Mohon tunggu...
Bagir RamadhanBasalamah
Bagir RamadhanBasalamah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Realistis

Skater kurang ambis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bagaimana sih Cara Membangun Komunikasi di Lingkungan Remaja?

19 Desember 2023   23:15 Diperbarui: 19 Desember 2023   23:17 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Remaja mengobrol www.talk2americanfriends.us 

Pada masa remaja, komunikasi menjadi bagian penting untuk berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi yang baik juga merupakan kunci untuk lingkungan remaja yang sehat. 

Di masa remaja, komunikasi juga sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat dan bermakna. Remaja modern membutuhkan keterampilan sosial yang kuat. 

Seperti yang ditunjukkan oleh pergeseran gaya hidup dan teknologi saat ini, anak-anak dan remaja lebih cenderung menghindari bercerita atau berbicara secara langsung. Komunikasi yang efektif dan baik adalah kunci untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan teman sebaya, keluarga, dan lingkungan sekitar.                    

Ketika Kata-Kata Menjadi Pintu Menuju Pemahaman: Prinsip dasar, "Kita tidak dapat tidak berkomunikasi" (Paul Watzlawick). Adalah bahwa setiap tindakan, kata, atau bahkan diam, adalah bentuk komunikasi. 

Remaja belajar menggunakan kata-kata yang dipilih dengan hati-hati dalam lingkungan ini untuk menyampaikan ide, perasaan, dan perspektif mereka. Kesuksesan dalam hal ini mencakup pembentukan hubungan emosional yang mendalam selain hanya pertukaran informasi.

Berikut kita bahas lebih lanjut bagaimana membangun komunikasi yang baik di lingkungan remaja;    

      

1. Mendengarkan lawan bicara

Mendengarkan lawan bicara saat berkomunikasi merupakan hal penting sebelum mengutarakan pendapat. Mendengarkan apa yang dikatakan orang lain juga efektif, karena saat seseorang mendengarkan, kita akan memperhatikan apa yang mereka katakan saat mereka menyampaikan pendapat. 

Mendengarkan juga memberikan dampak positif bagi orang lain karena menimbulkan rasa saling mengerti. Proses mendengarkan memberikan kesempatan untuk berpikir kritis dan menghargai perbedaan pandangan. 

Terciptanya pemahaman yang lebih baik satu sama lain adalah hasil positifnya. Dalam kehidupan nyata, mendengarkan membuat orang saling menghargai, mengakui pentingnya setiap pendapat, dan meningkatkan kualitas hubungan interpersonal.

 2.  Gunakan Bahasa yang Sopan

Berkomunikasi di lingkungan remaja, menggunakan bahasa yang sopan adalah sebuah keharusan. Sikap sopan di kalangan remaja akan menjadi contoh baik di kehidupan sehari-hari. 

Menggunakan kata-kata santun adalah salah satu contoh besar yang bisa kita lakukan, dengan kata-kata yang santun bisa memberikan sikap rasa hormat terhadap lawan bicara kita. 

Bahasa yang tergolong diskriminatif harus kita hindari saat berkomunikasi dengan lawan bicara. Bahasa diskriminatif juga bentuk kurangnya kesopanan kita terhadap lawan bicara karna bahasa yang diskriminatif menjadi asal sebuah konflik yang tidak perlu dengan merendahkan kelompok tertentu berdasarkan ras, agama, atau latar belakang lainnya.

Ucapan terimakasih dan maaf di lingkungan remaja adalah solusi yang baik agar menunjukan sifat sopan selain itu juga sebagai bentuk hormat dan menghargai lawan bicara kita.     

3. Jujur dan Terbuka

Jujur menjadi kunci yang membantu komunikasi di lingkungan remaja. berbicara jujur akan meningkatkan rasa kepercayaan kepada lawan bicara kita. disaat berkomunikasi di lingkungan remaja jujur, sebab ketika kita tidak jujur kepada satu sama lain mereka pun enggan berbicara kepada kita.

Komunikasi yang jujur dan terbuka di lingkungan remaja merupakan langkah penting dalam membangun hubungan yang mendalam, mendorong pertumbuhan karakter, dan menciptakan lingkungan dimana setiap individu merasa dihargai dan dipercaya.

4. Memahami Emosi Lawan Bicara

Emosi merupakan sifat alamiah manusia, pada kasus ini anak-anak yang baru beranjak ke masa remaja kebanyakan sulit untuk mengontrol dan memahami emosi mereka. 

Jika Anda bisa memahami perasaannya, Anda bisa menjadi lebih dekat dan dapat menghindari konflik yang tidak perlu. Memahami emosi tidak hanya bisa dipelajari dari kata-kata, tapi juga dari ekspresi wajah, ekspresi tubuh, dan nada suara lawan bicara.

Memahami emosi dapat mencegah kesalahpahaman. Jika lawan bicara Anda tampak kesal atau jengkel, Anda harus segera memahaminya dan merespons dengan tepat dan bijaksana untuk menghindari konflik yang tidak perlu. 

Memahami emosi lawan bicara bukan lagi keterampilan biasa, tetapi menjadi investasi yang baik dalam membangun hubungan yang sehat dan bermakna di lingkungan remaja.

Setelah tau bagaimana cara membangun komunikasi yang baik di lingkungan remaja yang melibatkan poin - poin seperti mendengarkan dengan perhatian penuh, menggunakan bahasa yang sopan, jujur dan, terbuka, serta memahami emosi orang yang sedang berbicara dengan kita. 

Komunikasi yang efektif juga dapat menciptakan hubungan yang sehat dan bermakna di lingkungan remeja yang memungkinkan mereka melakukan pertukaran ide, perasaan serta perspektif satu sama lain. 

Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut dapat membatu remaja membentu lingkungan yang dapat mengertian, menghormati perbedaan, dan membangun kualitas hubungan interpersonal yang kuat. 

Komunikasi yang baik di masa remaja bukan hanya keterampilan sosial, tetapi juga dasar bagi pertumbuhan karakter yang baik dan untuk menciptakan interaksi yang bermakna.

Refrensi

Prasanti D & Pebriani L. (2016). SAHABAT SEBAGAI KONSELOR SEBAYA DALAM KOMUNIKASI KONSELING BAGI REMAJA PEREMPUAN URBAN. Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian. 1-10, 4(2). http://dx.doi.org/10.10358/jk.v

Artandi R & Rinaldi R. (2020). HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KUALITAS PERSAHABATAN PADA REMAJA. Jurnal Riset Psikologi. 1-11, 000. http://dx.doi.org/10.24036/jrp.v2020i4.10616.

Fangidae, S., & Antika, E. (2023). Pengaruh Kualitas Persahabatan terhadap Kebahagiaan Siswa SMA. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 12(1), 79-94. https://doi.org/10.15294/ijgc.v12i1.69819.

Yusuf, K., Iqlima, I., & Eureeka Hersjee, B. A. (2022). LOVE LANGUAGES DALAM HUBUNGAN PERSAHABATAN REMAJA. Konvergensi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 3(1). https://doi.org/10.51353/kvg.v3i1.610.

Alentina, Catya (2016) MEMAAFKAN (FORGIVENESS) DALAM KONFLIK HUBUNGAN PERSAHABATAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun