Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Auditor - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya merupakan seorang praktisi di bidang keamanan pangan dan sistem manajemen mutu yang ingin berbagi pengetahuan yang saya miliki untuk membangkitkan minat literasi kita. Saya memiliki latar belakang pendidikan ilmu Bioteknologi dengan cabang ilmu Teknologi Pangan. Konten yang akan saya buat, tidak akan jauh dari informasi mengenai dunia sains dan pangan. Keinginan saya untuk berperang melawan informasi hoax dan informasi sains yang palsu (pseudosains) mendorong saya untuk berkarya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Teknologi Masa Depan, Kemasan yang Bisa Dimakan

3 Januari 2025   16:56 Diperbarui: 5 Januari 2025   10:55 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pengemasan Makanan Siap Saji | Sumber gambar: Richard R

Waktu itu, di tahun 2018 sampai 2019 saya melihat banyak sekali perusahaan dan juga peneliti yang sedang mengembangkan kemasan yang ramah lingkungan. 

Tentu saja inovasi ini didukung karena adanya kampanye pemanasan global dan meningkatnya jumlah sampah plastik. 

Kira-kira, ada yang pernah mendengar gelas atau mangkok yang bisa dimakan? Sendok dan garpu yang bisa dimakan? Bahkan ada plastik yang terbuat dari singkong dan dapat larut dengan air panas.

Saat itu, dosen kimia saya sedang dalam masa pengembangan packaging yang tentunya ramah lingkungan dan aman jika tidak sengaja dikonsumsi oleh manusia. 

Material yang digunakan berbahan dasar rumput laut, namun tentu tidak sampai disitu, perlu ada reaksi kimia dan formulasi rahasia yang membuatnya dapat menjadi seperti plastik, namun ramah lingkungan. 

Kini, beliau dengan saudarinya telah berhasil mendirikan sebuah pabrik yang memproduksi kemasan yang ramah lingkungan.

Nah, kembali lagi ke permasalahannya, bahwa setiap tahun, jutaan ton plastik dari kemasan makanan berakhir di tempat pembuangan akhir, lautan, atau lingkungan, menciptakan masalah besar bagi ekosistem dan kehidupan manusia. 

Untuk mengatasi masalah ini, hadir solusi inovatif berupa edible packaging, yaitu kemasan makanan yang dapat "dimakan". Konsep ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menjanjikan revolusi besar dalam industri pengemasan. 

Apa itu edible packaging, bagaimana cara kerjanya, dan manfaat apa saja yang ditawarkan? Simak pembahasan berikut ini.

Apa Itu Edible Packaging?

Edible packaging adalah jenis kemasan yang terbuat dari bahan-bahan yang dapat dimakan, seperti protein, polisakarida (karbohidrat), atau lipid. 

Berbeda dengan kemasan konvensional, kemasan ini dirancang untuk dikonsumsi bersama produk makanan yang dilindunginya. 

Bahan-bahan yang digunakan dalam edible packaging sering kali berasal dari sumber alami, seperti pati jagung, gelatin, rumput laut, atau bahkan protein susu. Selain itu, beberapa edible packaging juga dapat diformulasikan untuk memberikan rasa atau nutrisi tambahan.

Mengapa Edible Packaging Penting?

Mengurangi Sampah Plastik
Edible packaging menawarkan alternatif yang signifikan terhadap kemasan plastik sekali pakai. Dengan menggunakan kemasan yang dapat dimakan, jumlah limbah plastik dapat dikurangi secara drastis. 

Hal ini sangat relevan mengingat data dari World Economic Forum menunjukkan bahwa setiap tahun sekitar 8 juta ton plastik berakhir di lautan.

Ramah Lingkungan
Karena terbuat dari bahan alami yang dapat terurai secara hayati, edible packaging tidak meninggalkan jejak polusi di lingkungan. 

Bahkan jika tidak dimakan, kemasan ini dapat terurai dalam waktu singkat tanpa mencemari tanah atau air.

Inovasi dalam Pengalaman Konsumen
Edible packaging menawarkan pengalaman baru bagi konsumen. Bayangkan menikmati secangkir kopi, lalu mengunyah cangkirnya setelah selesai. 

Ilustrasi Pengemasan Makanan Siap Saji | Sumber gambar: Richard R
Ilustrasi Pengemasan Makanan Siap Saji | Sumber gambar: Richard R

Inovasi ini memberikan nilai tambah dan menciptakan daya tarik unik dalam pasar makanan dan minuman.

Bagaimana Edible Packaging Bekerja?

Edible packaging biasanya bekerja dengan menciptakan lapisan pelindung di sekitar produk makanan untuk mencegah kontaminasi dan mempertahankan kesegaran. 

Berikut adalah beberapa teknologi utama yang digunakan dalam pembuatan edible packaging:

  • Edible Film: Terbuat dari bahan seperti gelatin, pati, atau protein susu, film ini dapat digunakan untuk membungkus makanan seperti permen atau cokelat.
  • Edible Coating: Lapisan tipis yang diaplikasikan langsung pada makanan untuk memperpanjang umur simpan. Contohnya adalah lapisan lilin alami pada buah-buahan.
  • Edible Gel: Digunakan sebagai pembungkus cairan, seperti saus atau minuman.

Setiap jenis kemasan edible ini dirancang untuk memberikan perlindungan serupa dengan kemasan konvensional, tetapi tanpa dampak negatif terhadap lingkungan. 

Sejauh ini, para ilmuwan masih harus melakukan riset dan uji coba yang lebih komprehensif untuk mendapatkan hasil yang menyerupai plastik.

Tantangan dalam Implementasi Edible Packaging

Meskipun menjanjikan, edible packaging menghadapi beberapa tantangan:

Biaya Produksi yang Tinggi

Dibandingkan dengan plastik konvensional, bahan baku edible packaging lebih mahal, sehingga meningkatkan biaya produksi. 

Hal ini disebabkan karena pembengkakkan biaya saat melakukan riset dan pengembangan. Selain itu, penggunaan campuran polimer pendukung lainnya dinilai menjadi salah satu penyebab harga jualnya tinggi.

Ketahanan terhadap Faktor Eksternal
Edible packaging cenderung lebih rentan terhadap kelembapan, suhu tinggi, dan kerusakan fisik dibandingkan plastik. 

Oleh karena itu, riset dan pengembangan masih harus dilakukan untuk mengantisipasi kemasan ini menjadi mudah terdegradasi (hancur) akibat kondisi lembap dan suhu tinggi.

Keamanan dan Higienitas
Karena dapat dimakan, kemasan ini harus dirancang untuk memastikan kebersihan dan keamanan selama proses distribusi. Kemasan yang dapat "dimakan" tentu saja bukan berarti bisa langsung dimakan. Kembali lagi dengan fungsinya sebagai wadah pembungkus makanan. 

Pasti makanan tersebut akan ditaruh di wadah atau rak tertentu di ruang terbuka. Kemungkinan terbesarnya, ada debu atau mikroorganisme lain yang sudah berada di permukaan kemasan tersebut.

Penerimaan Konsumen
Meskipun inovatif, masih ada konsumen yang ragu untuk mengonsumsi kemasan, terutama jika mereka tidak terbiasa dengan konsep ini.

Masa Depan Edible Packaging

Edible packaging memiliki potensi besar untuk mengubah industri pengemasan. Dengan dukungan penelitian dan pengembangan lebih lanjut, teknologi ini dapat menjadi lebih terjangkau, tahan lama, dan aman. 

Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat diperlukan untuk mendorong adopsi teknologi ini secara luas. Kampanye edukasi juga penting untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan konsumen terhadap kemasan yang dapat dimakan.

Para ilmuwan dan pengusaha pengemasan perlu berlomba untuk mewujudkan invoasi terbaru dari edible packaging ini, misalnya menambahkan bahan anti bakteri alami yang aman untuk manusia, atau menemukan polimer yang aman dan memiliki fungsi layaknya seperti plastik, sehingga mampu untuk menggantikan penggunaan plastik.

Kesimpulan

Edible packaging adalah inovasi revolusioner yang menawarkan solusi terhadap masalah limbah plastik sekaligus menciptakan pengalaman baru bagi konsumen. 

Meskipun tantangan dalam implementasi masih ada, manfaat lingkungan dan potensinya untuk mendukung gaya hidup berkelanjutan membuat edible packaging layak untuk dikembangkan lebih lanjut. 

Jadi, dengan adopsi teknologi ini, kita dapat bergerak menuju masa depan yang lebih hijau dan bebas plastik.

Daftar Pustaka

  1. Ghosh, S. K. (2019). Biodegradable and Edible Food Packaging: Trends and Technologies. CRC Press.
  2. World Economic Forum. (2016). The New Plastics Economy: Rethinking the Future of Plastics. Retrieved from https://www.weforum.org.
  3. Khandelwal, H., & Manikantan, M. (2020). Edible Packaging Materials: A Sustainable Solution. Journal of Food Science and Technology, 57(12), 4567-4577.
  4. Marsh, K., & Bugusu, B. (2007). Food Packaging---Roles, Materials, and Environmental Issues. Journal of Food Science, 72(3), R39-R55.
  5. Thompson, R. C., Moore, C. J., & Vom Saal, F. S. (2009). Plastics, the Environment and Human Health. Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences, 364(1526), 1973-1976.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun