Berdasarkan yang telah dijelaskan dalam Al-Quran, yaitu "Tidak ada paksaan dalam
menganut agama Islam, sesungguhnya telah jelas perbedaan antara jalan yang benar dengan
jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka
sungguh, dia telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah
Maha Mendengar, Maha Mengetahui" (QS: Al-Baqarah[2]: 256). Selain itu juga terdapat
pada Alkitab yaitu "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling
mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling
mengasihi" (Yohanes 13:34). Dengan demikian, sebagai individu beriman dan beragama tentu
kita dapat memahami bagaimana konsep toleransi itu sendiri dan juga cara implementasinya
dalam kehidupan sehari-hari.
Dari hasil kuesioner, 78% responden sudah memahami cara berkomunikasi yang baik dengan
lawan bicara yang berbeda kepercayaan. Dapat disimpulkan beberapa cara yang dapat
diimplementasikan untuk menjaga hubungan baik antarsesama dengan menjunjung sikap
toleransi di lingkungan sekolah, yaitu:
a. Menjaga sikap, tutur kata, dan sopan dalam berbicara serta tidak merendahkan,
menyinggung ataupun menjelek-jelekan agama mereka.
b. Berkomunikasi tanpa harus melibatkan perbedaan dan membahas suatu hal yang tidak
menyinggung perasaannya.
c. Menghindari diskriminasi terhadap orang lain.
Toleransi dalam dunia pendidikan atau lingkungan sekolah merupakan faktor utama dalam
menciptakan kedamaian, kerukunan, dan kesejahteraan bersama dengan menghindari
perlakuan diskriminasi dan juga intoleransi antarsesama dengan memegang teguh prinsip
'Bhinneka Tunggal Ika' sebagai prinsip keberagaman guna menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa dan menghindari perpecahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H