Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Anak Hokben

27 Juni 2016   12:21 Diperbarui: 27 Juni 2016   15:51 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isteri saat hamil besar (dok. pribadi)

Wah, malam itu rasanya menjadi malam paling panjang dalam hidup saya.   Waktu teras berjalan lamban seperti menyaksikan slow motion movie.    Untungnya saat itu saya sudah mengajukan cuti kepada atasan selama satu minggu.   Alasannya, untuk menemani sang isteri yang hendak melahirkan. 

Benar saja, anak saya mungkin menunggu Papanya pulang dari Tangerang baru mau keluar.   Menjelang pukul 21.00, lahir putera tercinta kami.  It’s a boy.  Perasaan luar bisa berkecamuk dalam hati .  Perasaan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.  Putera kami diberi nama Adhi yang artinya pertama, utama atau unggul.

Isteri dengan Adhi (dok. pribadi)
Isteri dengan Adhi (dok. pribadi)
Di rumah sakit pun isteri tidak mau makanan rumah sakit.  

“Tidak ada rasanya, A.  Kok rasanya seperti makan orang sakit saja.  Belikan Hokben dong, A.”

Ha..ha…ha… Hokben lagi, Hokben lagi.  

“Tapi sebentar, Aa tanya dokternya dulu.  Boleh tidak kalau baru melahirkan makan Hokben?”

Saat kunjungan dokter, saya tanyakan hal tersebut.  Ternyata dokter  Spesialis Obstetri & Ginekologi (SpOG) membolehkan.

“Dokter juga mau Dok?  Nanti sekalian saya pesankan.”

“Tidak usah.  Saya sudah makan kok.”

Tak terasa Adhi mulai tumbuh jadi anak yang sehat.  Sejak ia mulai bisa makanan padat, kami sudah mengenalkan Hokben.

“Ini nih Adhi, makanan kesukaan Mamah waktu Adhi masih di perut Mamah.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun