Tren makanan bebas gluten dan susu nabati mulai berkembang pesat di seluruh dunia sejak sebelum pandemi COVID-19 dan terus meningkat selama pandemi (2019-2022).Â
Laporan dari Allied Market Research (2022) menunjukkan bahwa pasar global untuk makanan bebas gluten diperkirakan tumbuh hingga USD 9,99 miliar pada tahun 2022, didorong oleh permintaan di kawasan Asia-Pasifik.
Di Indonesia dan Asia Tenggara, tren ini sebagian besar dipengaruhi oleh gaya hidup sehat yang diadopsi dari negara-negara Barat. Supermarket besar dan platform e-commerce kini menawarkan berbagai produk bebas gluten dan susu nabati, termasuk tepung bebas gluten, oat milk, almond milk, dan sejenisnya.Â
Konsumen yang semakin sadar akan pola makan sehat memilih produk-produk ini meskipun tidak memiliki kebutuhan medis untuk menghindari gluten atau susu sapi.
Oke, sekarang izinkan saya menjelaskan mengenai fakta medis tentang gluten dan susu sapi
1. Gluten: Siapa yang Perlu Menghindarinya?
Gluten adalah protein alami yang ditemukan dalam gandum, barley, dan rye. Pada individu dengan penyakit celiac, gluten dapat memicu respons imun yang merusak lapisan usus halus, menyebabkan gejala seperti diare, kembung, atau anemia.Â
Selain itu, ada juga kelompok orang yang mengalami sensitivitas gluten non-celiac, tentu gejalanya lebih ringan tetapi tetap tidak nyaman.
Namun, bagi individu tanpa penyakit celiac atau sensitivitas gluten, gluten adalah komponen yang aman dan bahkan bermanfaat.Â
Makanan berbasis gluten seperti roti gandum utuh menyediakan serat, vitamin, dan mineral penting yang mendukung kesehatan pencernaan dan jantung. Sebaliknya, menghindari gluten tanpa alasan medis dapat mengurangi asupan nutrisi penting.
2. Susu Sapi: Apakah Selalu Harus Dihindari?