Padahal, kita bisa menggunakan alat bantu yang sudah ada, seperti food processor, atau alat pelumat lainnya jika memang membutuhkan aktivitas fisik seperti menumbuk. Sebenarnya, pembuatan camilan tradisional ini bisa mengadaptasi dengan moderenisasi yang sedang terjadi.
Minimnya Edukasi
Sebagian besar masyarakat, khususnya generasi muda, tidak memahami nilai sejarah dan budaya yang terkandung dalam makanan tradisional. Salah satunya yang saya lakukan saat ini, yaitu saya ingin membangkitkan rasa cinta kita terhadap camilan tradisional yang kita miliki dan membantu memperkenalkannya kepada teman atau tamu kita yang berkunjung ke daerah masing-masing. Bukan hanya diajak makan bakso dan nasi goreng saja.
Kurangnya Eksposur di Media Sosial
Di era digital, media sosial menjadi alat utama untuk mempopulerkan sesuatu. Sayangnya, makanan tradisional masih minim eksposur dibandingkan makanan modern. Mungkin karena bentuk, warna, dan rasa yang tidak populer menjadikannya sebagai konten makanan yang "kurang seksi" untuk dipromosikan. Stigma negatif bahwa makanan tradisional itu kuno mungkin bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Harga yang Tidak Kompetitif
Beberapa makanan tradisional memiliki harga yang relatif mahal karena bahan baku dan proses memasaknya, sehingga dianggap kurang ekonomis dibandingkan makanan cepat saji.Â
Selain itu, karena pengrajin atau pembuat makanan tradisional ini sedikit, maka harga jualnya menjadi cukup mahal. Tetapi tidak juga, kok. Coba kita makan di restoran mewah dengan porsi sedikit atau menikmati daging steak sekitar 200 gram dengan harga 300 ribu rupiah, tetap ada yang mau beli.Â
Tapi kalau berbicara makanan tradisional, dengan bentuk yang kurang menarik, warna tidak mencolok, kesan makanan "ndeso" yang membuat apabila makanan tradisional ini harganya tidak "worth it"Â atau tidak sepadan, ya ada akhirnya menjadi tidak menarik. Sungguh dilema.Â
Strategi untuk Meningkatkan Popularitas Makanan Tradisional
Meski menghadapi tantangan, tentu saja, makaanan tradisional ini masih memiliki peluang untuk membuat makanan tradisional Indonesia menjadi populer. Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan:
Inovasi Produk