Ia tak hanya peduli dengan sesama pemain, juga keluarga para pemain. Hubungan yang akrab dan hangat ini terekspose dari sejumlah pemain Barcelona melalui status media sosial. Sebut saja Ansu Fatti, dan kawan-kawan.
Pemimpin yang berjiwa kepemimpinan demikian adanya. Ia tak hanya peduli rekan-rekannya saat di lapangan, juga di luar lapangan (keluarganya).Â
Mereka tak semua memiliki karakter ini, tetapi Messi memilikinya. Sangat wajar, jika banyak pemain Barca yang merasa kehilangannya.
Keempat, sosok yang rendah hati.Â
Kepribadian Messi yang rendah hati tak terbantahkan. Ini dapat dilihat dari sikap dan perilaku di dalam dan luar lapangan.Â
Tak ada satu pernyataan yang menyombongkan dirinya. Ia selalu rendah hati mengatakan di luar sana masih ada pemain yang lebih baik daripada dirinya. Tak segan pula ia memuji pemain yang memiliki bakat luar biasa.
Sebagai manusia normal, dengan sederetan prestasi pribadi dan klub, bisa saja menjadi alasan dirinya untuk angkuh, arogan dan mungkin juga pongah, tetapi Leo Messi sama sekali jauh dari sikap dan perilaku itu.
Terakhir, Messi adalah entertainer sejati.Â
Bagi yang beraliran sepakbola pragmatis, teknik atau skill pemain atau tim bukan hal utama, yang penting adalah pemain menyarangkan bola ke gawang lawan apapun prosesnya. Titik.
Barcelona era Messi (selama Messi bermain) mempertontonkan sepak bola indah (tiki-taka) yang menghibur. Mereka memperlihatkan kelas yang berbeda -- entah dalam keadaan kalah atau menang.
Hal itu sangat menghibur penonton dan menempatkan sepakbola sebagai olahraga yang memiliki estetika -- tidak sekedar adu tenaga dan kecepatan.