1. Disiplin dalam memanfaatkan waktu
Disiplin memanfaatkan waktu adalah suatu bentuk disiplin dimana seseorang menggunakan waktunya 24 jam sehari. Menghargai waktu orang lain saat berkencan dengan kita berarti kita harus datang tepat waktu. Atau ketika suatu pekerjaan memiliki batas waktu tertentu, sebaiknya dilakukan dari awal agar tidak terjebak deadline.
2. Disiplin pada aturan yang berlaku
Dalam kehidupan bermasyarakat, merupakan kewajiban untuk menghormati aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya dengan menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan, atau mengikuti segala aturan masyarakat tempat tinggal atau bekerja.Â
Disiplin sangat diperlukan untuk diri sendiri maupun teman seperanggotaan dalam organisasi. Maka dari itu akan tercipta suasana yang sangat rukun dan mendukung satu sama lain di dalam organisasi.Â
Disiplin bukan hanya tentang menurut kepada satu sama lain, Disiplin bukan hanya tentang menjalani peraturan yang ada pada organisasi, menghadiri kegiatan tepat waktu, atau menyelesaikan pekerjaan sebelum waktu yang ditentukan, tetapi lebih kepada kesadaran akan hal untuk melakukan segala sesuatu dengan tujuan, menjaganya agar tetap berada pada rencana dan tetap sejalan dengan visi dan misi organisasi yang kita diami.
Mengapa disiplin wajib ditumbuhkan di setiap organisasi khususnya pengurus organisasi tersebut? Disiplin sangat berguna untuk pertumbuhan organisasi. Disiplin digunakan terutama untuk memberikan motivasi anggota agar selalu terbiasa untuk mendisiplinkan diri dalam melakukan tugas baik secara individu maupun berkelompok. Di sisi lain, disiplin bermanfaat memberikan pendidikan kepada anggota untuk selalu mematuhi peraturan, tata cara, maupun kebijakan yang sebelumnya sudah dibuat, sehingga bisa menghasilkan SDM yang baik. (Armstrong , M. 1991)
Disiplin didefinisikan oleh Prijodarminto (1993), sebagai suasana yang diciptakan dan dibentuk melalui banyaknya serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai taat, patuh, setia, serta ketertiban yang dapat menyebabkan teraturnya hidup.
Dalam aspek ini sikap dan perilaku yang seperti itu timbul melalui proses bimbingan keluarga, pendidikan dan sifat teladan yang dapat ditiru dari lingkungannya. Disiplin dapat menjadikan seseorang bisa membedakan hal-hal apa saja yang sewajarnya dilakukan, yang diharuskan untuk dilakukan, yang bebas untuk dilakukan (tidak mengikat) dan yang tidak sewajibnya dilakukan (Suzanni, 2011)
Jenis jenis dari disiplin kerja
Menurut Moekizat (2002), ada dua jenis disiplin kerja sebagai berikut: