"Batu pecah, kepala pecah, kepala menjadi batu, kepala batu, kepala batu pecah," ujarnya berulang-ulang hingga dia roboh. Dan dua perempuan itu menguburnya dengan menimbunnya dengan batu-batu dan plastik.
Pertunjukan ini sangat menarik untuk ditonton. Â Berbeda dengan karya-karya Agus Susilo sebelumnya, pementasan sudah terjaga ritme pertunjukannya. Â
Bahkan adegan-adegan realis yang bernuansa segar dan komikal, Â sudah mulai terasa diselipkan di tengah-tengah pertunjukan yang serba "gelap" dan emosi yang serba tegang ini. Â Bravo Teater Rumah Mata
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI