Mohon tunggu...
Azwa Safrina
Azwa Safrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Surabaya

sejak duduk di bangku perkuliahan saya lebih sering aktif menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Strawberry Generation Jadi Proyeksi Rasa Iri Terhadap Generasi Z, Emang Iya?

29 Desember 2023   20:42 Diperbarui: 29 Desember 2023   21:05 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar ilustrasi strawberry generation/ Sumber: pexels

Wanita 20 tahun tersebut juga menambahkan bahwasanya label strawberry generation tersebut pasti juga bisa dimiliki oleh generasi lain karena orang dengan karakter strawberry generation pasti ditemukan juga pada setiap generasi.

"menurutku label itu bisa diterapkan lebih ke arah individual karena orang mau umur berapapun bisa aja dia punya watak atau karakter strawberry generation. Jadi, enggak fair kalau kita cuma menujukannya ke generasi z ajak arena di generasi zpun kita punya banyak orang-orang hebat. Salah satu contohnya Greta Tandberg, dia aktivis lingkungan dan influence global. Ya, semua generasi pasti punya treasurenya sendiri lah," tambahnya.

Strawberry Generation Produk Hasil Strawberry Parents

Jika kita menilik kembali pemaparan Rhenald Kasali, dirinya menyatakan bahwa strawberry generation juga merupkan hasil produk dari didikan strawberry parents. Strawberry Parents ini meliputi cara orang tua yang terlalu memanjakan sang anak. Mereka memberikan bermacam hal yang seharusnya belum pantas untuk didapatkan oleh anak-anaknya.

"Ada orang tua yang memberikan fasilitas yang berlebihan kepada anak-anaknya. Ada yang memberikan ajudan, asisten, driver, beragam hal yang seharusnya belum didapatkan anak-anaknya," ujar Rhenald melalui video di kanal Youtubenya.

Mengutip kata-kata Frederick Douglass, seorang pakar sosial yang pernah mengatakan, "it is easier to build strong children than fix broken men". Dapat diartikan bahwa lebih mudah untuk membentuk anak-anak atau generasi muda yang kuat daripada memperbaiki orang dewasa yang sudah 'rusak'. Sementara, generasi stroberi bukanlah generasi yang bisa diandalkan di masa depan. Namun, pola asuh Strawberry Parents ini harus diubah.

Menurut Rhenald ada beberapa cara yang dapat diterapkan orang tua agar tidak terjerumus ke dalam strawberry parents.

Jangan membiarkan anak memiliki victim mentality. Jangan membiarkan anak tidak mau bertanggung jawab atas kehidupannya atau selalu merasa mejadi korban.

Mengajarkan rasa bersalah dengan benar. Ketika anak-anak melakukan kesalahan maka orang tua harus berani mengatakan bahwa mereka salah. Sebab hal tersebut dapat menjadikan anak menjadi sosok yang kuat.

Jangan menjadikan anak sebagai pusat perhatian dengan menyebut anak sebagai 'princess', 'smart', dan lainnya karena dengan pujian yang berlebihan dapat membuat anak merasa dilayani dan dimanjakan.

Ajari anak-anak memiliki rasa takut. Entah takut kepada Tuhan, takut melakukan kejahatan, menyakiti orang lain, menghadapi hukum, dan menghadapi hal-hal yang tidak benar di kemudian hari. Tetapi, jangan selimuti mereka dengan rasa khawatir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun