Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Auditor - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya merupakan seorang praktisi di bidang keamanan pangan dan sistem manajemen mutu yang ingin berbagi pengetahuan yang saya miliki untuk membangkitkan minat literasi kita. Saya memiliki latar belakang pendidikan ilmu Bioteknologi dengan cabang ilmu Teknologi Pangan. Konten yang akan saya buat, tidak akan jauh dari informasi mengenai dunia sains dan pangan. Keinginan saya untuk berperang melawan informasi hoax dan informasi sains yang palsu (pseudosains) mendorong saya untuk berkarya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Potensi Diet Mediterania untuk Kesehatan

24 Januari 2025   10:16 Diperbarui: 25 Januari 2025   15:56 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu, saya sedang asik menonton film dr. House, sebuah tayangan serial yang tersedia di salah satu aplikasi ternama untuk menonton film luar negeri. Film itu menceritakan tentang seorang dokter yang sangat jenius namun memiliki watak yang cukup menyebalkan, akan tetapi selalu berusaha untuk menyembuhkan pasiennya. Selama menonton tayangan itu entah mengapa, saya jadi kepikiran tentang beberapa diet yang baik untuk kesehatan, padahal saat saya menonton film tersebut, tidak ada adegan mengonsumsi makanan sehat. Pikiran saya cukup random dan tau-tau jadi ingin membahas tentang pola diet.

Ya, di artikel sebelumnya, saya membahas mengenai pola Intermitten Fasting dan sekarang saya ingin membahas tentang diet Mediterania. Setelah mendengar nama diet tersebut, yang terbayang di pikiran saya yaitu sebuah wilayah laut yang bernama Mediterania. Apakah betul diet tersebut sangat khas di negara-negara yang dekat dengan laut Mediterania? Rasa penasaran saya menjadi tergelitik untuk membahas salah satu diet ini. 

Yuk mari kita menyelam di dalam pembahasannya

Definisi Diet Mediterania

Diet Mediterania adalah pola makan yang berfokus pada konsumsi makanan berbasis nabati seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun. Diet Mediterania ini berasal dari wilayah sekitar Laut Mediterania, termasuk Yunani, Italia, dan Spanyol, di mana masyarakatnya memiliki tingkat penyakit kardiovaskular yang rendah.

Pola makan ini juga mencakup konsumsi sedang protein dari ikan dan produk susu, serta konsumsi rendah daging merah dan makanan olahan. Minyak zaitun, sebagai sumber utama lemak dalam Diet Mediterania, kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal yang terbukti mendukung kesehatan jantung.

Berbeda dengan pola diet restriktif, Diet Mediterania menekankan keberlanjutan melalui pilihan makanan segar, pengurangan konsumsi makanan olahan, aktivitas fisik rutin, serta pentingnya aspek sosial saat makan. Pola ini tidak hanya dirancang untuk menurunkan berat badan tetapi juga untuk mendukung kesehatan jangka panjang.

Sejarah Diet Mediterania

Konsep Diet Mediterania pertama kali diidentifikasi pada tahun 1950-an melalui penelitian Dr. Ancel Keys. Ia mencatat bahwa masyarakat di wilayah Mediterania memiliki tingkat penyakit jantung yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan masyarakat di negara Barat meskipun konsumsi lemak dalam diet mereka tinggi. Melalui hasil penelitian ini memberikan wawasan bahwa tidak semua jenis lemak berdampak buruk bagi kesehatan. Hal ini tentu didukung dengan menyoroti manfaat lemak sehat dari minyak zaitun dan kacang-kacangan yang terdapat di dalam hidangan Mediterania.

Pada tahun 1990-an, pola makan ini mendapatkan pengakuan internasional setelah Harvard School of Public Health dan World Health Organization (WHO) mempromosikannya sebagai model pola makan yang mendukung kesehatan global. Penelitian lanjutan dari diet Mediterania ini terus dilakukan dengan tujuan untuk memberikan dukungan ilmiah yang dapat menyatakan bahwa pola diet ini dapat membantu menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan neurodegeneratif.

Penjelasan Ilmiah Manfaat Diet Mediterania

Secara ilmiah, Diet Mediterania memberikan berbagai manfaat kesehatan yang didukung oleh komposisi nutrisinya, yang kaya akan serat, antioksidan, dan asam lemak tak jenuh tunggal. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:

  1. Kesehatan Kardiovaskular

    Sebuah penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine (2013) menunjukkan bahwa Diet Mediterania dapat mengurangi risiko serangan jantung, stroke, dan kematian akibat penyakit jantung hingga 30%. Kandungan polifenol dalam minyak zaitun dan asam lemak omega-3 dari ikan membantu menurunkan peradangan, meningkatkan kadar kolesterol HDL, dan mengurangi oksidasi LDL, yang merupakan faktor utama dalam aterosklerosis.

    Selain itu, pola makan ini juga mampu memperbaiki tekanan darah dan menstabilkan detak jantung, yang merupakan dua elemen penting dalam menjaga kesehatan kardiovaskular secara menyeluruh.

  2. Pengendalian Diabetes

    Diet Mediterania telah terbukti meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Diabetes Care (2014) menemukan bahwa pola makan ini efektif dalam mengontrol kadar gula darah berkat kandungan serat tinggi dari biji-bijian dan sayuran yang memperlambat penyerapan glukosa.

    Dalam jangka panjang, pola makan ini mampu menurunkan kadar HbA1c, yaitu indikator gula darah jangka panjang, yang sangat penting untuk mencegah komplikasi diabetes seperti neuropati dan nefropati. HbA1c (Hemoglobin A1c) adalah bentuk hemoglobin yang terikat dengan molekul glukosa dalam darah.

  3. Pencegahan Gangguan Neurodegeneratif

    Pola makan ini juga dikaitkan dengan risiko lebih rendah terhadap penyakit Alzheimer dan Parkinson. Sebuah studi di Frontiers in Nutrition (2021) menunjukkan bahwa antioksidan dalam minyak zaitun dan flavonoid dari buah-buahan melindungi otak dari kerusakan oksidatif dan meningkatkan fungsi kognitif.

    Konsumsi makanan yang kaya antioksidan dan asam lemak esensial juga berkontribusi pada peningkatan neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk beradaptasi dan membangun koneksi baru, yang penting untuk fungsi kognitif optimal.

  4. Manajemen Berat Badan

    Diet Mediterania membantu menurunkan berat badan tanpa perlu pembatasan kalori yang ketat. Konsumsi lemak sehat dari minyak zaitun dan kacang-kacangan memberikan rasa kenyang lebih lama, sementara serat dari sayuran dan biji-bijian mendukung pencernaan yang optimal.

    Penelitian menunjukkan bahwa pola makan ini membantu mengurangi lemak visceral, yaitu lemak yang mengelilingi organ dalam tubuh, yang sering kali menjadi indikator risiko penyakit metabolik.

  5. Meningkatkan Kesehatan Usus

    Diet Mediterania kaya akan prebiotik alami yang berasal dari serat makanan. Prebiotik ini mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus, yang berperan dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Mikrobiota usus yang sehat dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Pantangan Diet Mediterania untuk Kondisi Medis Tertentu

Meskipun Diet Mediterania dianggap sebagai pola makan yang sehat untuk sebagian besar populasi, ada beberapa kondisi medis yang memerlukan perhatian khusus:

  1. Alergi dan Intoleransi

    Individu dengan alergi kacang-kacangan atau intoleransi terhadap produk susu perlu memodifikasi pola makan ini dengan mengganti sumber protein dan kalsium yang sesuai.

  2. Gangguan Hati

    Diet Mediterania menganjurkan konsumsi moderat anggur merah, tetapi bagi individu dengan gangguan hati, konsumsi alkohol harus dihindari sepenuhnya.

  3. Penyakit Ginjal

    Peningkatan asupan protein dari ikan atau kacang-kacangan mungkin membebani fungsi ginjal, terutama bagi individu dengan penyakit ginjal kronis. Konsultasi dengan ahli gizi diperlukan untuk menyesuaikan kebutuhan protein.

  4. Diabetes Tipe 1

    Meskipun diet ini cenderung rendah gula, penderita diabetes tipe 1 perlu memperhatikan porsi karbohidrat dari biji-bijian dan buah-buahan untuk menjaga keseimbangan gula darah.

Perbandingan dengan Diet 4 Sehat 5 Sempurna

Nah, setelah penjelasan di atas, saya jadi teringat waktu kecil ada yang namanya gizi 4 sehat 5 sempurna (yang sekarang menjadi "Isi Piringku", saya ingin mencoba membandingkannya dengan pola diet 4 sehat 5 sempurna ini. Jadi, diet Mediterania memiliki keunggulan signifikan dibandingkan dengan diet 4 sehat 5 sempurna. Seperti yang pernah kita tahu, untuk diet 4 sehat 5 sempurna ini, lebih menjelaskan tentang apa saja makanan yang dapat dinyatakan sehat, yaitu nasi sebagai makanan pokok (sumber karbohidrat), kemudian lauk seperti ikan dan daging (sumber protein), sayur (sumber serat), buah, dan sebagai pelengkap yang kelima adalah susu.

Nah, kalau di diet Mediterania, sebenarnya tidak jauh berbeda tetapi hal yang menarik adalah diet ini berfokus pada sumber lemak di dalam makanannya. Diet Mediterania ini berfokus pada lemak sehat, seperti asam lemak tak jenuh tunggal dari minyak zaitun dan omega-3 dari ikan, memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi kesehatan jantung dibandingkan lemak jenuh dari sumber hewani darat. Selain itu, diet ini juga mengutamakan makanan segar dibandingkan dengan makanan olahan, yang sering kali tinggi garam dan gula.

Kesimpulan

Diet Mediterania adalah pola makan berbasis ilmiah yang mendukung kesehatan menyeluruh. Dengan kandungan nutrisi yang kaya dan fokus pada bahan makanan segar, diet ini tidak hanya membantu mencegah penyakit kronis tetapi juga meningkatkan kualitas hidup. Pola makan ini tidak hanya sekadar diet, tetapi gaya hidup yang mendukung keberlanjutan. Melalui penjelasan tersebut, kita bisa memahami bahwa diet "lemak" nabati ini, tentu bermanfaat baik untuk tubuh.

Namun, untuk individu dengan kondisi medis tertentu, seperti gangguan ginjal atau hati, penyesuaian pola makan diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau tenaga medis sebelum mengadopsi Diet Mediterania. Pola diet ini memang baik untuk mendukung gaya hidup yang sehat, namun kita harus melihat poin penting dari makanan ini, yaitu tidak semua lemak itu "jahat", sebaiknya berkonsultasi dengan nutrisionis, dan tidak dikonsumsi secara berlebihan.

Daftar Pustaka

  1. Estruch, R., et al. (2013). "Primary Prevention of Cardiovascular Disease with a Mediterranean Diet." New England Journal of Medicine.

  2. Salas-Salvad, J., et al. (2014). "Reduction in the Incidence of Type 2 Diabetes with the Mediterranean Diet." Diabetes Care.

  3. Petersson, S. D., & Philippou, E. (2016). "Mediterranean Diet, Cognitive Function, and Dementia: A Review of the Evidence." Advances in Nutrition.

  4. Davis, C., et al. (2015). "A Mediterranean Diet Reduces Risk of Cardiovascular Disease." Current Opinion in Lipidology.

  5. Romagnolo, D. F., & Selmin, O. I. (2017). "Mediterranean Diet and Prevention of Chronic Diseases." Nutrition Today.

  6. Shannon, O. M., et al. (2019). "Mediterranean Diet and Cognitive Function in Older Adults." The American Journal of Clinical Nutrition.

  7. Bach-Faig, A., et al. (2011). "Mediterranean Diet Pyramid Today." Public Health Nutrition.

  8. Trichopoulou, A., et al. (2014). "Mediterranean Diet and Cardiovascular Epidemiology." European Heart Journal.

  9. Scarmeas, N., et al. (2021). "Mediterranean Diet and Alzheimer's Disease Risk." Frontiers in Nutrition.

  10. Martinez-Gonzalez, M. A., et al. (2020). "Mediterranean Diet and Health Outcomes: A Comprehensive Review." British Journal of Nutrition.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun