Mohon tunggu...
ABDUL MUHTADIN M. (amee)
ABDUL MUHTADIN M. (amee) Mohon Tunggu... karyawan swasta -

aku bukanlah kamu atau mereka aku adalah takdir atas diriku..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku yang Merindukanmu

26 Juli 2012   21:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:35 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sedang berkelana menjelajahi ruang-ruang malam ditemani secercah cahaya sang bintang

Aku sedang berjalan menyusuri sisi-sisi langit disertai redupnya cahaya rembulan

Aku sedang terbang melintasi celah-celah kegelapan batas cakrawala

Aku ingin menemuimu..memelukmu..menciumu..dan membawamu menemui takdir

Aku memang lelaki bodoh yang tak pernah mengucap cinta

Aku memang lelaki pecundang yang enggan mengucapkan sayang

Sekarang..

aku telah terjatuh, jatuh dalam bayangan dirimu, jatuh dalam senyumanmu

Andaikan kamu mengerti, aku tak dapat berjalan dikegelapan ini, aku tak dapat menahan kehampaan ini, aku tak dapat menjalani rasa ini..rasa ingin memilikimu

Sekarang..

Aku terjebak oleh symphoni kerinduan

Aku terperangkap oleh nyanyian cinta

Aku terjerat oleh nada-nada kasih sayang

Dan aku terpedaya oleh syair-syair asmara

Angin..

Tolong bisikan padanya melalui harumnya buga mawar  tentang asa

Malam ..

Tolong sampaikan padanya melalui mimpi-mimpi tentang rasa

Aku kira aku sudah berhenti berharap tentang rindu

Aku kira aku sudah tak punya hasrat lagi untuk cinta

Dan aku salah..

Kini aku yang terkurung dalam ruang rindu

Kini aku yang terpenjara dalam  jeruji cinta

Sampai saatnya tiba..

Akan kunantikan waktu dimana kamu datang dengan senyuman

Akan  kutunggu hari dimana kamu menghampiri dengan kehangatan

Akan  kuberikan bunga mawar ini padamu sebagai pengganti kerinduan

Akan kukalungkan rangkaian melati ini padamu sebagai  tanda kebenaran cinta

Aku yang merindukanmu dan aku yang mencintaimu..

(“Aku Yang Merindukanmu”. Jakarta 14 Juli 2012)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun