Mohon tunggu...
ayub badrin
ayub badrin Mohon Tunggu... Penulis - Ayub Badrin seorang jurnalis

Selain menggeluti dunia Teater saya juga aktif di media masa lokal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Batu Penanda yang Menggelinding, Tentang Kotta China yang Terlantar

24 Agustus 2020   16:25 Diperbarui: 24 Agustus 2020   16:21 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Batu pecah, kepala pecah, kepala menjadi batu, kepala batu, kepala batu pecah," ujarnya berulang-ulang hingga dia roboh. Dan dua perempuan itu menguburnya dengan menimbunnya dengan batu-batu dan plastik.

Pertunjukan ini sangat menarik untuk ditonton.  Berbeda dengan karya-karya Agus Susilo sebelumnya, pementasan sudah terjaga ritme pertunjukannya.  

Bahkan adegan-adegan realis yang bernuansa segar dan komikal,  sudah mulai terasa diselipkan di tengah-tengah pertunjukan yang serba "gelap" dan emosi yang serba tegang ini.  Bravo Teater Rumah Mata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun