Kita harus lebih bijak lagi dalam memilah informasi dalam media maya. Apalagi banyak oknum-oknum yang berusaha saling menjatuhkan serta beberapa pengikut yang ikut serta menjelekkan anggota lainnya. Berusahalah untuk bersikap netral dan tidak mengikuti arus media maya. Cari informasi yang faktual untuk membuat dirimu lebih yakin.Â
Apalagi jika kita saling menjatuhkan, kita sama saja melakukan . Kita akan mengikuti arus dan saling menghina dan merasa lebih baik dibandingkan pengguna lainnya, membuat keributan di media massa.Â
Sebab itu, mari kita menggunakan pikiran yang lebih tenang lagi untuk menghadapinya, tanpa perlu menghina atau menjatuhkan. Gunakan edukasi yang kita punya sebaik mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.Â
Menjalajah secara online dapat memberi kita akses ke banyak informasi,tetapi itu juga berarti membuat kita terbuka terhadap berbagai kemungkinan penyalahgunaan atau berperilaku salah dalam sosial media. Dalam melakukan interaksi dalam sosial media kita harus berhati-hati dan bijak, karena cyberbullying dapat meninggalkan jejak digital, dalam sebuah rekaman atau catatan yang berguna dan memberikan bukti ketika membantu menghentikan perilaku salah ini.
Adapun cara kita untuk menghindari sifat cyberbullying yaitu, 'Resurrection'. 'Remember they are human', ingat bahwa mereka adalah manusia. Kita tidak berhak untuk menghujat atau menhina mereka hanya karena konten mereka tidak sesuai dengan selera kita. Jika pun mereka membuat konten menyimpang, cukup memberi tahu sebuah faktanya dan unfollow saluran mereka.Â
'Surround yourself with positive things', ikutilah saluran maupun konten-konten yang dapat berdampak positif pada kehidupan kita. Hal ini dapat membuat kita merasa positif dalam melakukan kegiatan dan berbagai situasi.Â
'Read before taking action', saat membaca sebuah berita atau konten, kita harus membaca lebih teliti dan tidak mudah diprovokasi oleh informasi yang bersifat bombastis atau provokasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah tidak asing dengan sosial media. Dalam sosial media, kita dapat mendapatkan berbagai macam hiburan, edukasi yang mendidik, serta berbagai aktifitas lainnya.
Namun tidak semua pengguna media sosial dapat menggunakannya dengan baik dan bijak. Sebab itulah kita harus menambah wawasan yang kita punya.Â
Salah satu korban dari cyberbullying adalah seorang murid SMK hingga ia menjadi hilang percaya diri dan sempat berniat berhenti dari praktik kerja lapangan (PKL) yang sedang ia lakukan. Disebabkan oleh Luluk Sofiatul Jannah (Luluk Nuril), yang telah melakukan tindak kekerasan verbal di media sosial melalui akun TikTok.Â
Menurut informasi yang telah didapatkan, korban yang seorang murid SMK tersebut sempat menyatakan ingin berhenti mengikuti kegiatan PKL. Dikarenakan sangat korban malu kepada teman-temannya setelah kasus viral tersebut.Â
Melihat efek buruk dari cyberbullying, KPAI berharap melaksanakan proses hukum akan selalu berjalan sesuai kesalahannya. Dan juga menuntut bahwa Luluk Nuril, yang ternyata seorang istri polisi, juga harus bertanggungjawabkan kesalahannya terhadap sang murid.Â