperbarui: 8 Juni 2024   09:33 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa yang kasar atau tidak sopan dapat memicu konflik dan ketegangan.Hal ini tidak hanya merugikan hubungan pribadi, tetapi juga dapat berdampak negatif pada lingkungan sosial secara keseluruhan.

 2. Mengurangi rasa hormat dari orang lain. 

Ketika kita menggunakan bahasa yang tidak santun, orang lain mungkin kehilangan rasa hormat terhadap kita. Hal ini dapat merusak reputasi dan menghambat komunikasi yang efektif. 

3. Menyebabkan kesalahpahaman dan merusak hubungan.

Bahasa yang tidak sopan dapat menyebabkan kesalahpahaman, yang pada akhirnya merusak hubungan baik dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Kesantunan berbahasa membantu menjaga kejelasan dan keterbukaan dalam komunikasi. 

Adapun solusi dan saran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesantunan dalam berbahasa, diantaranya sebagai berikut: 

1. Meningkatkan kesadaran diri.

Kesadaran diri adalah langkah pertama untuk meningkatkan kesantunan berbahasa. Menyadari dampak dari kata-kata yang kita gunakan dan bagaimana perasaan orang lain ketika mendengarnya dapat membantu kita memilih kata-kata yang lebih bijak. 

2. Menggunakan kata-kata yang sopan.

Biasakan untuk menggunakan kata-kata yang sopan dan menghindari kata-kata kasar atau vulgar, baik dalam percakapan langsung maupun di media sosial. Ungkapan sederhana seperti "terimakasih", "tolong", dan "maaf" dapat membuat perbedaan besar dalam interaksi kita sehari-hari. 

3. Mendengarkan dengan penuh perhatian.

Mendengarkan dengan penuh perhatian dan menghargai pendapat orang lain adalah bagian penting dari kesantunan berbahasa. Ini menunjukkan bahwa kita peduli dan menghargai orang yang berbicara dengan kita. 

Dunia pendidikan dan peran dari masyarakat juga berpengaruh ke dalam peningkatan kesantunan dalam berbahasa,yaitu sebagai berikut: 

1. Peran pendidikan formal.

Pendidikan formal memiliki peran penting dalam mengajarkan kesantunan berbahasa. Kurikulum sekolah seharusnya mencakup pelajaran tentang etika berkomunikasi dan pentingnya bahasa yang santun. 

2. Kontribusi keluarga dan lingkungan.

Keluarga dan lingkungan berperan besar dalam membentuk kebiasaan berbahasa yang santun. Orang tua dapat memberikan contoh dengan berkomunikasi secara sopan dan menghargai satu sama lain dalam keluarga.

 3. Peran media dan tokoh publik.

Media dan tokoh publik dapat memberikan contoh berbahasa yang baik. Tokoh publik yang berbicara dengan santun dapat menginspirasi masyarakat untuk mengikuti jejak mereka dan menjaga kesantunan dalam komunikasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun