Ikhlas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefenisikan kurang lengkap
Ketika tempat ibadah kami dibakar
Ketika Tuhan kami dijadikan bahan olok-olokan
Ketika kami disuruh jangan pernah marah
Ketika kami diberi gelar kafir, minoritas, dan setumpuk nama yang sejajar dengan kotoran yang melekat di sepatu mereka
Ketika keadilan terhadap kami dianggap tak wajar
Ketika itulah “Ikhlas” terdefinisikan
Ketika guru-guru bahasa bergelar professor dianggap salah karena mengungkap kebenaran
Ketika ujaran kami dianggap menista meskipun tanpa fakta
Ketika hujatan pada koruptor dianggap jahat
Ketika mendepak para pencoleng dianggap kejam
Ketika membangunkan para pegawai malas dianggap tak bermoral
Ketika yang banyak boleh bicara dan yang lain harus tetap diam
Ketika itulah “ikhlas” terejawantahkan
Inilah Negeri Kebanggaan kami, Rakyat yang Ikhlas
Negeri yang kami bela dengan cucuran keringat dan air mata
Meskipun kami harus ikhlas menjadi warga kelas dua
Negeri yang memberi kami ruang berkompetisi
Meskipun kami dianggap najis untuk menang
Negeri yang mengakui kami sebagai pendatang dan mengagungkan mereka yang berdarah Arab
Meskipun darah nenek moyang kami ikut tercurah demi kemerdekaan
Negeri yang selalu meminta kami untuk terus ikhlas
Ikhlas bahwa kami pernah lahir dan dibesarkan di negeri ini
Meskipun negeri ini tak pernah menerima kehadiran kami dengan ikhlas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H