Berbahasa yang santun merupakan refleksi dari kepribadian dan penghormatan terhadap orang lain. Kesantunan dalam berbahasa bukan hanya penting dalam situasi resmi, tetapi juga dalam interaksi sehari-hari yang non resmi. Menggunakan bahasa yang sopan dan ramah menciptakan suasana yang nyaman dan harmonis bagi semua pihak yang terlibat dalam komunikasi.Â
Perkembangan teknologi dan media sosial telah membawa perubahan yang signifikan dalam cara kita berkomunikasi. Dalam era digital, komunikasi seringkali berlangsung dalam situasi non resmi, seperti media sosial, pesan instan, dan forum daring. Perbedaan antara situasi resmi dan non resmi menjadi semakin kabur, namun penting untuk tetap menjaga kesantunan berbahasa dalam setiap konteks komunikasi.Â
Berbahasa yang santun dalam situasi resmi akan berdampak baik bagi kita dan sekitar kita diantaranya sebagai berikut:
1. Menciptakan lingkungan yang nyaman. Â
Menggunakan bahasa yang santun membantu menciptakan lingkungan komunikasi yang nyaman dan ramah. Hal ini penting untuk menjaga hubungan yang baik dengan orang lain, baik dalam pergaulan sehari-hari maupun dunia maya.Â
2. Â Membangun citra diri yang positif.
Bahasa yang santun mencerminkan kepribadian yang positif dan berkarakter. Dengan penggunaan bahasa yang baik, kita menunjukkan bahwa kita menghargai orang lain dan mampu berkomunikasi dengan baik. Hal ini akan meningkatkan citra diri yang positif di mata orang lain.Â
3. Menghindari kesalahpahaman.
Bahasa yang kasar atau tidak sopan dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik.Dengan penggunaan bahasa yang santun, kita dapat menghindari potensi konflik dan memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan diterima dengan baik.Â
Adapun contoh penggunaan bahasa yang santun dalam situasi non resmi, antara lain:
 1. Percakapan di media sosial.
Media sosial seringkali menjadi tempat dimana kita berbicara dengan santai dan informal. Meskipun demikian, penting untuk tetap menjaga kesantunan dalam berkomunikasi, karena apa yang kita tulis bisa dilihat oleh banyak orang dan dapat mempengaruhi citra diri kita.
 2. Obrolan dengan teman dan keluarga.
Meskipun kita merasa lebih santai saat berbicara dengan teman dan keluarga, tetap penting untuk menggunakan bahasa yang sopan dan menghargai. Hal ini akan membantu menjaga hubungan yang harmonis dan saling menghormati.Â
3. Komunikasi dalam komunitas atau hobi.
Dalam komunitas atau kelompok hobi, kita sering berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama. Berbahasa yang santun akan memperkuat ikatan dalam komunitas dan menciptakan lingkungan yang positif dan inklusif.Â
Terdapat dampak negatif dari penggunaan bahasa yang tidak santun diantaranya:Â
1. Potensi konflik dan ketegangan.
Bahasa yang kasar atau tidak sopan dapat memicu konflik dan ketegangan.Hal ini tidak hanya merugikan hubungan pribadi, tetapi juga dapat berdampak negatif pada lingkungan sosial secara keseluruhan.
 2. Mengurangi rasa hormat dari orang lain.Â
Ketika kita menggunakan bahasa yang tidak santun, orang lain mungkin kehilangan rasa hormat terhadap kita. Hal ini dapat merusak reputasi dan menghambat komunikasi yang efektif.Â
3. Menyebabkan kesalahpahaman dan merusak hubungan.
Bahasa yang tidak sopan dapat menyebabkan kesalahpahaman, yang pada akhirnya merusak hubungan baik dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Kesantunan berbahasa membantu menjaga kejelasan dan keterbukaan dalam komunikasi.Â
Adapun solusi dan saran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesantunan dalam berbahasa, diantaranya sebagai berikut:Â
1. Meningkatkan kesadaran diri.
Kesadaran diri adalah langkah pertama untuk meningkatkan kesantunan berbahasa. Menyadari dampak dari kata-kata yang kita gunakan dan bagaimana perasaan orang lain ketika mendengarnya dapat membantu kita memilih kata-kata yang lebih bijak.Â
2. Menggunakan kata-kata yang sopan.
Biasakan untuk menggunakan kata-kata yang sopan dan menghindari kata-kata kasar atau vulgar, baik dalam percakapan langsung maupun di media sosial. Ungkapan sederhana seperti "terimakasih", "tolong", dan "maaf" dapat membuat perbedaan besar dalam interaksi kita sehari-hari.Â
3. Mendengarkan dengan penuh perhatian.
Mendengarkan dengan penuh perhatian dan menghargai pendapat orang lain adalah bagian penting dari kesantunan berbahasa. Ini menunjukkan bahwa kita peduli dan menghargai orang yang berbicara dengan kita.Â
Dunia pendidikan dan peran dari masyarakat juga berpengaruh ke dalam peningkatan kesantunan dalam berbahasa,yaitu sebagai berikut:Â
1. Peran pendidikan formal.
Pendidikan formal memiliki peran penting dalam mengajarkan kesantunan berbahasa. Kurikulum sekolah seharusnya mencakup pelajaran tentang etika berkomunikasi dan pentingnya bahasa yang santun.Â
2. Kontribusi keluarga dan lingkungan.
Keluarga dan lingkungan berperan besar dalam membentuk kebiasaan berbahasa yang santun. Orang tua dapat memberikan contoh dengan berkomunikasi secara sopan dan menghargai satu sama lain dalam keluarga.
 3. Peran media dan tokoh publik.
Media dan tokoh publik dapat memberikan contoh berbahasa yang baik. Tokoh publik yang berbicara dengan santun dapat menginspirasi masyarakat untuk mengikuti jejak mereka dan menjaga kesantunan dalam komunikasi.Â
Kesantunan berbahasa penting dalam situasi non resmi karena dapat membantu terciptanya lingkungan yang nyaman, membangun citra diri yang positif, dan menghindari kesalahpahaman. Menggunakan bahasa yang sopan dalam berbagai situasi non resmi, seperti di media sosial, dalam obrolan dengan teman dan keluarga, serta dalam komunitas hobi, dapat memperkuat hubungan sosial dan mencegah konflik.Â
Saya mengajak pembaca untuk lebih sadar dan berusaha menggunakan bahasa yang santun dalam setiap situasi. Dengan berkomitmen pada kesantunan berbahasa, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan saling menghargai.Â
Semoga budaya berbahasa yang santun semakin tersebar dan menjadi kebiasaan dalam masyarakat kita. Mari kita mulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat kita, Untuk membangun komunikasi yang lebih baik dan positif di era digital ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI