Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Auditor - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya merupakan seorang praktisi di bidang keamanan pangan dan sistem manajemen mutu yang ingin berbagi pengetahuan yang saya miliki untuk membangkitkan minat literasi kita. Saya memiliki latar belakang pendidikan ilmu Bioteknologi dengan cabang ilmu Teknologi Pangan. Konten yang akan saya buat, tidak akan jauh dari informasi mengenai dunia sains dan pangan. Keinginan saya untuk berperang melawan informasi hoax dan informasi sains yang palsu (pseudosains) mendorong saya untuk berkarya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Membedah Fakta Pemanis Buatan itu "Memicu" Kanker

4 Oktober 2024   22:46 Diperbarui: 18 Oktober 2024   16:18 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi minuman ringan | Sumber gambar: Alexander Mils

Mengingat, bahwa setiap orang memiliki genetik kanker yang dapat timbul kapan pun dan pemicunya juga sangat bervariatif. Faktornya bisa karena makanan, minuman, atau epigenetik (faktor lingkungan) seperti polusi udara, pola hidup tidak sehat, stress, dan sebagainya. Selain itu, konsumsi makanan / minuman secara berlebihan juga dapat mengganggu keseimbangan dan kesehatan tubuh.

Jadi, bagaimana menurut pembaca? Apakah tetap khawatir dengan pemanis buatan atau ingin beralih ke pemanis alami seperti stevia / Lo Han Guo?

Referensi:

  • Bian, X., Chi, L., Gao, B., Tu, P., Ru, H., & Lu, K. (2017). The artificial sweetener acesulfame potassium affects the gut microbiome and body weight gain in CD-1 mice. PloS one, 12(6), e0178426.
  • Debras, C., Chazelas, E., Srour, B., Druesne-Pecollo, N., Esseddik, Y., de Edelenyi, F. S., ... & Touvier, M. (2022). Artificial sweeteners and cancer risk: Results from the NutriNet-Sant population-based cohort study. PLoS medicine, 19(3), e1003950.
  • European Food Safety Authority (EFSA). Scientific Opinion on the re-evaluation of aspartame (E 951) as a food additive. EFSA Journal, 2013.
  • Magnuson, B. A., Burdock, G. A., Doull, J., Kroes, R. M., Marsh, G. M., Pariza, M. W., & Williams, G. M. (2007). Aspartame: A safety evaluation based on current use levels, regulations, and toxicological and epidemiological studies. Critical Reviews in Toxicology, 37(8), 629-727.
  • U.S. Food and Drug Administration (FDA). Questions and Answers on the Safety of Aspartame. (2020)
  • Yan, S., Yan, F., Liu, L., Li, B., Liu, S., & Cui, W. (2022). Can artificial sweeteners increase the risk of cancer incidence and mortality: evidence from prospective studies. Nutrients, 14(18), 3742.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun