Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Auditor - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya merupakan seorang praktisi di bidang keamanan pangan dan sistem manajemen mutu yang ingin berbagi pengetahuan yang saya miliki untuk membangkitkan minat literasi kita. Saya memiliki latar belakang pendidikan ilmu Bioteknologi dengan cabang ilmu Teknologi Pangan. Konten yang akan saya buat, tidak akan jauh dari informasi mengenai dunia sains dan pangan. Keinginan saya untuk berperang melawan informasi hoax dan informasi sains yang palsu (pseudosains) mendorong saya untuk berkarya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Makanan Bebas Gluten dan Susu Nabati "Lebih Sehat"?

4 Januari 2025   18:56 Diperbarui: 7 Januari 2025   11:15 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makanan. Pola makan agar sehat dan panjang umur. (Dok. Shutterstock/Antonina Vlasova via kompas.com)

Tren makanan bebas gluten dan susu nabati mulai berkembang pesat di seluruh dunia sejak sebelum pandemi COVID-19 dan terus meningkat selama pandemi (2019-2022). 

Laporan dari Allied Market Research (2022) menunjukkan bahwa pasar global untuk makanan bebas gluten diperkirakan tumbuh hingga USD 9,99 miliar pada tahun 2022, didorong oleh permintaan di kawasan Asia-Pasifik.

Di Indonesia dan Asia Tenggara, tren ini sebagian besar dipengaruhi oleh gaya hidup sehat yang diadopsi dari negara-negara Barat. Supermarket besar dan platform e-commerce kini menawarkan berbagai produk bebas gluten dan susu nabati, termasuk tepung bebas gluten, oat milk, almond milk, dan sejenisnya. 

Konsumen yang semakin sadar akan pola makan sehat memilih produk-produk ini meskipun tidak memiliki kebutuhan medis untuk menghindari gluten atau susu sapi.

Oke, sekarang izinkan saya menjelaskan mengenai fakta medis tentang gluten dan susu sapi

1. Gluten: Siapa yang Perlu Menghindarinya?

Gluten adalah protein alami yang ditemukan dalam gandum, barley, dan rye. Pada individu dengan penyakit celiac, gluten dapat memicu respons imun yang merusak lapisan usus halus, menyebabkan gejala seperti diare, kembung, atau anemia. 

Selain itu, ada juga kelompok orang yang mengalami sensitivitas gluten non-celiac, tentu gejalanya lebih ringan tetapi tetap tidak nyaman.

Namun, bagi individu tanpa penyakit celiac atau sensitivitas gluten, gluten adalah komponen yang aman dan bahkan bermanfaat. 

Makanan berbasis gluten seperti roti gandum utuh menyediakan serat, vitamin, dan mineral penting yang mendukung kesehatan pencernaan dan jantung. Sebaliknya, menghindari gluten tanpa alasan medis dapat mengurangi asupan nutrisi penting.

2. Susu Sapi: Apakah Selalu Harus Dihindari?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun