Mohon tunggu...
Azwiyatul Arofah
Azwiyatul Arofah Mohon Tunggu... Notaris - mahasiswi

membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hallo Teman-teman Ikut Aku Yuk Mempelajari Pemakaian dan Penggunaan Huruf dan Kata yang Benar!

1 April 2023   17:56 Diperbarui: 1 April 2023   17:58 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemakaian huruf

Huruf Abjad

= Abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdiri (A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,Z)

Huruf Vokal

= Huruf Vokal atau yang kita sering sebagai huruf hidup, huruf fokal adalah huruf yang Melambangkan fokal dalam bahasa Indonesia

(A,I,U,E,O)

Huruf konsonan

= Huruf konsonan atau yang kita sering sebut sebagai huruf mati adalah huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas 21 huruf yaitu:

(B, C, D, F, G, H, J, K, L, M, N, P, P, R, S, T, V, W, X, Y, Z)

Huruf Diftong

= Diftong adalah gabungan dari dua huruf yang menghasilkan bunyi rangkap (ai, au, oi) Contoh:

Limau, Ramai, Kaloi

Gabungan huruf konsonan

= Gabungan huruf konsonan adalah huruf konsonan yang terdiri dari dua konsonan yang bergabung dan melambangkan satu bunyi konsonan.

Contoh : Khusus, ngilu, nyata, syarat.

Pemenggalan kata

1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut:

-Jika ditengah kata ada fokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan di antara kedua huruf fokal itu. Misalnya: Ma-in, Sa-at

-Jika ditengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, diantara dua buah huruf fokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Contohnya: ba-pak, ba-rang, su-lit

-Jika ditengah kata dan dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan huruf konsonan tidak pernah diceraikan, Contohnya: man-di, som-bong, swas-ta

-Jika ditengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan dilakukan antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Contohnya: instru-men, ul-tra, bang-krut.

2. Imbuhan Akhiran dan imbuhan awalan, termasuk Awalan yang mengalami perubahan bentuk serta Particle yang biasanya ditulis Serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada Pergantian baris. Contohnya: makan-an, Rasa-kan, mem-bantu

3. Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalan dapat dilakukan (1) Diantara unsur unsur itu atau (2) pada unsur gabungan itu sesuai dengan kak Idah 1,1 B, 1C dan 1D di atas. Misalnya: (foto-grafi, fo-to-gr-afi) (kilo-meter, Ki-lo-me-ter) (pasca-panen, pas-ca-pa-nen)

Huruf kapital atau huruf Besar

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat, contohnya: “saya membaca buku”

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contoh : Adik bertanya, “ Kenapa kita pulang ?”

Huruf kapital dipakai sebagi huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Contoh : Tuhan merahmati hamba- Nya.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang di ikuti nama orang. Contoh : Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim, Nabi Sulaiman, Dia baru saja diangkat menjadi Sultan. Huruf kapital dipakai sebagai huruf nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang. Contoh : Presiden Soekarno, Wakil Presiden Adam Malik.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama sebagai nama orang. Contoh : Muhammad Maulana Rizki, Syarifah, Masitoh. Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Contoh : Bangsa Indonesia, Suku Melayu, Bahasa Arab.

Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya dan peristiwa sejarah. Contoh : tahun Masehi, bulan Januari, hari Selasa, hari Lebaran, Proklamasi Kemerdekaan.

Huruf kapital sebagai huruf pertama nama khas dalam Geografi. Contoh ; Peta Sumatra, Danau Toba, Sungai Musi.

Huruf kapital sebagai huruf pertama nama badan resmi, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan serta nama dokumen resmi Contoh: Majelis Permusyawaratan Rakyat, Departemen Luar Negeri, Undang – Undang Dasar Republik Indonesia.

Huruf Kapital dipakai sebagai Huruf pertama nama semua kata didalam nama buku, majalah, surat kabar, kecuali kata partikel, seperti di, ke, dari, untuk, dan, yang untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh: Dari Gajah Mada ke Jalan Gatot Subroto, Gaul, Analisa Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Contoh:

a.di depan nama : – Dr. Doktor Prof. Profesor
b.di belakang nama: -M.A. Master of Arts

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik dan paman yang dipakai sebagai ganti sapaan. Contoh : Apakah Ibu jadi ke Belanda besok?

Huruf Miring
Digunakan untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan (Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka)

Digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata (Dia bukan penipu, melainkan ditipu)

Digunakan untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia (Filsafat atau philosophy berasal dari bahasa Yunani philoshopia)

Penulisan Kata
Kata Dasar
Kata Dasar di tulis sebagai satu kesatuan. Contoh : pagar, rumah, tanah

Kata Turunan
Imbuhan (awalan, akhiran, sisipan) di tulis serangkai dengan kata dasar. Contoh: berduri, diangkat.
Awalan atau akhiran di tulis serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya atau mendahuluinya bila bentuk dasarnya gabungan 

kata. Contoh: bertanggung jawab, membabi buta.

Jika bentuk dasar berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran maka kata-kata itu ditulis serangkai. Contoh: memberitahukan, penyalahgunaan.

Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, maka gabungan itu ditulis serangkai. Contoh: Pancasila, antarkota.

Kata Ulang
Kata ulang ditulis lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Contoh: kura-kura, lari-lari, kupu-kupu, sayur-mayur.

Gabungan Kata
Gabungan kata yang biasa disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Contoh: duta besar, orang tua, kambing hitam.

Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubungun untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan. Contoh: ibu-bapak, anak pegawai-teras, buku sejarah-lama.

Gabungan kata yang sudah di anggap satu kata di tulis serangkai. Contoh: Alhamdulillah, akhirulkalam, daripada, bumiputra.
Kata Ganti ku, kau, mu dan nya

Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; kau, mu¸dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.Contoh : Buku ini ku baca, Jangan sampai kau melupakan hal itu! Itu bukan milikmu

Kata Depan di, ke dan dari

Kata Depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh :
*Yanto pergi ke Ciputat
*Sarah berasal Bali
*Eva berdiri di depan tugu Monas.

Kata sandang Si dan Sang
Kata sandang si dan Sang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti nya
Misalnya:
*Anak itu digelari Sang penggemar
*Syarifah tidak menyukai si malas itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun