Mohon tunggu...
Bagas Prabowo Adi
Bagas Prabowo Adi Mohon Tunggu... Penulis - Teologi | Pemuridan

Studying at Surakarta Christian University, Faculty of Theology | Instagram : @bagasprabowo

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Eskatologi (Doktrin Akhir Zaman)

29 November 2019   00:28 Diperbarui: 4 Februari 2021   22:48 3827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.       Kebangkitan adalah kebangkitan secara jasmani atau fisik.

Alkitab dengan jelas mengajarkan kebangkitan tubuh. Kritus disebut sebagai buah sulung kebangkitan dalam 1 Kor 15:20-23 dan sebagai "yang sulung di antara mereka yang bangkit" dalam Kol 1:18; Why 1:5. Hal ini berarti bahwa kebangkitan umat Allah akan seperti kebangkitan Tuhan mereka.

 

3.       Kebangkitan itu terjadi atas orang benar maupun orang durhaka

Doktrin anihilasionisme dan doktrin imoralitas kondisional yang diajarkan oleh banyak teolog, menyangkal kebangkitan orang jahat dan mengajarkan orang jahat akan musnah. Sering dikatakan bahwa Alkitab tidak mengajarkan kebangkitan orang jahat, tetapi pandangan seperti itu jelas keliru, Dan 12:2; Yoh 5:28,29; Kis 24:15; Why 20:13-15. Kebangkitan orang benar dan durhaka sama dalam hal tubuh dan jiwa disatukan kembali. Namun, dalam hal orang benar kebangkitan akan menghasilkan satu hidup yang sempurna, sedangkan bagi orang durhaka kebangkitan adalah pelaksanaan hukuman mati, Yoh 5:28,29

 

C.      Penghakiman Terakhir

Doktrin mengenai penghakiman terakhir ini sejak awal Kekristenan selalu dikaitkan dengan doktrin kebangkitan orang mati. Pendapat umum mengatakan bahwa orang mati akan dibangkitkan, supaya mereka dapat dihakimi menurut perbuatan mereka ketika masih hidup. Doktrin ini telah termuat dalam Pengakuan Iman Rasuli : "Dan dari sana akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati".

Penghakiman terakhir yang dikatakan dalam Alkitab tidak dapat dianggap sebagai peristiwa spiritual yang tak nampak dan tanpa akhir seperti halnya dengan providensi Allah dalam sejarah. Tetapi hal ini juga bukan berarti kita menyangkal kenyataan adanya penghakiman providensial Allah dalam hidup tiap individu dan bangsa-bangsa, walaupun memang tidak selalu harus dipahami seperti itu. Alkitab mengajarkan kepada kita untuk menantikan penghakiman terakhir sebagai jawaban keputusan Allah dan penyingkiran segala ketidaksempurnaan masa sekarang, Mat 25:31-46; Yoh 5:27-29; Kis 25:24; Rm 2:5-11; Ibr 9:27; 10:27; 2.

Ada beberapa pandangan-pandangan yang keliru mengenai penghakiman terakhir :

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun