Mohon tunggu...
Bagus
Bagus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

berisi tentang tugas opini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menjaga Kesantunan Berbahasa dalam Situasi Non Resmi untuk Menghargai Sesama di Era Digital

8 Juni 2024   09:30 Diperbarui: 8 Juni 2024   09:33 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbahasa yang santun merupakan refleksi dari kepribadian dan penghormatan terhadap orang lain. Kesantunan dalam berbahasa bukan hanya penting dalam situasi resmi, tetapi juga dalam interaksi sehari-hari yang non resmi. Menggunakan bahasa yang sopan dan ramah menciptakan suasana yang nyaman dan harmonis bagi semua pihak yang terlibat dalam komunikasi. 

Perkembangan teknologi dan media sosial telah membawa perubahan yang signifikan dalam cara kita berkomunikasi. Dalam era digital, komunikasi seringkali berlangsung dalam situasi non resmi, seperti media sosial, pesan instan, dan forum daring. Perbedaan antara situasi resmi dan non resmi menjadi semakin kabur, namun penting untuk tetap menjaga kesantunan berbahasa dalam setiap konteks komunikasi. 

Berbahasa yang santun dalam situasi resmi akan berdampak baik bagi kita dan sekitar kita diantaranya sebagai berikut:

1. Menciptakan lingkungan yang nyaman.  

Menggunakan bahasa yang santun membantu menciptakan lingkungan komunikasi yang nyaman dan ramah. Hal ini penting untuk menjaga hubungan yang baik dengan orang lain, baik dalam pergaulan sehari-hari maupun dunia maya. 

2.  Membangun citra diri yang positif.

Bahasa yang santun mencerminkan kepribadian yang positif dan berkarakter. Dengan penggunaan bahasa yang baik, kita menunjukkan bahwa kita menghargai orang lain dan mampu berkomunikasi dengan baik. Hal ini akan meningkatkan citra diri yang positif di mata orang lain. 

3. Menghindari kesalahpahaman.

Bahasa yang kasar atau tidak sopan dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik.Dengan penggunaan bahasa yang santun, kita dapat menghindari potensi konflik dan memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan diterima dengan baik. 

Adapun contoh penggunaan bahasa yang santun dalam situasi non resmi, antara lain:

 1. Percakapan di media sosial.

Media sosial seringkali menjadi tempat dimana kita berbicara dengan santai dan informal. Meskipun demikian, penting untuk tetap menjaga kesantunan dalam berkomunikasi, karena apa yang kita tulis bisa dilihat oleh banyak orang dan dapat mempengaruhi citra diri kita.

 2. Obrolan dengan teman dan keluarga.

Meskipun kita merasa lebih santai saat berbicara dengan teman dan keluarga, tetap penting untuk menggunakan bahasa yang sopan dan menghargai. Hal ini akan membantu menjaga hubungan yang harmonis dan saling menghormati. 

3. Komunikasi dalam komunitas atau hobi.

Dalam komunitas atau kelompok hobi, kita sering berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama. Berbahasa yang santun akan memperkuat ikatan dalam komunitas dan menciptakan lingkungan yang positif dan inklusif. 

Terdapat dampak negatif dari penggunaan bahasa yang tidak santun diantaranya: 

1. Potensi konflik dan ketegangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun