Mohon tunggu...
Mohamad Ali Mustofa
Mohamad Ali Mustofa Mohon Tunggu... Guru - Guru di Pondok Modern Daaruta'awun Lempuyang Tanara dan petani di Serang Banten

Menulis Saat Mendapatkan Inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menanti Kebijakan Pangan Pro Rakyat

30 Oktober 2024   21:58 Diperbarui: 31 Oktober 2024   20:17 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Munculnya fenomena -hasil panen tomat, bawang, mentimun dan produk bahan pangan segar lainnya dilempar oleh petani dijalanan pada masa lalu- tidak saja perlu dibaca sebagai bentuk protes dan frustasinya petani sebagai produsen yang harus menanggung beban biaya produksi yang tidak sedikit, akan tetapi importasi pangan semacam itu menunjukan bahwa kebijakan pangan pemerintah tidak pro rakyat.

Kita berharap kebijakan pangan semacam itu tidak terjadi pada pemerintahan Presiden Prabowo yang berkomitmen untuk segera berswasembada pangan. Kuncinya adalah tutup keran impor pangan yang tidak perlu agar tekad berswasembada pangan yang telah dipidatokan pada saat pelantikan presiden tidak berhenti pada tataran retorika belaka, tetapi benar-benar mewujud menjadi kebijakan pangan yang pro rakyat baik sebagai produsen maupun konsumen pangan.  Semoga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun