Dan game pun dimulai, singkat cerita akhirnya gua memenangkan permainan duel itu dengan telak, dan dia mengakui kekalahannya. Dia bilang emang gua jago dan emang gua dewa (julukan bagi seseorang yang sangat ahli dalam bermain game). Tapi gua sangkal semua ungkapan dia, yang gua bilang adalah "bukan sejauh mana ilmu kita atau seberapa jago kita, tapi ketika kita udah sombong. Pasti kita kalah!". Semua orang tepuk tangan buat gua, disitu gua ngerasa lagi bahwa dunia gua itu ya ada digame, rumah gua itu ya ada diwarnet. Sempat berfikir buat aktif lagi tapi bermain warnet tapi gua tahan itu demi kebaikan gua dan kebahagiaan orang tua gua.
      Final Test! UN sudah berlangsung meskipun gua bisa menjalaninya dengan kemampuan gua, tapi gua akui bahwa hasilnya kurang memuaskan buat gua. Sedih, kecewa dan menyesal yang gua rasain karena telah menyianyiakan waktu yang terbuang. Tapi semua itu karena gua yang lebih fokus buat maen game ketimbang belajar, dan inilah yang gua dapatkan. Alhasil gua lanjut ke sekolah dengan nilai yang pas-pasan, daftar sekolah favorit ditolak terus, sampai akhirnya gua lanjut ke SMK yang terbilang tidak favorit dan kurang terkenal, itu semua karena hasil gua yang kurang memuaskan.
      Semenjak kejadian gagalnya gua karena bermain game, khususnyaa Point Blank yang membuat gua candu, gua memutuskan untuk tidak akan pernah lagi bermain game ini, atau bisa dibilang pensiun. Di SMK ini awal-awal gua merasa sulit untuk berbaur dan berkomunikasi dengan orang lain, karena gua yang orangnya jarang ngomong dan gua takut sifat gua yang doyan maen game tidak bisa diterima oleh orang lain. Namun semua itu berubah ketika gua berkenalan dengan seseorang yang memiliki hoby yang sama.
(gua lagi duduk dikantin sambil dengerin lagu)
"eh, boleh kenalan gak? Nama gua Fikri" sapa seseorang yang ngajakin gua kenalan.
"ooh boleh, panggil aja gua Oman" jawab gua. kita akhirnya berteman dan ternyata dia juga maniak dalam bermain game.
      Sampai gua punya banyak temen yang memiliki hobi yang sama yaitu bermain game, alhasil gua sempat terbawa untuk aktif bermain game lagi karena pergaulan ini. Disini kepribadian gua sebagai Setan Warnet hadir lagi, yang mana sekarang game online yang bernama Lost Saga yang tengah gua gandrungi bareng temen-temen yang lain. (Lost Saga adalah game type casual yang dimainkan diwarnet)
      Seperti halnya game-game sebelumnya yang pernah gua mainin, gua totalitas dalam bermain game ini dan ngajakin buat ikutan turnamen-turnamen skala lokal sampai nasional, dikelas 11 gua dan temen-temen gua berhasil jadi juara 1 di ajang Lost Saga Nusantara Tournament yang berhasil mendapatkan hadiah uang tunai dan team kita mewakili region kota kita untuk berpartisipasi diajang yang sama namun berskala nasional di Jakarta. Disitu nama besar SETAN WARNET kembali banyak dikenal yang dulu sempat redup.
      Waktu berlalu, tahun berganti. Dengan seiringnya bertambah usia gua sadar akan pentingnya pendidikan, dan gua memutuskan untuk tidak terlalu aktif bermain game. Cukup sampai kelas 11 semenjak ikut turnamen nasional itu gua dan temen-temen gua rehat sejenak dalam dunia game dan fokus pada sekolah kita.
      Karena sudah lama meninggalkan game Lost Saga ini, gua jadi males mainnya. Gua sering main mengunjungi warnet yang pernah jadi tempat gua maen dulu.
"eh man, kemana aja baru nongol" tanya pemilik warnet kegua saat pertama ketemu lagi.