Mohon tunggu...
Bachtiar Fatur Rohman
Bachtiar Fatur Rohman Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Bandung TA 2017.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Setan Warnet (Born To Be a Gamers)

27 Juli 2018   21:11 Diperbarui: 27 Juli 2018   22:15 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"kagak gua cuman mau liat liat aja, btw ada apa nih?" tanya gua heran.

Belum sempat ada yang menjawab tapi seseorang yang lagi duduk didepan gua berdiri dan natap gua sinis, dia berdiri tepat didepan gua seolah nantangin.

"oh ini setan warnet yang terkenal itu? Pendek juga yaaaa" celoteh dia sambil natap gua.

Sontak denger kalimat dia gua tersinggung, emosi gua memuncak dan gua kasih senyuman khas gua yang kata orang sering bikin cewe baper (senyuman kecil sambil mata menunduk kebawah).

            Tanpa basa-basi dia nantangin gua buat By One maen Point Blank 1 vs 1, gua gak pikir panjang dan hanya dengan memberi isyarat menaruh tas kebawah saja orang-orang lain bersorak penuh girang.

"yeeeeeaaah... akhirnya si setan warnet turun tangan juga" teriak orang yang dibelakang gua.

"hajar Man! rebut duit kita yang udah dia ambil" tambah seseorang yang sepertinya kalah taruhan denga lawan gua ini.

Kita duduk didepan monitor yang beriringan, kita sama-sama sudah siap untuk memulai pertarungan dan dia bertanya berapa taruhan yang akan kita perebutkan.

"jadi berani berapa nih Tan!" tanya dia dengan nada sombong seolah menghina.

Cerobohnya, karena gua gak ada persiapan buat maen game kewarnet gua gak bawa uang banyak, cuman pas buat ngeprint aja duit yang gua bawa. Sebelum gua terima tantangan dia ternyata pemilik warnet datang menghampiri kita semua, mungkin karena kegaduhan yang membuat dia tertarik.

"sok lah, taruhannya rebutin duit seratus ribu aja dari saya" ucap pemilik warnet kepada kita berdua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun