Halo para pembaca, selamat datang di artikel keempat saya. Kali ini saya akan membahas mengenai sel darah putih(leukosit), khususnya sifat diapedesis. "Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa leukosit granuler dapat melakukan diapedesis, tapi ada juga yang berpendapat hanya leukosit agranuler yang dapat melakukan diapedesis. Ada di pihak manakah kamu dan mengapa?" Sebelum masuk ke topik pembahasan, mari kita mengenal terlebih dahulu mengenai leukosit dan karakteristiknya.
Leukosit/sel darah putih merupakan salah satu komponen pembentuk sel darah. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa. Â Umumnya, sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Leukosit dihasilkan di sumsum tulang merah maupun kuning dan lama leukosit bertahan dalam sirkulasi darah tergantung dari jenis leukosit tersebut.
Ciri dan sifat leukosit :
- tidak berwarna, memiliki inti
- dapat bergerak secara amoebeid
- dapat menembus dinding kapiler/diapedesis
- Kemotaksis, dapat bergerak mendekati ataupun menjauhi pelepasan zat kimia
- Fagositosis, yaitu menelan mikroorganisme, benda asing, dan sel - sel darah merah yang sudah rusak.
1) Granulosit : memiliki granula, dibagi menjadi 3 :
- Neutrofil , 60 % dari jumlah leukosit
- Eosinofil, 1 - 3 % dari jumlah leukosit
- Basofil, 1 % dari jumlah leukosit
2) Agranulosit : tidak bergranula, dibagi menjadi 2 :
- Limfosit, 30 % dari jumlah leukosit, dibagi menjadi 2 yaitu limfosit B dan limfosit T
- Monosit, 3-8 % dari jumlah leukosit