Mohon tunggu...
Azzan Dwi Riski
Azzan Dwi Riski Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Komunikasi dengan Pendekatan Semiotika: Konsep, Perkembangan, dan Contohnya

2 April 2023   20:34 Diperbarui: 2 April 2023   20:42 1669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: shutterstock.com

Semiotika berasal dari bahasa Yunani "semeion" yang berarti tanda. Namun, teori semiotika modern sendiri dimulai pada awal abad ke-20 ketika sejumlah ahli bahasa seperti Ferdinand de Saussure dan Charles Peirce memulai studi mereka mengenai tanda dan maknanya. Peirce menggunakan istilah semiotik untuk model analisis sistemnya dalam ilmu tanda. Sejak saat itu, istilah semiotik menjadi lebih umum digunakan dalam ilmu ini. 

Meskipun ada perbedaan antara semiotik Peirce dan semiologi de Saussure, keduanya memusatkan perhatian pada tanda. Dalam bukunya yang berjudul "A Course in General Linguistics"(1913) de Saussure membahas ilmu yang mempelajari tanda-tanda dalam masyarakat serta memperkenalkan konsep-konsep linguistik seperti signifier dan signified (penanda dan petanda). Ferdinand de Saussure dikenal sebagai bapak pendiri semiotika modern karena kontribusinya sangat besar dalam pengembangan semiotika. Saussure mengajarkan bahwa bahasa memiliki struktur yang kompleks dan bahwa tanda dan makna tidaklah sama.

Kemudian, pada tahun 1916, Charles Peirce juga membuat kontribusi besar dalam semiotika dengan memperkenalkan tiga jenis tanda, yaitu ikonik, indeksikal, dan simbolik. Peirce juga memperkenalkan istilah "semiotika" sebagai sebuah cabang ilmu yang mempelajari tanda dan maknanya.

Pada awalnya, semiotika hanya digunakan untuk mempelajari bahasa dan sastra. Namun, seiring berjalannya waktu, semiotika mulai diterapkan dalam berbagai bidang seperti seni, media, dan komunikasi. Pada tahun 1960-an, semiotika semakin populer dan menjadi sebuah aliran teori yang dominan dalam studi budaya.

Pada tahun 1960-an, semiotika semakin populer di Prancis dengan munculnya aliran teori strukturalisme. Tokoh-tokoh seperti Roland Barthes, Claude Levi-Strauss, dan Michel Foucault menggunakan semiotika sebagai alat untuk mempelajari struktur sosial dan budaya.

Namun, pada tahun 1980-an, semiotika mulai kehilangan popularitasnya karena munculnya kritik terhadap strukturalisme dan pengaruh posmodernisme yang semakin kuat. Akan tetapi, semiotika tetap relevan dan masih banyak digunakan dalam studi budaya dan media saat ini. Sebagai ilmu interdisipliner, semiotika juga melibatkan konsep-konsep dan metode dari berbagai bidang, seperti filsafat, sosiologi, antropologi, dan psikologi.

Semiotika Ferdinand de Saussure

Ferdinand de Saussure adalah seorang ahli bahasa dan filsuf Swiss yang dikenal sebagai bapak semiotika modern. Dia dianggap sebagai tokoh penting dalam perkembangan linguistik modern dan semiotika struktural.

Biografi Ferdinand de Saussure

Ferdinand de Saussure lahir pada 26 November 1857 di Jenewa, Swiss. Ayahnya, Henri Louis Frdric de Saussure, adalah seorang ahli geologi terkenal dan ibunya, Louise Elisabeth de Pourtals, berasal dari keluarga bangsawan Prancis. Saussure tumbuh dalam lingkungan akademis dan mempelajari bahasa dan sastra di usia dini. Ia belajar di Jenewa, Leipzig, Berlin, dan Paris.

Kehidupan Awal

Ketertarikannya pada bahasa dan linguistik dimulai ketika ia masih muda. Ia belajar bahasa Latin dan Yunani kuno di sekolah dan mempelajari beberapa bahasa modern secara mandiri. Saussure juga tertarik pada bahasa Sanskerta dan bahasa-bahasa Indo-Eropa lainnya. Ia menyelesaikan tesis doktoralnya di bidang bahasa Sanskerta dan mempelajari bahasa-bahasa lain seperti Jerman, Inggris, dan Italia.

Pendidikan

Saussure belajar di berbagai universitas di Eropa, termasuk Universitas Jenewa, Universitas Leipzig, Universitas Berlin, dan Sorbonne di Paris. Ia juga belajar di Universitas Oxford selama satu tahun. Saat belajar di Paris, ia berkenalan dengan linguis Prancis Antoine Meillet, yang menjadi mentornya dan memengaruhi pemikirannya di bidang linguistik.

Karir Akademis

Saussure memulai karir akademisnya di Jenewa pada tahun 1881. Ia mengajar bahasa Sanskerta dan linguistik umum di sana selama dua tahun. Pada tahun 1883, ia pindah ke Universitas Leipzig di Jerman dan mengajar di sana selama 10 tahun. Saat di Leipzig, ia menulis dua karya pentingnya, yaitu "Mmoire sur le systme primitif des voyelles dans les langues indo-europennes" dan "Mlanges de linguistique offerts M. Antoine Meillet".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun