Mohon tunggu...
Azwar Abidin
Azwar Abidin Mohon Tunggu... Dosen - A humble, yet open-minded wordsmith.

Faculty Member at FTIK, State Islamic Institute of Kendari. Likes Reading, Drinks Coffee.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Cek Informasi Sebelum Diterima!

2 Maret 2021   09:04 Diperbarui: 2 Maret 2021   10:21 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya adalah informasi yang berisi informasi yang telah melawati proses ulasan (review) dari pakar atau rekan sejawat (peer-review), monograf yang disiapkan oleh Profesor, buku terbitan, ensiklopedia, kuliah pakar, atau laporan dari instansi Pemerintah. informasi yang disampaikan lewat agen tersebut bisa dianggap serius. Bandingkan saja dengan publikasi informasi tanpa harus melewati proses ulasan serius seperti postingan blog, postingan media sosial, atau live session dari individu tanpa afiliasi kredibel yang tentunya tidak dapat dianggap terlalu serius.

2. Siapa yang menyampaikan informasi yang kalian terima?

Jika sumber utama dari informasi yang kalian terima berasal dari seorang pakar yang punya keahlian di bidang itu yang bisa ditelusur baik sertifikat kompetensi, rekam jejak profesinya, atau jabatannya dari instansi kredibel maka informasi tersebut boleh kalian percaya. Hal yang perlu diperhatikan adalah kesesuaian kompetensi bidang ilmu dari sumber yang menyampaikan informasi dengan informasi yang ia sampaikan.

Meski yang menyampaikan adalah seorang pakar di bidangnya tetapi mengulas informasi di luar bidang kajian atau minatnya maka belum tentu informasi yang dia sampaikan benar. Kecuali dia menerangkan informasi itu berbekal kajian dan rujukan dari pakar pada bidang itu yang konsepnya ia adopsi dengan mematuhi kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku di bidang yang sedang ia bicarakan.

Contohnya pakar di bidang linguistik yang membahas tentang cara kerja vaksin tentu tidak dapat dianggap sebagai hal yang serius. Kecuali jika dia menyampaikan kepada publik cara kerja vaksin berdasarkan studi atau kajian yang dilakukan oleh pakar vaksin dengan menyebutkan sumber yang jelas dan dapat ditelusur. Pada posisi itu, dia berperan sebagai penyalur informasi dan bukan sebagai sumber utama.

3. Apakah sumber utama dari informasi tersebut bebas kepentingan (mandiri)?

Satu hal yang pasti dalam geliat dunia informasi bahwa apa yang disampaikan di ruang publik merupakan komoditas yang punya nilai jual. Sesuatu yang sengaja diviralkan dalam rangka memalingkan perhatian publik untuk fokus pada suatu masalah patut dicurigai.

Mengapa demikian? Karena ada yang diuntungkan dari sebaran informasi tersebut. Oleh sebab yang dipentingkan adalah cakupan dan kecepatan sebarannya maka kebenaran dari informasi itu perlu diverifikasi. Agen atau pekerja media yang memenuhi layar smart gadget Netizen perlu ditelusur dengan seksama. Apakah agen atau pekerja media itu bekerja pada Perusahaan tertentu? Siapa yang mengucurkan dana atau membiayai suatu informasi agar mendapat perhatian publik dan dibicarakan oleh semua orang?

Menyebarkan informasi, apalagi sampai membuat orang-orang membicarakan informasi itu setiap saat, bukanlah perkara yang murah bayarannya. Lihat saja industri periklanan, infotainment, hingga influencer yang menuntut anggaran besar hanya untuk membuat perhatian kita terpaku pada informasi tertentu. Belum lagi jika menyebut Buzzer yang perannya di media sosial sudah menjadi rahasia publik dan bahan gunjingan Netizen.

4. Apa maksud dan tujuan dibalik penyampaian informasi tersebut?

Segala sesuatu yang melibatkan orang banyak tentu punya maksud dan tujuan. Sebab jika itu sifatnya personal atau privasi, buat apa disebar ke orang lain? Demikian pula dengan informasi. Setelah menelusur siapa di balik informasi yang diterima, kalian perlu menganalisis apa sih sebenarnya maksud dan tujuan dari informasi itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun